berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang telah dimilikimya kemudian membangun pengertian baru.
27
Masalah yang rutin dikerjakan oleh siswa tidak mengembangkan tingkat kognitif siswa, masalah-masalah yang ditemukan dalam pembelajaran yang
berbentuk persoalan dapat membuat pola pikir siswa berkembang, karena siswa dihadapkan pada suatu hal yang baru, dan dengan memecahkan persoalan
tersebut, siswa tidak luput dari menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah baru yang dihadapinya, semakin terus
berlatih menyelesaikan masalah, maka semakin mahir siswa dalam menyelesaikan masalah.
c. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan berasal dari kata mampu, yang artinya sanggup melakukan sesuatu. Sedangkan kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan untuk
melakukan sesuatu.
28
Pemecahan masalah yaitu proses mencari atau menemukan jalan yang menjembatani keadaan yang sedang dihadapi dengan keadaan yang
diinginkan. Jadi kemampuan pemecahan masalah merupakan kesanggupan seseorang dalam menggunakan segala pengetahuan yuang dimilikinya untuk
memecahkan persoalan atau permasalahan yang sedang dihadapinya. Sebagai contoh yaitu siswa menyelesaikan permasalahan soal yang diberikan oleh guru
dengan menggunakan semua pengetahuan dan pengalaman keterampilan yang didapat.
Kemampuan pemecahan masalah memerlukan suatu keterampilan dan kemampuan khusus yang dimiliki masing-masing siswa, yang mungkin akan
berbeda antar siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan pemecahan masalah mengacu pada upaya yang diperlukan siswa dalam menentukan solusi
atas masalah yang dihadapi. Sedangkan menurut pustaka, kemampuan pemecahan
27
Rusman, op.cit., h. 244.
28
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1982, h. 628.
masalah adalah kemampuan siswa menggunakan informasi yang ada untuk menentukan apa yang harus dikerjakan dalam suatu keadaan tertentu.
29
Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa yang menggunakan pengetahuan-pengaetahuan dan
konsep-konsep yang dipelajarinya untuk menemukan solusi atas masalah-masalah yang menghitung sejumlah kuantitas mengenai objek atau peristiwa nyata.
Kemampuan pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah menurut Polya berdasarkan strategi problem
solving, yaitu kemampuan memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan melakukan pengecekan dan evaluasi. Kriteria penilaian kemampuan
pemecahan masalah berdasarkan pada tingkat penyelesaian yang sesuai dengan konsep yang telah dipelajari dalam menyelesaikan masalah. Kemampuan
pemecahan masalah diukur dengan menggunakan tes berbentuk esai yang berisi masalah-
masalah “kaya konteks”. Adapun karakteristik masalah yang “kaya kontek” antara lain:
a. Permasalahan cukup menantang
b. Masalah harus terstruktur sehingga kelompok dapat membuat keputusan
tentang bagaimana proses solusinya c.
Masalah harus relevan dengan kehidupan para siswa d.
Masalah tidak dapat bergantung hanya pada trik pengetahuan atau matematis siswa.
5. Pembelajaran Fisika
a. Karakteristik Konsep Fluida Dinamis
Konsep fluida dinamis memiliki beberapa karateristik, yaitu cakupan materi luas, materinya kontekstual, materi bersifat abstrak dan matematis. Konsep
fluida dinamis memiliki cakupan materi yang luas karena dalam konsep tersebut materi dibahas secara menyeluruh. Konsep fluida dinamis juga dikatakan
kontekstual karena materi fluida dinamis dekat dengan kehidupan sehari-hari.
29
Maulidi Rahmat, Muhardjito, dan Siti Zulaikah, “Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui