21
B. Ketersediaan Daya Dukung Hijauan Makanan Ternak
Untuk mengkaji ketersediaan hijauan makanan ternak di suatu wilayah, dilakukan penilaian terhadap daya dukung hijauan. Daya dukung hijauan makanan
ternak adalah kemampuan suatu wilayah untuk menghasilkan pakan ternak terutama berupa hijauan yang dapat dihasilkan untuk kebutuhan sejumlah sapi
potong dalam bentuk segar maupun kering, tanpa melalui pengolahan dan tanpa pengolahan khusus.
Daya dukung hijauan dihitung berdasarkan produksi bahan kering cerna BKC terhadap kebutuhan satu satuan ternak 1 ST sapi potong dalam satu
tahun, dimana kebutuhan bahan kering adalah 6,25 kghari atau 2,28 tontahun NRC 1984, untuk sapi hidup dengan berat mencapai 500 kg. Untuk ternak sapi
Indonesia pada umumnya tiap 1 ST memiliki kisaran berat sebesar 200-250 kg. Jadi kebutuhan pakanbahan kering minimum untuk 1 ST selama satu tahun dapat
berbeda-beda, tergantung berat sapinya. Berat hidup ternak sapi secara rata-rata di Kabupaten Cianjur adalah 200 kg. Kebutuhan pakan minimum ternak ruminansia
per satu satuan ternak 1 ST dihitung menurut Thahar et al. 1991 dalam Juarini et al. 2007 sebagai berikut: dengan modifikasi
K = 2,5 x 50 x 365 x 200 kg = 0,9125 ton BKCtahunST
dimana, K : Kebutuhan pakan minimum untuk 1 ST dalam ton bahan kering
tercerna atau DDM digestible dry matter selama satu tahun; 2,5 : Kebutuhan minimum jumlah ransum hijauan pakan bahan kering
terhadap berat badan ternak 50 : Nilai rata-rata daya cerna berbagai jenis tanaman
365 : Jumlah hari dalam 1 tahun 200 kg: Berat hidup 1 ST
Produksi bahan kering BK hijauan merupakan jumlah dari produksi pakan asal limbah pertanian dan produksi pakan dari hijauan alami. Potensi limbah
pertanian dihitung dari sisa hasil produksi tanaman pangan seperti jerami padi sawah, jerami padi ladang, daun jagung, daun kacang kedelai, daun kacang hijau
dan daun kacang tanah. Potensi hijauan alami dihitung dari luas perkebunan dan luas penggunaan lahan seperti pekarangan, tegalan, huma, ladang, kebun, lahan
bera, penggembalaan, hutan rakyat dan lain-lain. Luas perkebunan merupakan luas tanaman kelapa dalam dan luas perkebunan karet.
Jumlah potensi limbah dari masing-masing tanaman pangan merupakan potensi ketersediaan pakan potensial saat ini. Perhitungan pakan asal limbah
pertanian dan hijauan alami per kecamatan dihitung menurut Ashari et al. 1996 dalam Juarini et al. 2007 sebagai berikut: dengan modifikasi
Potensi limbah kg
= ps x 0,4 + pl x 3 x 0,4 + jg x 3 x 0,5 + kd x 3 x 0,55 + {kh + kt x 2 x 0,55} + {uj x 0,256 + uk x 0,254} x 0,65 .............. 1
ps:padi sawah; pl:padi ladang; jg:jagung; kd:kedelai; kh:kacang hijau; kt:kacang tanah; uj:ubi jalar; uk:ubi kayu; angka-angka dalam rumus merupakan asumsi
potensi limbah yang dihasilkan dari produksi tiap jenis tanaman pangan
22
Potensi hijauan alami kg= {pkarang x 0,53 x 2 + teg. + huma + lad +
kebun + l.bera x 2,875 + penggem x 0,75 + Hryt x 0,6 + lain x 0,75 + Lkld x 10 + Lkrt x 2} x 0,5 ............................................................................ 2
pkarang: pekarangan; teg: tegalan, huma; lad: ladang, kebun; L.bera: lahan bera, penggembalaan; Hryt: hutan rakyat, lain-lain; Lkld: luas tanaman kelapa dalam;
Lkrt: luas tanaman karet; angka-angka dalam rumus merupakan asumsi potensi hijauan yang dihasilkan per hektar luasan penggunaan lahan
Hasil perhitungan produksi bahan kering selanjutnya digunakan untuk mendapatkan daya dukung pakan hijauan dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut Haryanto et al. 2002 : Untuk mengetahui tingkat keamanan pakan ternak pada suatu wilayah untuk
mendukung kehidupan ternak yang berada di atasnya diperlukan suatu indikator yang disebut Indeks Daya Dukung Ternak IDD. IDD ternak dihitung untuk
mengetahui status nilai daya dukung suatu wilayah dengan persamaan menurut Ashari et al. 1996 dalam Juarini et al. 2007 sebagai berikut:
atau :
Berdasarkan nilai IDD diperoleh standar kriteria seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 4. Nilai IDD menunjukkan tingkat keamanan hijauan makanan ternak pada suatu wilayah.
Tabel 4 Kriteria Status Daya Dukung Hijauan Berdasarkan Indeks Daya Dukung
No. Indeks Daya Dukung IDD
Kriteria 1.
≤ 1 Sangat kritis
2. 1 - 1,5
Kritis 3.
1,5 - 2 Rawan
4. 2
Aman
Sumber : Ashari et al. 1996 dalam Juarini et al. 2007
Masing-masing nilai IDD tersebut mempunyai makna sebagai berikut: -
Nilai ≤1: a ternak tidak mempunyai pilihan dalam memanfaatkan sumber yang tersedia; b terjadi pengurasan sumberdaya dalam agro-ekosistemnya; c
tidak ada hijauan alami maupun limbah yang kembali melakukan siklus haranya.
Produksi Bahan Kering Kg Jumlah Pop Ternak ST x Kebutuhan BK Sapi Dewasa KgST
IDD Hijauan =
Daya Dukung Hijauan Makanan Ternak ST Jumlah Populasi Ternak ST
IDD Hijauan =
Produksi Bahan Kering Hijauan Kg Daya Dukung ST
Kebutuhan Pakan Minimum BK Sapi Dewasa KgST =