Analisis SWOT Arahan Pengembangan Peternakan Sapi Potong

33 Gambar 13 Peta variasi ketinggian tempat di Kabupaten Cianjur Gambar 14 Peta kisaran rataan temperatur udara tahunan di Kabupaten Cianjur 34 Gambar 15 Peta keragaman curah hujan tahunan di Kabupaten Cianjur Gambar 16 Diagram luas wilayah dengan variasi curah hujan tahunan di Kabupaten Cianjur

4.2. Demografi

Penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 berjumlah 2.740.779 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk menurut Sensus Penduduk tahun 2010 sebesar 1,09 BPS 2012. Jumlah penduduk terbanyak berada di wilayah Kecamatan Cianjur sebanyak 205.414 jiwa dengan kepadatan penduduk 87,63 jiwakm sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan Campakamulya yang berjumlah 27.901 jiwa dengan kepadatan penduduk 4,65 jiwakm. 35 Berdasarkan data dari BPS 2012, jenis pekerjaan penduduk umumnya didominasi oleh sektor pertanian sebanyak 40,50. Adapun sektor-sektor lain seperti sektor perdagangan sebanyak 21,09, jasa sebanyak sebanyak 14,75, sektor industri sebanyak 5,26 dan lainnya sebanyak 17,59 Tabel 9. Tabel 9 Jumlah penduduk 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha dan jenis kelamin No Lapangan Usaha Jenis Kelamin Jiwa Jumlah Jiwa Laki-laki Perempuan 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 228.409 121.122 349.531 2. Industri Pengolahan 22.449 17.908 45.357 3. Perdagangan 119.008 70.011 189.019 4. Jasa 71.725 55.571 127.296 5. Lainnya 149.620 2.221 151.841 Jumlah 569.211 266.833 863.044 Sumber: BPS 2012

4.3. Kondisi Eksisting Peternakan di Kabupaten Cianjur

Jenis ternak yang berada di Kabupaten Cianjur terdiri dari ternak ruminansia besar sapi potong, sapi perah, dan kerbau, ruminansia kecil domba dan kambing, monogastrik kuda dan unggas ayam dan itik. Berdasarkan data dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cianjur, perkembangan populasi ternak mulai tahun 2006 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan kecuali untuk ternak kerbau dan kambing Tabel 10. Tabel 10 Perkembangan populasi ternak di Kabupaten Cianjur tahun 2006 - 2011 Jenis Ternak Jumlah ekor 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Sapi Potong 23.319 24.415 26.736 28.092 29.263 30.656 Sapi Perah 1.905 2.255 3.044 3.257 3.692 3.684 Kerbau 14.107 13.824 12.816 11.550 10.286 10.464 Kuda 1.397 1.429 1.449 1.461 1.471 1.481 Kambing 87.680 89.221 96.113 98.729 67.522 89.967 Domba 264.327 236.914 275.338 309.923 309.923 364.065 Ayam Buras 2.941.369 3.014.764 3.115.437 3.177.594 3.242.751 3.384.809 Ayam Ras Petelur 1.108.537 1.140.718 1.278.668 1.209.914 1.238.997 1.360.523 Ayam Ras Pedaging 4.878.315 5.096.770 5.280.355 7.423.090 5.565.825 5.857.391 Itik 367.481 377.409 389.280 396.245 403.342 424.567 Sumber: Disnakkanla Kab. Cianjur Tahun 2006;2007;2008;2009;2010; 2011 Berdasarkan Tabel 10, populasi sapi potong mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penambahan populasi sapi potong tersebut dapat terjadi karena faktor internal yaitu adanya kelahiran sapi potong, berkurangnya jumlah pemotongan betina produktif dan berkurangnya kematian ternak serta faktor 36 eksternal yaitu introduksi pemasukan sapi potong dari daerah luar Kabupaten Cianjur. Dari total populasi ternak sapi potong yang berada di Kabupaten Cianjur, jumlah populasi sapi potong sebanyak 88,02 berada di wilayah Cianjur bagian selatan, populasi sapi potong di wilayah Cianjur bagian tengah 8,33 dan sisanya 3,65 berada di wilayah Cianjur bagian utara. Sistem pemeliharaan ternak sapi potong di Kabupaten Cianjur terdiri dari sistem pemeliharaan ekstensif, semi intensif dan intensif. Menurut Khamsiansyah 2011, pada sistem pemeliharaan ekstensif gembala, sapi dipelihara dan dilepaskan di padang penggembalaan sepanjang hari mulai dari pagi hingga sore hari. Sistem pemeliharaan semi intensif antara gembala dan kandang, pada pagi hari sapi digembalakan di areal penggembalaan dan dikandangkan di kala hujan atau menjelang malam hari. Pada pemeliharaan sistem intensif kandang, sapi hampir sepanjang hari berada dalam kandang, kebutuhan pakan, minuman dan lainnya disediakan dalam kandang. Sistem pemeliharaan sapi potong secara ekstensif umumnya dilakukan di wilayah Cianjur bagian selatan. Adapun sistem semi intensif dilakukan di sebagian wilayah Cianjur bagian selatan dan tengah. Sistem pemeliharaan sapi potong intensif dilakukan sebagian kecil wilayah Cianjur bagian tengah dan umumnya dilakukan di wilayah Cianjur bagian utara. Pemeliharaan ternak dengan pola penggembalaan umumnya dilakukan oleh peternak di wilayah Cianjur bagian selatan. Ternak-ternak sapi potong digembala di lahan-lahan penggembalaan dan perkebunan kelapa. Sapi potong dibiarkan di alam terbuka sepanjang hari tanpa dikandangkan. Hal ini umum terjadi di wilayah kecamatan Agrabinta dan Cidaun. Pemilik ternak cukup memberi tanda khas atau ear tag pada sapi miliknya masing-masing untuk memudahkan identifikasi ternak, kontrol terhadap penyakit, dan inseminasi buatan. Wilayah Cianjur bagian selatan merupakan sentra pembibitan ternak dan dikenal sebagai penghasil sapi potong bakalan yang berkualitas. Animo peternak di wilayah Cianjur bagian selatan adalah memproduksi pedet anak sapi untuk dijual sebagai sapi bakalan sehingga teknologi Inseminasi Buatan IB berkembang dengan baik karena peternak sangat memperhatikan calving interval jarak kelahiran. Tabel 11 Jumlah Rumah Tangga Peternak di Kabupaten Cianjur No. Jenis Ternak Jumlah RTP Persentase 1. Sapi Potong 6.607 3,52 2. Sapi Perah 413 0,22 3. Kerbau 6.476 3,45 4. Kambing 12.449 6,64 5. Domba 37.719 20,10 6. Ayam Ras Pedaging 248 0,13 7. Ayam Ras Petelur 74 0,04 8. Ayam Buras 19.891 63,90 9. Itik 3.749 2,00 Sumber: BPS 2012 Data dari BPS 2012 untuk komposisi Rumah Tangga Peternak RTP berdasarkan ternak yang dipeliharanya ditunjukkan pada Tabel 12. Jumlah RTP menunjukkan jumlah masyarakat yang memelihara ternak dan dapat menjadi indikator untuk melihat animo masyarakat untuk memelihara ternak pada jenis ternak dengan nilai ekonomis tertentu. Tabel 11 menunjukkan jumlah RTP untuk