Beban Ganda BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

5.1 Beban Ganda

Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita lebih dari satu peran yakni sebagai ibu rumahtangga, orang tua anak, istri dari suami dan peran sebagai pekerja yang mencari nafkah. Beban ganda diukur berdasarkan total waktu yang dilakukan wanita menikah yang bekerja di Kelurahan Menteng Bogor untuk mengerjakan pekerjaan domestik dan publik. Tabel 6 akan menggambarkan jumlah dan persentase responden berdasarkan beban kerja dilihat dari pekerjaan domestik dan publik. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Beban Kerja Dilihat dari Pekerjaan Domestik dan Publik di Kelurahan Menteng Bogor, Tahun 2009. Data dalam Tabel 6 menggambarkan bahwa sebagian besar responden berada dalam kategori tinggi, baik dalam kerja domestik yang terdiri dari 23 orang 59 persen responden, maupun kerja publik yang terdiri dari 35 orang 90 persen. Secara keseluruhan beban ganda dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Beban Ganda di Kelurahan Menteng Bogor, Tahun 2009. Beban Ganda Jumlah orang Persentase Tinggi 23 59 Rendah 16 41 Total 39 100.0 Sebagian besar 23 orang 59 persen wanita menikah yang bekerja di Kelurahan Menteng Bogor memiliki beban ganda dalam kategori tinggi lebih dari 15 jam perhari. Dengan waktu kerja sebanyak itu berarti dalam sehari para responden mempunyai sisa waktu kurang dari 10 jam perhari yang bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti mandi, ibadah dan lain-lain sehingga waktu istirahat mereka tinggal sedikit. Sementara itu 41 persen atau sebanyak 16 Beban Ganda Kerja Domestik Kerja Publik n Persentase n Persentase Tinggi 23 59 35 90 Rendah 16 41 4 10 Total 39 100 39 100 responden lainnya berada dalam kategori beban ganda rendah total waktu kerja publik dan domestik 1-15 jam perhari. Selain mempunyai tanggung jawab pada pekerjaan dan keluarga, responden juga mempunyai tanggung jawab lainnya yakni terhadap orang tua baik berupa tanggung jawab moril, dana, maupun kesehatan orang tua. Dalam menjalankan beban ganda responden merasa terdapat beberapa kesulitan yang mereka rasakan, diantaranya ialah rasa lelah setelah pulang bekerja, waktu yang terbatas untuk mengerjakan pekerjaan rumah, terbatasnya waktu untuk mengasuh anak terutama pada saat anak sakit. Kesulitan-kesulitan ini seringkali menimbulkan stress dalam diri responden, sehingga responden mengatasi masalah-masalah tersebut dengan cara mengurangi beban kerja rumahtangga dengan bantuan orang-orang yang membantu pekerjaan domestik, tidak jarang pula responden mengambil cuti apabila anak sedang sakit untuk merawat maupun membawanya ke dokter, selain itu refreshing dilakukan responden untuk mengatasi rasa lelah dan stress bila sudah menumpuk. Hal ini di dukung dengan pernyataan FS 35 tahun: “...kesulitan mah pasti ada, apalagi kalau di kantor lagi ada masalah terus di rumah kerjaan numpuk haduuh capeknya bukan main. Ditambah lagi kalo anak sakit pikiran stres saya jadinya...”

5.2 Ideologi Gender yang Berubah