Sistem Informasi Geografis Analisis Wilayah Untuk Pengembangan Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Cianjur

14 2 dua kecamatan di wilayah Cianjur bagian selatan. Kualitas air diukur untuk mengetahui kelayakan sebagai air minum bagi sapi potong. Perhitungan daya dukung hijauan makanan ternak berbasis kecamatan dengan menggunakan data-data tabular berupa data produksi tanaman pangan dan luas lahan yang memungkinkan dapat ditumbuhi rumput alam yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS Kab. Cianjur 2012. Data sekunder lainnya yang digunakan yaitu data populasi ternak tahun 2011 yang bersumber dari Disnakkanla 2012. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan wilayah dalam menyediakan hijauan makanan ternak bagi populasi ternak sapi potong yang berada di wilayah tersebut. Analisis pemusatan aktifitas menggunakan data sekunder berupa data tabular berupa data populasi ternak 2007 sampai 2011 dan data harga komoditi ternak 2007 sampai 2011 yang bersumber dari BPS dan Disnakkanla Kab. Cianjur. Data populasi dan harga komoditi yang digunakan dirata-rata dengan maksud menghindari bias data yang mungkin terjadi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pemusatan aktifitas ekonomi dari komoditi sapi potong di masing- masing kecamatan. Analisis untuk penentuan arahan dan strategi pengembangan sapi potong menggunakan metode AHP dan SWOT yang dikenal dengan A’WOT. Tahap awal adalah melakukan pengumpulan faktor-faktor internal dan eksternal melalui studi literatur dan wawancara dengan stakeholder. Setelah teridentifikasi faktor internal dan eksternal dilakukan penyebaran kuisioner kepada responden untuk mengetahui bobot dari faktor internal yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan dalam peternakan sapi potong dan bobot dari faktor eksternal yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi peternakan sapi potong. Responden yang dipilih merupakan narasumber yang kompeten dalam bidang peternakan. Responden berjumlah 6 enam orang yang terdiri dari 3 tiga orang pemegang kebijakan 2 orang kepala seksi Disnakkanla dan 1 orang anggota Komisi II DPRD Kab. Cianjur dan 3 tiga orang peternak sapi potong yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang budidaya sapi. Data untuk penentuan strategi pengembangan peternakan di Kabupaten Cianjur diperoleh dari pengolahan data dari tahapan sebelumnya.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah 1 penilaian kesesuaian lingkungan fisik sapi potong yang digembalakan dan dikandangkan; 2 penilaian kesesuaian lahan untuk hijauan dan tingkat ketersediaan daya dukung hijauan makanan ternak; 3 analisis pemusatan aktifitas usaha sapi potong; 4 analisis wilayah untuk penentuan arahan dan strategi pengembangan sapi potong. Analisis spasial dan penyajian hasil dilakukan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis SIG dengan menggunakan software SIG. Hubungan antara tujuan, jenis data, sumber data, teknis analisis dan keluaran disajikan pada Tabel 1. 15 Tabel 1 Hubungan antara tujuan, jenis data, sumber data, teknik analisis, dan keluaran No. Tujuan Jenis data Sumber data Teknik analisis Keluaran 1. Menilai kesesuaian lingkungan ekologis untuk pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur - Peta Penggunaan Lahan - Peta Sumberdaya Tanah Pulau Jawa dan Madura - Data iklim dan curah hujan - Bappeda Kab. Cianjur - Puslittanak - Dinas PDSAP Kab. Cianjur - Overlay SIG - Matching Peta Kesesuaian Ekologis Pengembangan Sapi Potong 2. Menganalisis potensi sumber hijauan makanan ternak dan daya dukung hijauan untuk peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur - Peta Penggunaan Lahan - Data produksi tanaman pertanian - Data populasi ternak - Bappeda - BPS - Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan - Overlay SIG - Matching - Analisis Ketersedia an Hijauan - Peta Kesesuaian Hijauan Makanan Ternak - Peta Daya Dukung Hijauan 3. Menganalisis pusat- pusat aktifitas wilayah pengembangan ternak sapi potong di Kabupaten Cianjur - Data populasi ternak - Data Harga Komoditi Ternak Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Analisis Pemusatan Wilayah Nilai pemusatan aktifitas peternakan sapi potong 4. Menyusun strategi dan arahan pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur - Data hasil wawancara Kuisioner - Peta hasil overlay kesesuaian ekologis, hijauan, dan daya dukung Wawancara - Analisis Hirarki Proses - SWOT Arahan Pengembangan Peternakan Sapi Potong di Kab. Cianjur

