Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
b. Tanggung jawab perseorangan individual accountability, yaitu keberhasilan
kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab
yang harus dikerjakan dalam kelompok. c.
Interaksi tatap muka face to face promotion interaction, yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka
melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.
d. Partisipasi dan komunikasi participation communication, yaitu melatih
siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
e. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok
untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
7
Model pembelajaran menurut Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
8
Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
9
a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai
contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi
dalam kelompok secara demokratis. b.
Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas,
misalnya model synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pembelajaran.
7
Rusman, op.cit., h. 212.
8
Rusman, Ibid., h. 161.
9
Rusman, Ibid., h. 136.
d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: 1 urutan langkah-langkah
pembelajaran syntax; 2 adanya prinsip-prinsip reaksi; 3 sistem sosial; dan 4 sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis
bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran. e.
Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi: 1 dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
diukur; 2 dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang. f.
Membuat persiapan mengajar desain instruksional dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 enam fase, keenam fase sintak tersebut dapat dilihat dalam Tabel 2. 1 berikut:
10
Tabel 2.1 Sintak Cooperative Learning
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1: Present goals and prepare Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa siap belajar
Fase 2: Present information Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi kepada siswa secara verbal
Fase 3: Organize student onto learning teams
Mengorganisir siswa ke dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara pembentukan tim belajar dan
membantu kelompok melakukan transisi yang efisien
Fase 4: Assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar
Membantu timtim belajar selama siswa mengerjakan tugasnya
Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi
Menguji pengetahuan siswa mengenai berbagai materi pembelajaran atau
kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan dan penghargaan
Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan presentasi individu maupun kelompok
Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan
10
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 56.