Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perkembangan Ternak Sapi

12 Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 2. Penelitian berlangsung dari bulan April sampai dengan bulan Oktober 2013. Gambar 2 Peta lokasi daerah penelitian Ketersediaan Hijauan Makanan Ternak : - Daya Dukung - Indeks Daya Dukung Potensi Ternak Sapi Potong di Kabupaten Cianjur Analytical Hierarchy Process AHP dan SWOT Arahan dan Strategi Pengembangan Sapi Potong di Kab. Cianjur Kesesuaian Ekologis Sapi Potong Kesesuaian Lahan untuk Hijauan Makanan Ternak Evaluasi Lahan untuk Perkembangan Optimal Sapi Potong Analisis Pemusatan Wilayah Analisis LQ Lahan Tersedia untuk Pengembangan Sapi Potong Kesesuaian Wilayah untuk Pengembangan Peternakan Sapi Potong Lahan sesuai dan tersedia untuk Peternakan Sapi Potong 13

3.3. Jenis Data, Sumber Data, dan Alat

Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara yang dilakukan dengan metode stratified random sampling kepada responden. Responden terdiri dari 3 tiga orang pemegang kebijakan dan 3 tiga orang peternak sapi potong yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang budidaya sapi. Pengukuran kualitas air diukur pada wilayah terpilih di 8 delapan kecamatan di Kabupaten Cianjur dengan menggunakan pH meter HI98107 yang diproduksi oleh HANNA ® Instrument Rumania. Cek lapangan dilakukan menggunakan GPS untuk mengetahui kondisi eksisting pada wilayah-wilayah terpilih di 8 delapan kecamatan di Kabupaten Cianjur. Data sekunder yang digunakan terdiri dari data tabular berupa data populasi ternak, data harga komoditi ternak, dan data produksi tanaman pangan dari berbagai instansi-instansi terkait, seperti BPS 2012 dan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten CianjurDisnakkanla 2012. Data spasial yang digunakan berupa peta Rupa Bumi Indonesia RBI sebagai peta dasar dan peta-peta tematik berupa Peta Administrasi Bappeda 2011a, Peta Penggunaan Lahan Bappeda 2011b, Peta Sumberdaya Tanah Pulau Jawa dan Madura Puslittanak 2011, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Cianjur Bappeda 2011c, Peta Elevasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur 2010, Peta Curah Hujan Bappeda 2011d, dan Peta Kontur Bappeda 2011e. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pH meter, GPS Global Positioning System, kamera digital, ArcGIS 9.3, Microsoft Office 2007 serta formulir wawancara dan kuesioner.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Analisis data eksisting penggunaan lahan menggunakan data sekunder berupa Peta Penggunaan Lahan yang bersumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda. Penggunaan lahan yang digunakan untuk penilaian pengembangan sapi potong dalam penelitian ini berupa belukarsemak, kebun, dan ladangtegalan. Asumsi yang digunakan adalah lahan-lahan tersebut dapat digunakan sebagai tempat budidaya ternak dan menghasilkan hijauan pakan ternak. Data untuk penilaian kesesuaian fisik lingkungan sapi potong yang digembalakan, sapi potong yang dikandangkan, dan hijauan makanan ternak menggunakan data sekunder berupa data spasial berupa Peta Administrasi Bappeda 2011a, Peta Penggunaan Lahan Bappeda 2011b, Peta Sumberdaya Tanah Pulau Jawa dan Madura Puslittanak 2011, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Cianjur Bappeda 2011c, Peta Elevasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur 2010, Peta Curah Hujan Bappeda 2011d, dan Peta Kelerengan analisis dari Peta Kontur. Data kualitas air pH merupakan rataan pH air minum dari lokasi kandang sapi potong di 8 delapan kecamatan yang terdiri dari 2 dua kecamatan di wilayah Cianjur bagian utara, 4 empat kecamatan di wilayah Cianjur bagian tengah, dan