Hubungan Ideologi Gender terhadap Konflik Peran Ganda

Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Mengenai Ideologi Gender Terhadap Konflik Peran Ganda Responden di Kelurahan Menteng Bogor, Tahun 2009. Konflik Peran Ganda Ideologi Gender Total Kuat n persentase Lemah n persentase Tinggi 3 75 13 37 16 41 Rendah 1 25 22 63 23 59 Total 4 100 35 100 39 100 Keterangan: p-value: 0,153 Taraf nyata : 0,2 Koefisien korelasi: 0,234 Hasil tabulasi silang menyatakan bahwa secara proporsional wanita menikah yang bekerja di Kelurahan Menteng Bogor pada konflik peran ganda tinggi sebagian besar berideologi gender kuat yakni 75 persen, apabila dibandingkan 37 persen konflik peran ganda lainnya yang memiliki ideologi gender lemah. Demikian pada konflik peran ganda rendah lebih besar jumlah responden yang berada pada ideologi gender lemah yakni 63 persen, sementara 25 persen konflik peran ganda rendah memiliki ideologi gender tinggi. Hal tersebut menunjukkan terdapat kecenderungan bahwa semakin lemah ideologi gender maka konflik peran gandanya semakin rendah. Kecenderungan ini dibuktikan oleh uji korelasi Rank Spearman yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara ideologi gender dengan konflik peran ganda. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman diketahui bahwa p-value 0,153 lebih kecil dari taraf nyata 0,2. Berarti terdapat hubungan yang nyata antara ideologi gender dengan konflik peran ganda. Korelasi antara ideologi gender dan konflik peran ganda berpengaruh positif hal ini dapat dilihat dari nilai korelasinya yang bernilai 0,234. Hubungan antara ideologi gender dengan konflik peran ganda positif berarti semakin rendah ideologi gender maka konflik peran gandanya semakin rendah. Maka hipotesis awal yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara ideologi gender dan konflik peran ganda, semakin tinggi ideologi gender maka konflik peran ganda akan semakin tinggi terbukti. Melemahnya ideologi gender yang dianut wanita menikah yang bekerja di Kelurahan Menteng Bogor memberikan keleluasaan wanita untuk bekerja, sehingga hal-hal yang membatasi wanita untuk bekerja seperti izin, pendapat lingkungan dan keluarga sudah melemah. Hal ini menyebabkan timbulnya perasaan bersalah wanita menjadi berkurang sehingga konflik peran ganda akan berkurang. Pernyataan pada Tabel 8, halaman 34, nomor 8 mendukung alasan ini “Wanita yang bekerja di luar rumah bukanlah seorang istri yang baik”, pernyataan ini tidak disetujui oleh sebagian besar yakni 37 responden 95 persen berarti pendapat dari lingkungan sekitar dan keluarga sudah mengizinkan wanita untuk bekerja publik. Nilai-nilai ideologi gender yang melemah telah membebaskan wanita dari perasaan-perasaan bersalah bila wanita bekerja di luar rumah, hal ini membuat wanita dapat bekerja dengan lebih tenang dan konflik peran gandapun menjadi berkurang.

6.3 Hubungan Dukungan dari Luar terhadap Konflik Peran Ganda

Hubungan antara dukungan dari luar dengan konflik peran ganda dianalisis dengan menggunakan tabulasi silang dan uji Rank Spearman. Berikut Tabel 18 yang akan menjelaskan dari hasil tabulasi silang dukungan dari luar dan beban ganda. Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Hubungan Dukungan Dari Luar Terhadap Konflik Peran Ganda di Kelurahan Menteng Bogor, Tahun 2009. Konflik Peran Ganda Dukungan dari Luar Total Tinggi n persentase Rendah n persentase Tinggi 13 36 3 100 16 41 Rendah 23 64 0 0 23 59 Total 36 100 3 100 39 100 Keterangan: p-value: 0,031 Taraf nyata : 0,2 Koefisien korelasi: -0,346 Hasil tabulasi silang menyatakan bahwa secara proporsional wanita menikah yang bekerja di Kelurahan Menteng Bogor pada konflik peran ganda tinggi sebagian besar dukungan dari luar rendah yakni 100 persen, apabila dibandingkan 36 persen konflik peran ganda tinggi yang memiliki ideologi gender lemah. Demikian pada konflik peran ganda rendah lebih besar jumlah responden yang berada pada dukungan dari luar tinggi yakni 64 persen, sementara 0 persen konflik peran ganda rendah memiliki dukungan dari luar rendah. Hal tersebut menunjukkan terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi dukungan dari luar maka konflik peran gandanya semakin rendah. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa p-value 0,031 lebih kecil dari taraf nyata 0,2. Berarti terdapat hubungan yang nyata antara dukungan dari luar dengan konflik peran ganda. Korelasi antara ideologi gender dan konflik peran ganda berpengaruh negatif, hal ini dapat dilihat dari nilai korelasinya yang bernilai -0,346. Sehingga semakin tinggi dukungan dari luar konflik peran gandanya akan semakin rendah. Maka hipotesis awal yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan dari luar dan konflik peran ganda, semakin tinggi dukungan dari luar maka konflik peran ganda akan semakin rendah terbukti. Hasil ini dibuktikan oleh banyaknya responden yang mengakui bahwa walaupun beban ganda masih tetap tinggi, namun tingginya dukungan dari luar meringankan pekerjaan mereka. Perasaan wanita menjadi lebih tenang karena ada orang-orang yang membantu pekerjaan domestik yang mengatasi pekerjaan domestik selama wanita bekerja, sehingga akan mengurangi perasaan bersalah wanita saat bekerja publik meninggalkan rumah. Hal ini didukung oleh pernyataan RK 37 tahun “...kalo sekarang saya sudah tenang ninggalin rumah juga soalnya ada orang-orang yang membantu pekerjaan domestik yang jagain anak sama beberes rumah, tapi kalo orang-orang yang membantu pekerjaan domestik lagi mudik repot, kerja juga jadi nggak tenang, kadang saya suka titip anak saya ke sodara...”

6.3 Ikhtisar

Konflik sebagian besar 59 persen responden ialah rendah. Hasil pengolahan data menunjukkan terdapat hubungan antara ideologi gender dan konflik peran ganda. Melemahnya ideologi gender yang dianut akan membebaskan wanita dari perasaan-perasaan bersalah bila wanita bekerja di luar rumah. Hal ini membuat wanita dapat bekerja dengan lebih tenang dan konflik peran gandapun menjadi berkurang. Sementara itu terdapat pula hubungan antara dukungan dari luar terhadap konflik peran ganda, sebab tingginya dukungan dari luar menjadikan perasaan wanita menjadi lebih tenang karena ada orang-orang yang membantu pekerjaan domestik yang mengatasi pekerjaan domestik selama