Aspek Finansial Analisis kelembagaan panglima Laot Lhok dalam pengelolaan kegiatan perikanan seine di Kecamatam Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara

kembung Rastrellinger sp., tongkol Auxis sp., cakalang Katsuwonus pelamis, tenggiri Scomberomerus commersoni, dan sardine Sardinella sp..

2.9 Daerah Penangkapan Ikan

Beberapa persyaratan daerah penangkapan ikan yang dianggap baik untuk alat penangkapan purse seine Sadhori 1985, yaitu: 1 Pada perairan tersebut terdapat ikan hidup yang bergerombol schooling; 2 Jenis ikan-ikan tersebut dapat dikumpulkan dengan alat pengumpul seperti lampu dan rumpon; 3 Kedalaman perairan lebih tinggi daripada alat tangkap yang digunakan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap, pada Pasal 1 angka 25 disebutkan bahwa daerah penangkapan ikan adalah bagian dari wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai daerah penangkapan ikan sebagaimana tercantum dalam Surat Ijin Usaha Perikanan SIUP dan Surat Ijin Penangkapan Ikan SIPI.

2.10 Aspek Pasar

Menurut para ahli, pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya dan tingkah laku dalam pembelian Umar 2007. Analisis pemasaran dilakukan untuk melihat pasar dan peluang pemasaran dari hasil tangkapan yang didaratkan. Untuk mencapai tujuan tersebut analisis pemasaran difokuskan ada jalur pemasaran komoditas, margin pemasaran serta perkembangan harga produk Hanafiah 1986.

2.11 Aspek Finansial

Menurut Kadariah et al. 1999, aspek finansial menyangkut terutama perbandingan antara pengeluaran uang dengan revenue earning proyek. Analisis finansial digunakan untuk melakukan kelayakan usaha dilihat dari sudut pandang badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya atau yang berkepentingan langsung pada suatu kegiatan. Analisis ini perting artinya dalam memperhitungkan insentif bagi orang-orang yang turut serta dalam menyukseskan pelaksanaan proyek. Analisis finansial dapat dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi. Komponen-komponen yang digunakan dalam analisis usaha adalah penerimaan usaha, pengeluaran usaha dan pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha. Pendapatan keuntungan adalah penerimaan total Total Revenue = TR dikurangi biaya total Total Cost = TC. Penerimaan adalah total produksi dikalikan dengan harga per satuan jumlah output tertentu. Biaya total adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran atau produk di dalam interval tertentu Sugiarto et al. 2002. Biaya operasi terdiri atas dua bagian, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap, tidak dipengaruhi oleh perubahan tingkat kegiatan dalam menghasilkan keluaran atau produk di dalam interval tertentu. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan tingkat produksi Umar 2007. Analisis RC adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh setiap rupiah biaya yang digunakan dengan memberikan nilai penerimaan sebagai manfaat Sugiarto et al. 2002. Payback periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu Umar 2007. Menurut Rangkuti 2006, ROI Return on Investment adalah rasio yang membandingkan hasil usaha yang diperoleh dari operasi perusahaan net operating income dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Dengan demikian ROI berhubungan dengan penjualan dan investasi. Dalam rangka mencari suatu ukuran menyeluruh tentang baik tidaknya suatu proyek telah dikembangkan berbagai macam indeks. Indeks-indeks tersebut disebut investment criteria. Setiap kriteria mempunyai kebaikan serta kelemahan. Analisis kriteria investasi yang digunakan adalah Net Present Value NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC dan Internal Rate of Return IRR. Net Present Value NPV adalah selisih antara Present Value dari benefit dan Present Value dari biaya. Jika NPV lebih kecil dari nol, maka usaha tidak layak dan apabila NPV lebih besar dari nol, maka usaha layak. Internal Rate of Return IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol. Apabila IRR lebih besar daripadasama dengan social discount rate yang berlaku, maka usaha layak untuk dilakukan sedangkan jika IRR lebih kecil dari social discount rate, maka usaha tidak layak diakukan. Net Benefit Cost Ratio Net BC merupakan perbandingan sedemikian rupa, sehingga pembilangnya terdiri atas Present Value dari benefit bersih dalam tahun-tahun dimana benefit bersih itu bersifat positif, sedangkan penyebutnya terdiri atas Present Value total dari biaya bersih dalam tahun-tahun dimana B t – C t bersifat negatif, yaitu biaya kotor lebih besar daripada benefit kotor Kadariah et al. 1999.

2.12 Analisis Sensitivitas