Analisis Uji Hipotesis Analisis Hipotesis

pemecahan masalah dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa dan isinya pun selalu disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hertiavi menunjukkan hasil penelitian bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 3 Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah memang harus selalu ditingkatkan. Karena kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah yang harus diselesaikan, termasuk masalah matematis atau masalah yang solusinya perlu perhitungan matematik. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Desti dalam prosiding seminar nasional penelitian dan penerapan pada tahun 2011 menyatakan bahwa melalui pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah siswa dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam setiap tahapan pemecahan masalah mulai dari memahami masalah, merencanakan pemecahan, melaksanakan rencana pemecahan sampai pada mengevaluasi kembali pemecahan yang telah dilaksanakan. Dengan selalu dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. 4 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pembelajaran dengan model cooperative learning berbasis problem solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuaan berupa pembelajaran dengan model cooperative learning berbasis problem solving sebesar 70,40 dan pada kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan atau hanya menggunakan model konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 64,77. 3 M. A. Hertiavi, H. Langlang, S. Khanafiyah, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP , Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 2010, h. 1 4 Desti Haryani, Pembelajaran Matematika dengan Pemecahan Masalah Untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Berpikit Kritis Siswa, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011, h. 121. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model cooperative learning berbasis problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida dinamis. Hal ini terlihat dari data posttest yang memiliki nilai t hitung = 3,679 t tabel = 2,002. Selain itu, nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 70,40 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar 64,77. Dengan demikian pembelajaran menggunakan model cooperative learning berbasis problem solving terbukti lebih unggul dalam meningkatkan rata-rata kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen.

B. Saran

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan, untuk pengembangan ke depan saran yang dapat diberikan adalah: 1. Dalam penelitian ini memiliki kekurangan yaitu hanya mengukur aspek kognitif pada tingkat C 4 , disarankan untuk penelitian selanjutkan dapat mengukur sampai pada aspek kognitif tingkat C 5 dan C 6 . 2. Dalam melakukan penelitian model cooperative learning selanjutnya disarankan menggunakan tipe lain guna meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. 3. Dalam mengelola siswa yang dibagi kedalam bentuk kelompok harus lebih diperhatikan dalam mengelola waktu agar proses dalam pembelajaran dapat lebih optimal. 4. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan pemilihan konsep dan kemampuan yang akan diteliti harus disesuaikan dengan kemampuan siswa yang akan dijadikan sampel penelitian.