Ketersediaan Daya Dukung Hijauan Makanan Ternak
26
ancaman yang menentukan strategi kebijakan pengembangan peternakan di Kabupaten Cianjur. Bagian analisis ini adalah membuat matriks EFAS yang
ditujukan pada Tabel 6. Adapun langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut :
a. Menyusun faktor-faktor peluang dan ancaman yang menentukan strategi
kebijakan pada kolom 1. b.
Memasukkan bobot masing-masing peluang dan ancaman pada kolom 2 hasil dari AHP gabungan semua responden sehingga nilai total bobot
sama dengan satu. c.
Pada kolom 3 dimasukkan rating pengaruh masing-masing faktor peluang dan ancaman dengan memberi skala dari 4 sangat kuat sampai
dengan 1 sangat lemah. Nilai rating ini merupakan hasil pembulatan dari nilai rata-rata dari semua responden.
d. Kolom 4 diisi hasil kali bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3.
Hasilnya berupa skor yang nilainya bervariasi dari 4 sampai dengan 1. e.
Jumlahkan skor pada kolom 4 untuk memperoleh nilai total skor faktor internal. Nilai total skor digunakan dalam analisis matriks internal-
eksternal.
Tabel 6 External Strategic Factor Analysis Summary EFAS
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot
Pengaruh rating
Skor Peluang :
1. ..................................................... 2.
..................................................... dst
Ancaman : 1. .....................................................
2. .....................................................
dst Jumlah
1,00
Sumber: Diadaptasi dari Rangkuti 2009
3 Analisis Matriks Internal-Eksternal IE
Model matriks Internal-Eksternal IE digunakan untuk memposisikan strategi kebijakan pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Cianjur.
Parameter yang digunakan adalah jumlah skor faktor internal dan jumlah skor faktor eksternal. Matriks IE tertera pada Gambar 9.
Menurut Rangkuti
2009, matriks
internal-eksternal dapat
mengidentifikasikan suatu strategi yang relevan berdasarkan 9 sembilan sel matriks IE. Kesembilan sel tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan ke
dalam tiga strategi utama, yaitu : 1.
Growth strategy, merupakan strategi yang didesain untuk pertumbuhan sendiri sel 1, 2 dan 5 atau melalui diversifikasi sel 7 dan 8.
2. Stability strategy, merupakan penerapan strategi yang dilakukan tanpa
merubah arah strategi yang diterapkan sel 4 3.
Retrenchment strategy, merupakan strategi dengan memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan.
27
Nilai total skor Faktor Strategi Internal
Nilai to
tal sk
o r
Fak to
r Stra
teg i
E k
ster n
al Tinggi
Rata-rata Lemah
4 3
2 1
Tinggi 1
2 3
GROWTH GROWTH
RETRENCHMENT Konsentrasi
melalui integrasi vertikal
Konsentrasi melalui integrasi
horizontal Turn around
3
Sedang 4
5 6
STABILITY GROWTH
RETRENCHMENT Hati-hati
Konsentrasi melalui integrasi
horizontal Captive Company atau
Divestment STABILITY
Tidak ada perubahan profit
strategi
Rendah 2
7 8
9 GROWTH
GROWTH RETRENCHMENT
Diversifikasi konsentrik
Diversifikasi konglomerat
Bangkrut atau likuidasi 1
Sumber: Diadaptasi dari Rangkuti 2009
Gambar 9 Matriks Internal-Eksternal
4 Analisis Matriks Space
Matriks space berfungsi untuk mempertajam strategi yang akan diambil dalam strategi kebijakan pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten
Cianjur. Menurut Rangkuti 2009, matriks space digunakan untuk mengetahui posisi dan arah pengembangan peternakan sapi potong. Parameter yang digunakan
dalam analisis ini adalah selisih dari skor faktor internal kekuatan-kelemahan dan selisih dari skor faktor eksternal peluang-ancaman.
Marimin 2008 mengemukakan posisi pengembangan peternakan sapi potong dapat dikelompokkan ke dalam empat kuadran, seperti ditunjukkan pada
Gambar 10, dimana: 1.
Kuadran I, menandakan posisi sangat menguntungkan, dimana pengembangan peternakan sapi potong memiliki kekuatan dan peluang
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan menerapkan strategi pertumbuhan yang agresif
2. Kuadran II, menunjukkan pengembangan peternakan sapi potong
menghadapai berbagai ancaman, namun masih mempunyai kekuatan, sehingga strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi.
3. Kuadran III, pada kuadran ini pengembangan peternakan sapi potong
mempunyai peluang yang sangat besar, namun di sisi lain mempunyai kelemahan internal. Menghadapi situasi ini pengembangan peternakan sapi
potong harus berusaha meminimalkan masalah-masalah internal untuk dapat merebut peluang pasar.
28
4. Kuadran IV, menunjukkan pengembangan peternakan sapi potong berada
pada situasi yang tidak menguntungkan, karena disamping menghadapi ancaman juga menghadapi kelemahan internal.
Berbagai Peluang
Kelemahan Internal
Kuadran III
Strategi Turn-Around
Kuadran I
Strategi Agresif Kekuatan
Internal
Kuadran IV
Strategi Defensif
Kuadran II
Strategi Diversifikasi Berbagai Ancaman
Gambar 10 Matriks space