Metode pengoperasian Analisis Teknik

Nelayan pukat layang, pukat teri dan pukat udang mempunyai pembagian tugas dalam pengoperasian alat tangkap. Pembagian tugas dalam pengoperasian pukat layang, pukat teri dan pukat udang secara umum hampir sama, hanya saja pada pengoperasian pukat udang tidak menggunakan alat bantu penangkapan berupa mesin gardan, sehingga nelayan menarik tali ris sendiri tanpa bantuan alat. Adapun pembagian tugasnya sebagai berikut: 1 Pawang tekong, bertugas menentukan fishing ground dan menjalankan perahu. 2 Mekanis, mengecek mesin perahu dan menyalakan mesin. 3 Tukang tali, bertugas menarik tali ris dan mengikatkannya pada alat yang disebut gardan. 4 Tukang gardan, bertugas menjalankan alat bantu gardan untuk memutar tali ris. 5 Tukang pelampung, bertugas menurunkan dan mengangkat pelampung serta merapikan peletakan pelampung. 6 Tukang pemberat, bertugas bertugas menurunkan dan mengangkat pemberat serta merapikan peletakan pemberat. 7 Tukang galah, bertugas menakut-nakuti ikan dengan menggunakan bambu yang ditancapkan ke dalam air. 8 Penarik jaring, bertugas menarik jaring dan memindahkan hasil tangkapan ke dalam fiber atau keranjang.

6.4.2 Metode pengoperasian

Sistem pengoperasian pukat layang, pukat teri dan pukat udang di Perairan Kecamatan Muara Batu adalah one day fishing. Kegiatan penangkapan umumnya dilakukan sepanjang tahun, kecuali pada hari tertentu yang dilarang melaut sesuai dengan hukum adat yang berlaku di daerah tersebut, yaitu hari kenduri adat laut, hari Idul Fitri, hari Idul Adha, hari Jumat, hari kemerdekaan Indonesia, dan pada Tanggal 26 Desember. Selain itu, kegiatan penangkapan juga tidak dilakukan pada saat kondisi cuaca sangat buruk. Banyaknya trip usaha penangkapan pukat layang dalam setahun rata-rata 126 trip, usaha penangkapan pukat teri rata-rata 120 trip dan usaha penangkapan udang rata-rata 118 trip. Operasi penangkapan ikan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penentuan fishing ground, tahap setting, tahap hauling dan tahap pemindahan hasil tangkapan. Tahapan persiapan meliputi pengecekan mesin dan perahu, persiapan bahan bakar dan persiapan perbekalan. Pengoperasian pukat layang biasanya dilakukan pada malam hari, sedangkan pengoperasian pukat teri dan pukat udang umumnya dilakukan pada pada pagi hari. Apabila operasi penangkapan dilakukan pada malam hari, maka biasanya persiapan sekitar pukul 17.00 WIB. Sebaliknya, tahap persiapan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB jika operasi penangkapan yang dilakukan pada pagi hari. Tahap persiapan yang dilakukan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Setelah tahap persiapan selesai, juru mesin akan menyalakan mesin dan pawang juru mudi menjalankan kapal untuk menuju ke fishing ground. Fishing ground untuk setiap jenis purse seine berbeda-beda tergantung tujuan penangkapannya. Pada pengoperasian pukat layang, fishing ground telah ditentukan terlebih dahulu yaitu berdasarkan peletakkan rumpon yang telah dilakukan pada hari sebelumnya, sedangkan penentuan fishing ground pada pengoperasian pukat teri dan pukat udang dilakukan oleh pawang berdasarkan pengalaman yang beliau miliki. Penentuan fishing ground tersebut oleh pawang dengan memperhatikan arah arus dan mengamati schooling ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Ketika fishing ground telah ditemukan, nelayan melakukan bersiap melakukan persiapan alat tangkap yang akan diturunkan. Tahap setting dimulai dengan menurunkan ujung jaring bermata paling kecil yaitu bagian kantong yang telah dilengkapi dengan pelampung tanda pada ujung atas jaring dan pemberat tambahan pada ujung jaring bawah. Kapal bergerak cepat dengan gerakan melingkar dan jaring ditebar secara melingkar juga mengikuti gerakan kapal hingga schooling ikan terkurung di dalam jaring. Pada tahap ini kecepatan kapal sangat perlu diperhatikan untuk menghindari schooling ikan melarikan diri. Pada tahap ini beberapa nelayan yang bertugas menancapkan galah atau bambu ke permukaan air untuk menakut-nakuti ikan. Lama waktu yang dibutuhkan dalam tahap setting sekitar 15-20 menit untuk pukat layang dan pukat teri, sedangkan pukat udang sekitar 8-10 menit. Hal ini dikarenakan ukuran jaring pukat udang lebih kecil dibandingkan alat lainnya. Setelah jaring terentang sempurna, tahap hauling segera dilakukan agar ikan tidak lolos melalui jaring bagian bawah. Tali kolor atau tali cincin ditarik hingga bagian bawah jaring tertutup dan membentuk seperti kantong. Setelah proses penarikan tali kolor atau pengerucutan jaring selesai, penarikan badan jaring dilakukan oleh nelayan dengan bantuan gardan yang telah diikatkan tali ris sebelumnya. Pada pukat udang tidak menggunakan alat bantu gardan, sehingga nelayan secara bersama menarik badan jaring. Pada saat penarikan badan jaring nelayan pukat layang dan pukat teri berkumpul di sisi kanan, sedangkan pada pukat udang nelayan berkumpul di sisi kiri kapal. Lama yang dibutuhkan pada tahapan hauling adalah 1-1,5 jam. Ikan yang dipindahkan ke dalam fiber dan keranjang dengan menggunakan alat penciduk. Setelah kegiatan penangkapan selesai, posisi peletakan alat tangkap diatur kembali untuk operasi penangkapn selanjutnya. Pada operasi penangkapan pukat layang jumlah setting bisa mencapai 1-2 pada saat musim puncak, sedangkan pada saat musim sedang dan sedikit hanya 1 kali setting saja. Pada musim puncak jumlah setting berkisar 5-7 kali pada pukat teri dan pukat udang, sedangkan pada musim sedang dan sedikit berkisar 2-3 kali. Jumlah setting pukat layang lebih sedikit dibandingkan jumlah setting pukat teri dan pukat udang dikarenakan pada pengoperasian pada pukat layang menggunakan alat bantu penangkapan berupa rumpon, sehingga schooling ikan sudah diketahui sehingga memudahkan penangkapan.

6.4.3 Daerah dan musim penangkapan ikan