11
3 METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Peningkatan permintaan daging sapi akibat meningkatnya pendapatan dan jumlah penduduk perlu disikapi dengan menjaga penyediaan stok ternak sapi
potong yang kontinyu. Penyediaan produksi ternak yang kontinyu dapat diwujudkan dengan tersedianya populasi ternak yang memadai. Populasi ternak
dapat terus meningkat jika terjadi peningkatan jumlah kelahiran ternak, terkendalinya kematian ternak, dan berkurangnya pemotongan ternak betina
produktif. Kabupaten Cianjur memiliki potensi pengembangan ternak sapi potong yang didukung oleh tersedianya sumberdaya alam berupa lahan penyediaan
hijauan makanan ternak sebanyak 80,78 dari total luasan wilayah BPS 2012. Adanya pola pemeliharaan ternak sapi potong yang digembalakan dan
dikandangkan maka perlu adanya informasi zonasi wilayah yang sesuai untuk pengembangan ternak sapi potong.
Kesesuaian lahan fisik untuk ternak sapi potong merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan peningkatan produksi dan produktifitas ternak.
Ternak yang berada di wilayah dengan kondisi lingkungan fisik yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan bobot badan yang optimal karena stress akibat
lingkungan dapat dikurangi Morrison 1983. Dalam hal ini tidak semua wilayah di Kabupaten Cianjur sesuai untuk pengembangan ternak sapi potong oleh
karenanya perlu dilakukan penilaian kesesuaian lahan dengan menggunakan pendekatan agroklimat untuk menilai kesesuaian lingkungan fisik bagi ternak sapi
potong dan hijauan makanan ternak. Wilayah dengan lingkungan fisik yang sesuai perlu dievaluasi dengan RTRW Kabupaten Cianjur. Hal ini dimaksudkan telaah
lingkungan fisik yang dilakukan sesuai dengan pola ruang yang diperuntukkan bagi lahan-lahan untuk kawasan budidaya pertanian.
Evaluasi ketersediaan hijauan dan limbah tanaman pangan dilakukan untuk mengetahui daya dukung wilayah terhadap hijauan makanan ternak sebagai
penunjang pakan sapi potong di Kabupaten Cianjur. Informasi daya dukung hijauan yang dapat dihasilkan oleh suatu wilayah pelu diketahui untuk
merumuskan perencanaan dan pengembangan peternakan sapi potong dengan tujuan ternak mendapat kecukupan pakan untuk pertumbuhannya.
Dalam kaitan dengan pertumbuhan wilayah, analisis terhadap pemusatan aktifitas ekonomi terkait dengan komoditi sapi potong di masing-masing
kecamatan sangat diperlukan agar diperoleh informasi wilayah yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi bagi wilayah di sekitarnya. Selain
mengumpulkan informasi terkait dengan data dan peta dasar, penelitian ini juga melakukan survei dan wawancara dengan responden untuk memperoleh informasi
faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan peternakan di Kabupaten Cianjur. Semua informasi yang diolah diharapkan dapat menyusun suatu arahan
dan strategi pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur. Secara ringkas uraian tersebut dituangkan dalam alur kerangka pemikiran penelitian yang
disajikan pada Gambar 1.
12
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan. Peta lokasi penelitian
disajikan pada Gambar 2. Penelitian berlangsung dari bulan April sampai dengan bulan Oktober 2013.
Gambar 2 Peta lokasi daerah penelitian
Ketersediaan Hijauan Makanan Ternak :
- Daya Dukung
- Indeks Daya Dukung
Potensi Ternak Sapi Potong di Kabupaten Cianjur
Analytical Hierarchy Process
AHP dan SWOT
Arahan dan Strategi Pengembangan Sapi Potong di Kab. Cianjur Kesesuaian Ekologis Sapi Potong
Kesesuaian Lahan untuk Hijauan Makanan Ternak
Evaluasi Lahan untuk Perkembangan Optimal Sapi Potong
Analisis Pemusatan
Wilayah Analisis LQ
Lahan Tersedia untuk Pengembangan Sapi Potong
Kesesuaian Wilayah untuk Pengembangan Peternakan
Sapi Potong Lahan sesuai dan tersedia untuk
Peternakan Sapi Potong