Daerah dan musim penangkapan ikan Hasil tangkapan

pukat udang sekitar 8-10 menit. Hal ini dikarenakan ukuran jaring pukat udang lebih kecil dibandingkan alat lainnya. Setelah jaring terentang sempurna, tahap hauling segera dilakukan agar ikan tidak lolos melalui jaring bagian bawah. Tali kolor atau tali cincin ditarik hingga bagian bawah jaring tertutup dan membentuk seperti kantong. Setelah proses penarikan tali kolor atau pengerucutan jaring selesai, penarikan badan jaring dilakukan oleh nelayan dengan bantuan gardan yang telah diikatkan tali ris sebelumnya. Pada pukat udang tidak menggunakan alat bantu gardan, sehingga nelayan secara bersama menarik badan jaring. Pada saat penarikan badan jaring nelayan pukat layang dan pukat teri berkumpul di sisi kanan, sedangkan pada pukat udang nelayan berkumpul di sisi kiri kapal. Lama yang dibutuhkan pada tahapan hauling adalah 1-1,5 jam. Ikan yang dipindahkan ke dalam fiber dan keranjang dengan menggunakan alat penciduk. Setelah kegiatan penangkapan selesai, posisi peletakan alat tangkap diatur kembali untuk operasi penangkapn selanjutnya. Pada operasi penangkapan pukat layang jumlah setting bisa mencapai 1-2 pada saat musim puncak, sedangkan pada saat musim sedang dan sedikit hanya 1 kali setting saja. Pada musim puncak jumlah setting berkisar 5-7 kali pada pukat teri dan pukat udang, sedangkan pada musim sedang dan sedikit berkisar 2-3 kali. Jumlah setting pukat layang lebih sedikit dibandingkan jumlah setting pukat teri dan pukat udang dikarenakan pada pengoperasian pada pukat layang menggunakan alat bantu penangkapan berupa rumpon, sehingga schooling ikan sudah diketahui sehingga memudahkan penangkapan.

6.4.3 Daerah dan musim penangkapan ikan

Nelayan pukat layang dan pukat teri menangkap hasil tangkapan di sepanjang perairan Kecamatan Muara Batu hingga Perairan Lhokseumawe, sedangkan nelayan pukat udang hanya di sepanjang Perairan Kecamatan Muara Batu. Jarak pengoperasian pukat layang mencapai 15 mil dari pantai, pukat teri mencapai 1-4 mil dari pantai dan pukat udang hanya sekitar 200 m dari tepi pantai. Lokasi penangkapan unit penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang dapat dilihat pada Lampiran 1. Musim penangkapan ikan di Perairan Kecamatan Muara Batu terbagi atas musim puncak, musim sedang dan musim paceklik. Musim penangkapan antara unit penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang berbeda-beda tergantung pada musim ikan hasil tangkapan utamanya. Musim puncak ikan layang berkisar pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Mei, musim sedang ikan layang berkisar pada Bulan Juni sampai dengan Bulan Juli, dan musim sedikit ikan layang berkisar pada Bulan Agustus sampai dengan Desember. Musim puncak ikan teri umumnya terjadi pada Bulan Januari sampai dengan Maret, musim sedang ikan teri terjadi pada Bulan April sampai dengan Juli, dan musim paceklik ikan teri terjadi pada Bulan Agustus sampai dengan Desember. Udang di Perairan Kecamatan Muara Batu biasanya berjumlah banyak pada Bulan Mei sampai dengan Bulan Juni, udang berjumlah sedang pada Bulan Juli sampai dengan Bulan Desember, dan berjumlah sedikit pada Bulan Januari sampai dengan Bulan April.

6.4.4 Hasil tangkapan

Hasil tangkapan utama yang diperoleh pukat layang adalah ikan layang Decapterus sp.. Hasil tangkapan pukat layang lainnya terdiri atas: tongkol Auxis sp., kembung Rastrellinger sp., selar Selar boops dan peperek Mene maculata. Ikan teri Stolepherus sp. adalah hasil tangkapan utama pukat teri. Selain itu, pukat teri juga menangkap ikan kembung Rastrellinger sp.. Hasil tangkapan utama yang diperoleh pukat udang adalah udang Panaeus sp. Pukat udang juga memiliki hasil tangkapan lainnya, yaitu pepetek Leiognathus sp..

6.4.5 Produktivitas