3.5.1. Penilaian Kesesuaian Fisik Lingkungan Ternak Sapi Potong

Pola pemeliharaan ternak sapi potong di Kabupaten Cianjur terdiri dari pemeliharaan ternak yang digembalakan dan yang dikandangkan. Untuk itu maka penilaian kesesuaian fisik lingkungan dibedakan menjadi 2 dua yaitu untuk kesesuaian lahan sapi potong yang digembalakan dan kesesuaian lahan sapi potong yang dikandangkan. Tahap awal dalam penilaian kesesuaian lahan adalah melakukan pengolahan data, yaitu melakukan penyeragaman geometri data peta terhadap peta acuan terkoreksi koreksi geometris. Peta penggunaan lahan yang telah terkoreksi selanjutnya diolah kembali dengan melakukan query terhadap atribut untuk memilih jenis penggunaan lahan yang dapat digunakan untuk pengembangan sapi 16 potong. Dengan demikian akan dihasilkan peta penggunaan lahan untuk peternakan sapi potong. Peta-peta lain yang telah terkoreksi, yaitu peta administrasi, peta tematik temperatursuhu, curah hujan, dan kemiringan lereng, dan peta konstrain penggunaan lahan untuk ternak. Yang dimaksud dengan peta konstrain penggunaan lahan untuk ternak adalah penggunaan lahan yang tidak sesuai untuk pengembangan ternak seperti lahan terbangun atau yang lainnya. Selanjutnya dilakukan tumpang susun overlay sehingga menghasilkan peta satuan fisik lahan untuk peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur. Tahapan penelitian secara diagramatis disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Kerangka alur pembuatan peta satuan fisik lahan untuk peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur

A. Kesesuaian Lingkungan Fisik Sapi Potong yang Digembalakan

Penilaian kesesuaian lingkungan fisik untuk sapi potong yang digembalakan menggunakan metode matching antara peta unsur fisik lahan dengan kriteria kesesuaian lingkungan fisik sapi potong untuk ternak sapi yang digembalakan yang disajikan pada Tabel 2. Penentuan suhu udara dalam penelitian ini diduga berdasarkan ketinggian tempat elevasi dari atas permukaan laut Djaenudin et al. 2003. Pendugaan tersebut dengan menggunakan rumus dari Braak 1928 dalam Djaenudin et al. 2003. Berdasarkan hasil penelitiannya di Indonesia suhu di dataran rendah pantai berkisar antara 25-27 o C, dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Suhu Udara o C = 26,3 o C-0,01 x elevasi dalam meter x 0,6 o C Indikator kelayakan kualitas air diukur dengan pH meter. Kualitas air diukur untuk mengetahui kelayakan sebagai air minum bagi ternak sapi potong. Data ketersediaan air dan kelerengan diambil dari peta tematik curah hujan dan peta Peta suhu, curah hujan, lereng Peta PL untuk peternakan OVERLAY Koreksi Geometri Peta suhu, curah hujan, lereng terkoreksi Peta Satuan Fisik Lahan Sapi Potong SFLSP Peta Penggunaan Lahan terkoreksi Query Peta Topografi Konstrain pembatas Peta Penggunaan Lahan Peta Topografi Koreksi Geometri