Jenis Data, Sumber Data, dan Alat Metode Pengumpulan Data
18
N tidak sesuai. Metode matching dilakukan antara unsur-unsur fisik lahan di Kabupaten Cianjur dengan kriteria kesesuaian fisik untuk sapi potong yang
dikandangkan sehingga menghasilkan peta kesesuaian untuk sapi potong yang dikandangkan di Kabupaten Cianjur Gambar 5.
Tabel 3 Kriteria penilaian kesesuaian fisik lingkungan ternak sapi dengan sistem pemeliharaan yang dikandangkan
Karakteristik Ordo kesesuaian lingkungan ternak yang
dikandangkan S sesuai
N tidak sesuai Temperature Humidity Index THI
- THI n
a
70-80 70, 80
Ketersediaan Air w - Bulan Kering 100 mm
b
- Curah hujantahun mm
c
- Keberadaan sumber air 8 bulan
4.000 Ada
8 bulan 4.000
Tidak ada Kualitas Air q
- pH air
b
6,5 – 9,0
6,5 ; 9,0 Terrain s
- Kelerengan
d
40 40
Sumber:
a
Suratman et. al. 1998, Yani et al. 2006, dan Herbut dan Angrecka. 2012;
b
Suratman et. al. 1998;
c
Suratman et. al. 1998 dan Kadarsih 2004;
d
Suratman et al. 1998 dan Rusmana et.al. 2006
dengan modifikasi Keterangan: sumber air bersifat alternatif; THI= T-0,551-RH100T-58; T: Suhu udara F =
95
o
C + 32
Gambar 5 Kerangka alur pembuatan peta kesesuaian fisik lingkungan sapi potong yang dikandangkan di Kabupaten Cianjur
C.
Ketersediaan Lahan untuk Budidaya Sapi Potong
Wilayah-wilayah yang sesuai secara fisik lingkungan bagi peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur perlu dievaluasi dengan peruntukan wilayah dalam
Rencana Tata Ruang dan Wilayah RTRW Kabupaten Cianjur. Hal ini untuk mengetahui lahan-lahan yang tersedia untuk budidaya sapi potong sehingga
pemanfaatan ruang dalam sub sektor peternakan selaras dengan sektor lainnya.
Penilaian ketersediaan lahan untuk peternakan sapi potong dilakukan dengan melakukan operasi tumpangsusun overlay pada peta kesesuaian fisik
Kriteria Kesesuaian Fisik Lingkungan Sapi Potong
yang Dikandangkan Matching
Peta Kesesuaian Fisik Lingkungan Sapi Potong yang Dikandangkan KFLSPK
Peta SFLSP
19
lingkungan sapi potong yang digembalakan dengan peta rencana pola ruang RTRW Kabupaten Cianjur sehingga dihasilkan peta ketersediaan lahan untuk
peternakan sapi potong yang digembalakan. Demikian pula halnya dengan ketersediaan lahan bagi peternakan sapi potong yang dikandangkan dilakukan
overlay dengan peta rencana pola ruang RTRW Kabupaten Cianjur sehingga diperoleh peta ketersediaan lahan untuk peternakan sapi potong yang
dikandangkan Gambar 6.
Selanjutnya dilakukan pengelompokan lahan yang secara fisik lingkungan sesuai dan tersedia S-tersedia, sesuai namun tidak tersedia S-tidak tersedia, dan
tidak sesuai N. Lahan yang sesuai dan tersedia S-tersedia adalah lahan yang sesuai secara ekologis dan dalam pola ruang RTRW Kabupaten Cianjur
merupakan kawasan budidaya. Lahan yang sesuai namun tidak tersedia S-tidak tersedia merupakan lahan yang sesuai secara fisik lingkungan namun menurut
pola ruang tidak tersedia karena merupakan kawasan lindung, permukiman, atau peruntukan sektor lainnya. Lahan yang tidak sesuai N adalah lahan yang tidak
sesuai secara fisik lingkungan dan tidak tersedia dalam pola ruang RTRW Kabupaten Cianjur.
Gambar 6 Kerangka alur pembuatan peta ketersediaan lahan bagi peternakan sapi potong yang digembalakandikandangkan di Kabupaten Cianjur