Analisis Pemusatan Aktifitas Usaha Peternakan

28 4. Kuadran IV, menunjukkan pengembangan peternakan sapi potong berada pada situasi yang tidak menguntungkan, karena disamping menghadapi ancaman juga menghadapi kelemahan internal. Berbagai Peluang Kelemahan Internal Kuadran III Strategi Turn-Around Kuadran I Strategi Agresif Kekuatan Internal Kuadran IV Strategi Defensif Kuadran II Strategi Diversifikasi Berbagai Ancaman Gambar 10 Matriks space

C. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Tabel 7 Matriks Analisis SWOT Faktor Internal KekuatanStrenght S Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan KelemahanWeaknessW Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan Faktor Eksternal PeluangOpportunities O Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman Tentukan program yang muncul dengan mempertemukan Kekuatan S dengan Peluang O Tentukan program yang muncul dengan mempertemukan Kelemahan W dengan Peluang O AncamanThreats T Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman Tentukan program yang muncul dengan mempertemukan Kekuatan S dengan Ancaman T Tentukan program yang muncul dengan mempertemukan Kelemahan W dengan Ancaman T Sumber: Diadaptasi dari Rangkuti 2009 Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan pengembangan peternakan sapi potong. Dengan demikian perencanaan strategis peternakan sapi potong kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berbasis pada kondisi yang ada saat ini Rangkuti 2009. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi Marimin 2008. Untuk memperoleh gambaran secara jelas, analisis SWOT menggunakan matriks 29 yang tertera pada Tabel 7. Analisis ini menghasilkan 4 empat set kemungkinan alternatif dari suatu strategi, yaitu : a. Strategi SO, strategi yang dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya. b. Strategi ST, strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang mungkin timbul. c. Strategi WO, strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategi WT, strategi ini didasari pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

D. Arahan Pengembangan Peternakan Sapi Potong

Arahan pengembangan peternakan di Kabupaten Cianjur dibuat berbasis sumber daya lahan yang meliputi kesesuaian fisik lingkungan, kesesuaian hijauan, ketersediaan daya dukung lahan untuk budidaya ternak dan hijauan makanan ternak sebagai pakannya serta wilayah merupakan basis pemusatan aktifitas. Adapun pertimbangan dalam penyusunan arahan disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Kriteria penyusunan arahan pengembangan peternakan di Kabupaten Cianjur Aspek Pertimbangan 1. Kesesuaian fisik lingkungan Sesuai secara fisik lingkungan untuk peternakan sapi potong yang digembalakan dan dikandangkan 2. Ketersediaan lahan Lahan tersedia merupakan lahan yang diperuntukkkan sebagai kawasan budidaya sesuai dengan pola ruang yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Cianjur 3. Kesesuaian tempat tumbuh hijauan makanan ternak Memiliki kesesuaian lahan tempat tumbuh hijauan makanan ternak dengan kelas kesesuaian lahan S1 dan S2 untuk 4 empat jenis hijauan makanan ternak yang dianalisis yaitu rumput Gajah, Setaria sp, leguminosa dan rumput alam yang tumbuh di padang penggembalaan pastura 4. Status daya dukung hijauan Memiliki status daya dukung hijauan yang memadai kriteria Aman untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak untuk menghindari over capacity 5. Pemusatan aktifitas ekonomi Prioritas berada di kecamatan yang merupakan basis peternakan sapi potong guna menyokong kecamatan lainnya. 6. Infrastruktur Adanya jaringan jalan, listrik serta teknologi yang mendukung kegiatan peternakan sapi potong 7. Ketersediaan SDM Tersedia peternak yang terampil dalam budidaya sapi potong Penilaian prioritas arahan pengembangan peternakan sapi potong lebih mempertimbangkan tingkat daya dukung lahan dalam menyediakan hijauan sebagai pakan ternak Tabel 8. Lahan dengan kelas kesesuaian S1 dan S2 untuk hijauan makanan ternak merupakan lahan prioritas untuk pengembangan ternak. Adapun pertimbangan pemilihan jenis hijauan didasarkan pada kandungan nutrisi pakannya. Semakin banyak ternak mendapat asupan beragam hijauan maka semakin lengkap kandungan nutrisi dalam pakannya. Menurut Ginting 2011, kapasitas suatu lingkungan dalam menyediakan pakan ditentukan oleh keragaman, kuantitas dan ketersediaan hijauan sepanjang tahun. Dalam hal ini, prioritas