Tujuan Penelitian Analisis Wilayah Untuk Pengembangan Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Cianjur
                                                                                10
bekerja  bersama  secara  efektif  untuk  menangkap,  menyimpan,  memperbaiki, memperbaharui,  mengelola,  memanipulasi,  mengintegrasikan,  menganalisis  dan
menampilkan  data  dalam  suatu  informasi  berbasis  geografis.  Dengan  demikian SIG  merupakan  suatu  sistem  yang  terdiri  dari  berbagai  komponen  yang  tidak
dapat berdiri sendiri Puntodewo et al. 2003.
Pemanfaatan  SIG  bertujuan  untuk  memecahkan  berbagai  persoalan  yang dibutuhkan  dalam  pengelolaan  data  yang  bereferensi  geografis.  SIG  mampu
mengintegrasikan  rangkaian  data  yang  bervariasi  mulai  data  atribut  seperti  data lapangan, data spasial maupun data penginderaan jauh, sebagai salah satu sumber
data  yang  sangat  bermanfaat  dalam  SIG.  Pemetaan  bumi  dengan  menggunakan sistem informasi geografis dalam bidang pertanian digunakan untuk memberikan
informasi  penggunaan  lahan,  keragaman  vegetasi,  luas  panen,  perubahan  luas areal  pertanian,  memprediksi  volume  biomassa  dari  suatu  jenis  vegetasi  dalam
satuan luas tertentu Ma’sum 1999. Menurut  Suharta  et  al.  1996,  pembangunan  pertanian  modern  dicirikan
antara  lain  oleh  penggunaan  teknologi  tinggi,  akrab  lingkungan  dan  pemilihan komoditas  yang  berorientasi  pasar.  Untuk  menunjang  hal  tersebut  data  dan
informasi  sumberdaya  lahan  dan  lingkungannya  sangat  diperlukan  dalam  waktu cepat, mudah, dan akurat. Hal tersebut hanya dapat diwujudkan apabila data dan
informasi  tersebut  tersimpan  dalam  suatu  sistem  basis  data  database  system yang  mampu  bekerja  dan  menganalisis  data  secara  cepat  dan  menampilkan
hasilnya  dalam  berbagai  format  sesuai  dengan  yang  diinginkan  pengguna,  baik dalam bentuk tabular atau dalam bentuk kartografik. Dalam hal ini SIG memiliki
kemampuan  dalam  menangani  data  sumberdaya  lahan  tersebut  menjadi  lebih atraktif dan informatif, diantaranya dengan menghasilkan peta-peta digital.
Aplikasi  SIG  digunakan  oleh  Saefurrohman  2005  dalam  perancangan basis  data  pengunaan  lahan  dan  informasi  geografi  untuk  perencanaan
penggunaan  lahan  dan  wilayah  di  Provinsi  Jawa  Tengah.  Nugroho  dan  Prayogo 2008  menggunakan  SIG  untuk  mengidentifikasi  lahan  kritis  di  DAS  Agam
Kuantan di Sumatera Barat guna keperluan konservasi lahan lebih lanjut.
Dalam bidang perencanaan yang terkait dengan peternakan, Dharmesh et al. 1995  menggunakan  SIG  untuk  mendelineasi  lahan  optimal  penggembalaan
ternak  dalam  strategi  pengelolaan  produksi  ternak  demi  tercapainya  efisiensi konsumsi  pakan  ternak  di  lahan  penggembalaan.  Sedangkan  Luoto  et  al.  2003
memetakan  pengaruh  berkurangnya  keragaman  spesies  akibat  semakin menyempitnya area penggembalaan ternak sapi potong.
Adinata  et  al.  2009  yang  membuat  peta  sebaran  populasi  sapi  untuk memprediksi  kebutuhan  hijauan  makanan  ternak  di  Provinsi  Jawa  Tengah  dan
Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mencegah terjadinya over capacity. Hal yang sama  pula  dilakukan  oleh  Sulaeman  et  al.  2012  yang  memetakan  potensi
ketersediaan hijauan di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau untuk memprediksi kapasitas  tampung  yang  mampu  didukung  oleh  wilayah  bagi  peternakan  sapi
potong.
                                            
                