Model Cooperative Learning berbasis Problem Solving

seseorang harus dapat mengatasi dan menghadapi masalah yang dimiliki seseorang dengan pemecahan masalah. Pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. 24 Pemecahan atau penyelesaian masalah merupakan proses penerimaan tantangan dan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jadi aspek penting dari makna masalah adalah bahwa penyelesaian yang diperoleh tidak dapat dikerjakan dengan prosedur rutin. Lencher menyatakan bahwa memecahkan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. 25 Problem solving pemecahan masalah adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat ini siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah, memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematika yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. 26 Tipe-tipe soal yang berbeda dalam kejelasan spesifikasi dan struktur permasalahan. Pada satu ujung kontinum kejelasan dan struktur ini adalah soal yang jelas well-defined problem; dalam soal semacam ini tujuan soal jelas, seluruh informasi yang diperlukan untuk menjawab soal ada, dan hanya ada satu jawaban yang benar. Pada ujung lain terdapat soal yang tidak jelas ill-defined problem; dalam soal semacam ini, tujuan yang diinginkan tidak jelas, informasi yang dibutuhkan untuk menjawab soal tidak ada, dan ada banyak kemungkinan jawaban. Dikarenakan kemampuan siswa berbeda, maka kemampuan pemecahan masalah pun berbeda setiap individu. Perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang serta ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan. Dalam upaya mendapatkan pemahaman, individu 24 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 151. 25 Sri Wardhani, Sapon Suryo Pramono, dan Endah Wahyuningsih, “Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD, Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ma tematika”, 2010, h. 14. 26 Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar Suatu Pendekatan Baru dan Praktik Bandung: Insan Mandiri, 2001, h.19. berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang telah dimilikimya kemudian membangun pengertian baru. 27 Masalah yang rutin dikerjakan oleh siswa tidak mengembangkan tingkat kognitif siswa, masalah-masalah yang ditemukan dalam pembelajaran yang berbentuk persoalan dapat membuat pola pikir siswa berkembang, karena siswa dihadapkan pada suatu hal yang baru, dan dengan memecahkan persoalan tersebut, siswa tidak luput dari menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah baru yang dihadapinya, semakin terus berlatih menyelesaikan masalah, maka semakin mahir siswa dalam menyelesaikan masalah.

c. Kemampuan Pemecahan Masalah