Profil Pasar Daging Ayam Ras

Pada periode yang sama jumlah impor komponen pakan dunia rata-rata 91.2 ribu ton dengan peningkatan sekitar 0.31 persen. Dalam impor komponen pakan pada pasar dunia, kontribusi Indonesia juga masih sangat kecil yaitu 0.26 persen. Indonesia mulai mengimpor komponen pakan mulai tahun 1981 seiring mulai berkembangnya industri peternakan ayam ras di Indonesia.

2.1.3. Profil Pasar Daging Ayam Ras

Pada periode 1990-2005, rata-rata populasi ayam ras di Indonesia mencapai 601 juta ekor dan cenderung meningkat sebesar 1.18 persen per tahun Tabel 10. Sementara itu, rata-rata produksi ayam ras pada periode yang sama mencapai 520 ribu ton, dengan peningkatan 2.76 persen per tahun. Kalau dari jumlah ekor dikonversi dalam bentuk daging, maka diperoleh rata-rata satu ekor ayam ras mampu menghasilkan daging sekitar 0.87 kg. Tabel 10. Perkembangan Populasi, Produksi dan Konsumsi Daging Ayam Ras di Indonesia, Tahun 1990-2005 Produksi Tahun Populasi a 000 ekor Jumlah a 000 ton Pangsa c Konsumsi b kg perkapitathn 1990 326 612 261.40 51.39 0.766 1991 407 908 326.40 55.94 0.973 1992 459 097 267.40 56.88 1.07 1993 528 159 422.70 60.51 1.18 1994 622 965 498.50 60.59 1.37 1995 689 467 551.80 63.01 1.51 1996 755 956 605.00 63.89 1.64 1997 641 374 515.30 57.35 1.41 1998 354 004 285.00 45.88 0.780 1999 324 347 294.50 47.24 0.780 2000 530 874 515.00 62.98 1.36 2001 621 870 537.00 62.88 1.56 2002 865 075 751.90 64.03 1.66 2003 847 744 771.10 65.20 1.77 2004 778 970 846.10 66.40 1.88 2005 864 246 883.40 67.61 2.00 Rataan 601 167 520.78 59.49 1.53 rthn 1.18 2.76 0.25 2.46 Sumber : a Statistik Peternakan, 1990-2005 diolah b Neraca Bahan Makanan Indonesia, 2005 diolah Keterangan : c Pangsa terhadap produksi daging Indonesia Pangsa produksi daging ayam ras terhadap produksi daging Indonesia selama periode 1990-2005 berkisar 45.88-67.61 persen, dengan rata-rata 59.49 persen per tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa peranan daging ayam ras dalam penyediaan daging nasional sangat besar, apalagi dikaitkan dengan pangsanya yang cenderung meningkat sebesar 0.25 persen per tahun. Dari sisi konsumsi menunjukkan bahwa pada periode yang sama rata-rata konsumsi daging ayam ras di Indonesia sebanyak 1.53 kgkapitatahun dan mengalami peningkatan 2.46 persen per tahun. Tabel 11. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Ayam Ras Indonesia, Tahun 1990-2005 000 ton Tahun Ekspor X Impor M Net X-M 1990 0.89 0.12 0.77 1991 0.60 0.17 0.43 1992 1.21 1.18 0.03 1993 0.63 0.48 0.15 1994 1.10 2.00 -0.90 1995 1.00 1.48 -0.48 1996 2.18 0.49 1.69 1997 0.00 0.45 -0.45 1998 3.99 0.35 3.64 1999 2.87 8.14 -5.27 2000 5.54 14.02 -8.48 2001 1.84 14.54 -12.70 2002 3.08 9.49 -6.41 2003 3.72 17.55 -13.83 2004 0.12 18.05 -17.93 2005 0.46 18.79 -18.33 Total 29.23 107.29 -78.06 Rataan 1.83 6.71 -4.88 rthn 16.54 24.80 30.27 Sumber : FAO, 2005 diolah Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk yang masih tinggi 1.62 persen per tahun dan didukung oleh semakin terjangkaunya harga daging ayam, maka dapat diperkirakan bahwa permintaan daging ayam ras pada masa mendatang akan mengalami peningkatan yang cukup tajam. Artinya dalam upaya mengurangi ketergantungan pada pasar daging ayam dunia, maka peningkatan produksi daging ayam ras dalam negeri masih sangat potensial, mengingat sampai saat Indonesia lebih banyak berstatus sebagai negara net importir, seperti yang disajikan pada Tabel 11. Dalam periode 1990-2005 dalam perdagangan daging ayam ras dunia, dari sisi volume Indonesia hanya pada tahun 1990, 1991, 1992, 1993 dan 1998 mengalami surplus perdagangan. Selama periode tersebut rata-rata volume ekspor dan impor daging ayam ras Indonesia berturut-turut 1.83 ribu ton dan 6.71 ribu ton atau defisit sekitar 4.9 ribu ton, dengan laju peningkatan berturut-turut 16.54 persen, 24.80 persen dan 30.27 persen per tahun. Perkembangan produksi daging ayam ras pada negara produsen utama dunia disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Perkembangan Produksi Daging Ayam Ras pada Beberapa