Perkembangan alat tangkap ikan Perkembangan kapal penangkap ikan

5.3.2 Perkembangan alat tangkap ikan

Secara umum, alat tangkap yang dioperasikan di Perairan Kecamatan Muara Batu terbagi menjadi pukat tarik, pukat kantong, pukat cincin, jaring insang, pancing, perangkap dan jala. Jumlah alat tangkap yang beroperasi di Perairan Kecamatan Muara Batu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Jumlah alat tangkap yang beroperasi di Kecamatan Muara Batu tahun 2004-2009 Alat Tangkap Jumlah Alat Tangkap unit 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Pukat Tarik 63 - - - - - Pukat Kantong 18 8 10 18 11 11 Pukat Cincin 32 7 3 15 17 15 Jaring Insang 189 117 175 183 224 208 Pancing 226 198 209 226 219 237 Perangkap 52 5 14 36 49 101 Jala Tebar - - - 39 43 43 Total 580 335 411 517 566 615 Sumber: BPS Kabupaten Aceh Utara 2005-2010 Komposisi alat tangkap di wilayah Kecamatan Muara Batu tahun 2009 Gambar 5, yaitu pancing memiliki persentase terbesar yaitu 39 dan persentase terkecil sebesar 2 pada pukat cincin dan jala tebar. Pancing lebih besar 5 dibandingkan jaring insang dan lebih besar 23 dari perangkap. Gambar 6 menunjukkan perkembangan jumlah alat tangkap di Kecamatan Muara Batu. Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 dimana jumlah alat tangkap terbanyak sebesar 615 unit pada tahun 2009. Penurunan tertinggi terjadi di tahun 2005 sebesar 245 unit. Sumber: BPS Kabupaten Aceh Utara 2010 Gambar 5 Komposisi alat tangkap di Kecamatan Muara Batu pada tahun 2009. Sumber: BPS Kabupaten Aceh Utara 2005-2010 Gambar 6 Perkembangan jumlah alat tangkap di Kecamatan Muara Batu pada tahun 2009. Garis trend pada Gambar 6 menunjukkan bahwa perkembangan jumlah alat tangkap selama periode tahun 2004-2009 cenderung meningkat dengan persamaan regresi y = 27,82x + 55334. Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa setiap tahunnya jumlah alat tangkap akan meningkat sebesar 27,82 unit.

5.3.3 Perkembangan kapal penangkap ikan

Jenis kapal penangkap ikan yang beroperasi di Kecamatan Muara Batu terdiri atas perahu tanpa motor, perahu motor tempel dan kapal motor Tabel 5. Pada tahun 2005, jumlah kapal penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 26 unit. Hal ini diakibatkan bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi pada tahun 2004 di Aceh. Jumlah kapal penangkapan ikan mulai mengalami kenaikan pada tahun 2006 sebesar 71 unit. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya bantuan dari pemerintah dan pihak luar. Kapal penangkapan ikan jenis kapal motor mengalami penurunan sebesar 13 unit pada tahun 2007 dan 25 unit pada tahun 2008 dari. Hal ini dikarenakan karakteristik perairan di Kecamatan Muara Batu mengalami pendangkalan, sehingga kapal motor sulit untuk masuk dan keluar wilayah perairan Kecamatan Muara Batu. Berbeda dengan penggunaan perahu tanpa motor dan perahu motor tempel yang cenderung mengalami penambahan unit. Hal ini dikarenakan ukuran perahu motor tempel dan perahu tanpa motor lebih kecil dibandingkan kapal motor, sehingga perahu tanpa motor dan perahu motor tempel cenderung lebih mudah masuk ke wilayah perairan Kecamatan Muara Batu. Tabel 5 Jumlah kapal penangkapan ikan di Kecamatan Muara Batu periode 2004- 2009 Tahun Jumlah Kapal unit Jumlah Perahu Tanpa Motor Perahu Motor Tempel Kapal Motor 2004 70 88 198 356 2005 32 - 298 330 2006 57 - 344 401 2007 68 9 331 408 2008 89 15 306 410 2009 81 13 454 548 Sumber: BPS Kabupaten Aceh Utara 2005-2010

5.3.4 Perkembangan nelayan