Wilayah Cianjur bagian utara

52 Sebaran lahan yang sesuai dan tersedia untuk pengembangan sapi potong yang dikandangkan disajikan pada Gambar 20. Gambar tersebut menampakkan bahwa wilayah yang sesuai dan tersedia S-tersedia tersebar merata di Cianjur bagian selatan. Wilayah Kabupaten Cianjur yang sesuai dan tersedia S-tersedia untuk peternakan sapi potong yang dikandangkan seluas 83.523,33 ha 23,10. Lahan yang sesuai dan tersedia dengan pembatas THI Sn-tersedia seluas 37.685,95 ha 10,42. Luasan tersebut disajikan pada Tabel 21. Lahan yang sesuai dengan pembatas Sn masih dapat diusahakan dengan membuat modifikasi lingkungan kandang. Luas wilayah S-tersedia dan Sn-tersedia selanjutnya disebut wilayah yang tersedia sehingga total luasan lahan tersedia untuk budidaya peternakan sapi potong seluas 121.209,28 ha 33,52. Hasil analisis spasial untuk luasan lahan yang sesuai tetapi tidak tersedia S- tidak tersedia untuk pengembangan peternakan sapi potong yang dikandangkan seluas 29.354,38 ha 8,12 dan lahan yang sesuai dengan pembatas THI namun tidak tersedia Sn-tidak tersedia seluas 22.930,70 6,34. Selanjutnya lahan- lahan ini disebut lahan yang tidak tersedia untuk budidaya sapi potong yang dikandangkan di Kabupaten Cianjur. Hasil analisis ketersediaan lahan untuk peternakan sapi potong yang digembalakan dan dikandangkan disajikan pada Tabel 22 dan Tabel 23. Tabel 22 menunjukkan bahwa dari luas lahan yang sesuai untuk ternak sapi potong yang digembalakan seluas 193.282,61 53,45 ha, luas lahan yang tersedia adalah 133.520,98 ha 36,93 sehingga seluas 59.761,63 ha 16,52 merupakan lahan yang tidak diperuntukan sebagai kawasan budidaya. Demikian pula halnya Tabel 23 yang menyajikan kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk peternakan sapi potong. Lahan yang sesuai untuk digunakan sebagai kegiatan budidaya sapi potong yang dikandangkan seluas 173.494,36 ha 47,97. Dari luasan tersebut, lahan eksisting yang tersedia seluas 121.209,28 ha 33,52 dan lahan lahan yang tidak tersedia untuk kegiatan budidaya sapi potong seluas 52.285,08 ha 14,46. Lahan yang tidak tersedia untuk budidaya sapi potong merupakan lahan- lahan yang digunakan sebagai kawasan hutan lindung dan kegiatan sektor lainnya. Berdasarkan analisis spasial kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk peternakan sapi potong maka dapat dinyatakan bahwa pada umumnya bahan lahan tersedia untuk kegiatan budidaya sapi potong di Kabupaten Cianjur. Sebagian besar lahan yang tersedia untuk penggembalaan sapi potong yang digembalakan dan dikandangkan terdapat di wilayah Cianjur bagian selatan.

5.2. Potensi Kesesuaian Lahan Sumber Hijauan dan Daya Dukung

Ketersediaan Hijauan untuk Peternakan Sapi Potong 5.2.1. Kesesuaian Lahan untuk Hijauan Makanan Ternak Kesesuaian fisik lingkungan bagi sapi potong perlu didukung pula dengan kesesuaian hijauan untuk pakan ternak. Selama ini hijauan untuk kebutuhan makanan ternak diperoleh dari rumput dan limbah pertanian. Dalam pengembangan suatu wilayah, tempat-tempat pemeliharaan ternak yang sesuai perlu didukung dengan ketersediaan hijauannya. Wilayah yang dapat menyediakan hijauan alami secara memadai memiliki keuntungan berupa 53 rendahnya biaya produksi ternak. Untuk itu ketersediaan hijauan menjadi faktor penting yang mendukung pengembangan ternak sapi potong. Produksi hijauan suatu wilayah didapat dari produksi rumput dan limbah pertanian. Jenis rumput unggul untuk pakan ternak yang ditanam di Kabupaten Cianjur antara lain rumput Gajah dan rumput Setaria. Leguminosa merupakan hijauan makanan ternak sebagai penyedia protein. Selain itu pula tersedia rumput alam di padang penggembalaan pastura sebagai pakan hijauan lokal. Sedangkan limbah pertanian yang umum digunakan sebagai pakan ternak adalah jerami padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar.

A. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Rumput Gajah Pennissetum

purpureum Rumput Gajah merupakan jenis rumput unggul yang biasa digunakan sebagai hijauan makanan ternak terutama untuk sapi. Penggunaan rumput Gajah sebagai makanan ternak dimaksudkan untuk meningkatkan asupan nutrisi bagi pertumbuhan ternak. Penilaian kesesuaian lahan untuk tanaman rumput Gajah di Kabupaten Cianjur ditunjukkan pada Tabel 24 dan sebarannya disajikan pada Gambar 21. Tabel 24 Luas kesesuaian lahan tanaman rumput Gajah di Kabupaten Cianjur Kelas kesesuaian lahan Luas lahan ha Jumlah ha Selatan Tengah Utara S2 55.688,93 3.945,29 20.489,64 80.123,85 S2-w 9.803,62 358,15 5.930,35 16.092,13 S3 2.216,82 3.257,73 2.873,98 8.348,53 S3-e 8.574,83 740,59 3.653,30 12.968,73 S3-w 25.050,56 32.936,62 17.671,93 75.659,11 N 1.657,57 - 1.509,64 3.167,21 TD 44.514,95 64.666,25 56.106,41 165.287,60 Jumlah ha 147.507,28 105.904,63 108.235,25 361.647,15 Luas merupakan penghitungan luas dari peta digital; S2: cukup sesuai; S3: sesuai marjinal; S2- w: cukup sesuai dengan pembatas curah hujan; S3-w: sesuai marjinal dengan pembatas curah hujan; S3-e: sesuai marjinal dengan pembatas kelerengan; N: tidak sesuai; TD: tidak dinilai Tabel 24 menunjukkan bahwa lahan yang cukup sesuai S2 seluas 80.123,85 ha 22,16 dan lahan yang sesuai marginal S3 seluas 8.348,53 ha 2,31. Sebaran luas kesesuaian lahan untuk rumput Gajah tersebar di tiap kecamatan di Kabupaten Cianjur Lampiran 4. Untuk kelas kesesuaian lahan cukup sesuai dengan pembatas S2-w dan sesuai marginal dengan pembatas S3- w, faktor pembatas yang berpengaruh adalah curah hujan. Curah hujan rata-rata tahunan yang sesuai pada kondisi S1 adalah 2.000 mmtahun, sedangkan curah hujan minimum di Kabupaten Cianjur adalah 2.000 mmtahun. Pada kondisi demikian, kesesuaian lahannya dapat ditingkatkan dengan memperbaiki sistem pengairanirigasi. Pada kelas sesuai marginal dengan pembatas kelerengan S3-e seluas 12.968,73 ha 3,59 dapat dilakukan usaha perbaikan lahan dengan pembuatan teras dan penanaman sejajar kontur Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007. Berdasarkan analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa Kabupaten Cianjur sesuai untuk budidaya rumput Gajah. 54 Gambar 21 Peta kesesuaian tanaman rumput Gajah di Kabupaten Cianjur

B. Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Setaria spachelata

Sebaran kelas kesesuaian lahan pada Gambar 22 menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Cianjur merupakan tempat tumbuh yang sesuai bagi rumput Setaria sp. dengan persentase luasan sebanyak 53,42 dari total luas wilayah Kabupaten Cianjur Tabel 25. Kondisi yang demikian mengindikasikan bahwa Kabupaten Cianjur sesuai untuk pengembangan rumput Setaria sebagai salah satu rumput unggul untuk pakan ternak. Tabel 25 Luas kesesuaian lahan tanaman Setaria spachelata di Kabupaten Cianjur Kelas kesesuaian lahan Luas lahan ha Jumlah ha Selatan Tengah Utara S2 17.102,68 2.843,77 13.908,65 33.855,10 S2-w 48.389,87 1.459,67 12.511,34 62.360,88 S3 2.216,82 3.257,73 2.873,98 8.348,53 S3-e 8.574,83 740,59 3.653,30 12.968,73 S3-w 25.050,56 32.936,62 17.671,93 75.659,11 N 1.657,57 - 1.509,64 3.167,21 TD 44.514,95 64.666,25 56.106,41 165.287,60 Jumlah ha 147.507,28 105.904,63 108.235,25 361.647,15 Luas merupakan penghitungan luas dari peta digital; S2: cukup sesuai; S3: sesuai marjinal; S2- w: cukup sesuai dengan pembatas curah hujan; S3-w: sesuai marjinal dengan pembatas curah hujan; S3-e: sesuai marjinal dengan pembatas kelerengan; N: tidak sesuai; TD: tidak dinilai