Demografi Analisis Wilayah Untuk Pengembangan Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Cianjur
39
untuk mengefisienkan produksi. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi terhadap penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Cianjur untuk pengembangan sapi
potong.
Berdasarkan analisis peta penggunaan lahan digital dari Bappeda Kabupaten Cianjur 2011, dapat diketahui bahwa penggunaan lahan di Kabupaten Cianjur
didominasi oleh ladangtegalan, sawah, dan kebun seperti yang ditunjukkan pada Tabel 14. Lahan terbangun terdiri dari permukiman dan gedung.
Tabel 14 Penggunaan dan tutupan lahan di Kabupaten Cianjur Penggunaan lahan
Luas ha Persentase
Badan air 4.335,49
1,20 Belukarsemak
59.500,63 16,45
Hutan 49.484,02
13,68 Kebun
67.869,71 18,77
Ladangtegalan 68.989,22
19,08 Lahan terbangun
42.649,69 11,79
Sawah 68.656,86
18,98 Tanah terbuka
161,54 0,04
Jumlah ha 361.647,15
100,00
Luas merupakan penghitungan luas dari peta digital
Penggunaan lahan yang berpotensi untuk pengembangan sapi potong adalah lahan-lahan yang diusahakan dalam bidang pertanian kebun, ladangtegalan, dan
sawah dan lahan yang berpotensi sebagai penyedia hijauan makanan ternak belukarsemak dan hutan. Penggunaan lahan eksisting yang saat ini digunakan
untuk tempat pemeliharaan sapi potong adalah kebun, ladangtegalan dan belukarsemak. Lahan-lahan tersebut beserta hutan dan sawah merupakan lahan
yang berpotensi menjadi penyedia hijauan makanan ternak. Hutan dan sawah merupakan lahan yang berpotensi menyediakan hijauan sebagai pakan ternak.
Terbatasnya lahan untuk penanaman hijauan unggul rumput gajah dan Setaria sp. menjadikan hutan sebagai penyedia rumput alam yang potensial. Begitu pula
dengan sawah yang menyumbang jerami padi sebagai limbah pertanian yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pakan ternak.
Di daerah penelitian, jenis penggunaan lahan yang potensial untuk pengembangan sapi potong di tempat budidaya kebun, ladangtegalan dan
belukarsemak, sawah, dan hutan adalah seluas 314.500,44 ha 86,96. Jenis penggunaan lahan eksisting yang digunakan untuk pemeliharaan sapi potong
berupa kebun, ladangtegalan dan belukarsemak adalah seluas 196.359,56 ha 54,30 sedangkan sawah dan hutan yang berpotensi sebagai penyedia hijauan
makanan ternak seluas 118.141 ha 32,67. Penggunaan lahan yang dinilai untuk analisis fisik lingkungan ternak sapi potong, kesesuaian hijauan makanan
ternak, dan ketersediaan lahan untuk pengembangan peternakan adalah lahan eksisting yang digunakan untuk budidaya sapi potong 196.359,56 ha 54,30.
Lahan-lahan yang berupa badan air, lahan terbangun, dan tanah terbuka merupakan lahan yang penggunaannya tidak potensial untuk pengembangan sapi
potong. Lahan yang tidak potensial untuk pengembangan sapi potong memiliki total luasan 47.146,72 ha 13,04. Lahan-lahan yang tidak potensial, sawah dan
40
hutan selanjutnya menjadi luas lahan yang tidak dinilai TD dalam analisis kesesuaian fisik lingkungan ternak sapi potong, kesesuaian dan daya dukung
hijauan makanan ternak, serta ketersediaan lahan.