Negara Produsen Utama Dunia, Tahun 1990-2005 000 ton Negara Tahun AS Cina Brazil Jepang Perancis Indonesia Dunia 1990 8 667 2 663 2 356 1 391 1 049 261 35 511 1991 9 194 3 171 2 628 1 357 1 101 326 37 270 1992 9 801 3 590 2 872 1 365 1 110 267 38 916 1993 10 219 4 572 3 143 1 318 1 145 423 41 382 1994 10 965 5 155 3 412 1 256 1 240 499 43 757 1995 11 468 6 056 4 050 1 252 1 232 552 46 638 1996 12 072 6 159 4 052 1 236 1 354 605 47 882 1997 12 497 7 244 4 461 1 234 1 342 515 50 907 1998 12 763 7 954 4 854 1 212 1 342 285 53 078 1999 13 618 8 369 5 526 1 211 1 275 295 55 957 2000 13 944 9 025 5 981 1 195 1 242 515 58 518 2001 14 267 9 310 6 223 1 184 1 208 537 60 269 2002 14 913 10 369 6 772 1 167 1 223 752 63 162 2003 15 589 11 547 7 369 1 150 1 239 771 66 194 2004 16 295 12 860 8 019 1 133 1 255 846 69 371 2005 17 033 14 323 8 726 1 116 1 271 883 72 701 Total 203 305 122 367 80 445 19 777 19 629 8 333 841 512 Rataan 12 707 7 648 5028 1 236 1 227 521 52 595 Share 24.47 12.85 8.69 2.67 2.57 1.50 100.00 rthn 4.65 12.69 9.33 -1.44 1.39 5.95 4.93 Sumber : FAO, 2005 diolah Rata-rata produksi daging ayam dunia adalah 52.6 juta ton, dimana sebanyak 24.47 persen dihasilkan oleh Amerika Serikat. Pangsa Amerika Serikat diduga akan terus naik, mengingat produksi daging ayamnya mengalami peningkatan sebesar 4.65 persen per tahun. Sementara produsen daging ayam utama berikutnya adalah Cina dan Brazil dengan pangsa masing-masing 12.85 persen dan 8.69 persen. Kedua negara tersebut juga diperkirakan pangsa produksinya terus meningkat, karena peningkatan produksi daging ayam ras di kedua negara tersebut cukup besar yaitu masing-masing 12.29 persen dan 9.33 persen per tahun. Kontribusi Jepang sebagai produsen daging ayam ras dunia diperkirakan akan turun, mengingat produksi daging ayam ras di negara ini cenderung menurun sebesar 1.44 persen per tahun. Sementara itu, pangsa produksi daging ayam ras Indonesia terhadap dunia hanya sekitar 1.50 persen. Dalam pasar daging ayam ras dunia, negara Amerika Serikat merupakan eksportir utama dunia. Selama periode 1990-2005, rata-rata pangsa ekspornya sekitar 35.96 persen dan cenderung mengalami peningkatan yang cukup tajam yaitu 13.29 persen per tahun Tabel 13. Eksportir utama berikutnya adalah Brazil dan Perancis dengan pangsa masing-masing 12.25 persen dan 9.26 persen. Pangsa ekspor Amerika, Brazil, Belanda dan Cina diperkirakan akan terus meningkat, karena negara-negara tersebut mengalami peningkatan volume ekspor yang cukup tajam yaitu berkisar 7.93-17.76 persen per tahun. Sementara itu, pangsa ekspor Perancis diperkirakan relatif tidak banyak berubah, karena negara ini mengalami peningkatan volume ekspor hanya sebesar 1.12 persen per tahun. Dalam perdagangan daging ayam ras dunia, pangsa ekspor Indonesia relatif sangat rendah, yaitu 0.02 persen, walaupun mengalami peningkatan yang cukup tajam akibat jumlahnya sangat fluktuatif. Secara umum volume perdagangan daging ayam ras dunia hanya sebesar 9.50 persen dari total produksi dunia, dengan peningkatan sebesar 6.34 persen per tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar daging ayam ras dunia juga bersifat tipis. Tabel 13. Perkembangan Ekspor Daging Ayam Ras pada Beberapa Negara Eksportir Dunia, Tahun 1990-2001 000 ton Negara Dunia Tahun AS Brazil Perancis Belanda Cina Indonesia Jumlah a 1990 529.14 292.20 340.0 248.0 73.4 0.89 2 201.10 6.20 1991 582.93 313.80 382.8 274.5 95.0 0.60 2 337.40 6.27 1992 698.33 370.70 396.6 302.9 106.0 1.21 2 689.00 6.91 1993 917.07 511.40 444.6 316.7 164.8 0.63 3 198.40 7.73 1994 1 347.54 485.20 446.8 356.4 200.0 1.10 3 785.30 8.65 1995 1 811.95 429.00 479.6 381.5 319.9 1.00 4 554.20 9.76 1996 2 129.91 558.60 499.3 433.7 520.6 2.18 5 358.50 11.19 1997 2 224.23 373.80 469.8 447.2 529.8 0.00 5 430.00 10.67 1998 2 249.96 612.50 500.7 467.3 551.2 3.99 5 958.30 11.23 1999 2 284.37 770.60 453.1 561.3 707.9 2.87 6 302.80 11.26 2000 2 613.62 906.80 415.1 581.1 775.0 5.54 6 889.40 11.77 2001 2 794.69 1 249.30 370.1 586.6 660.6 1.84 7 424.00 12.32 2002 2 335.88 1 599.92 372.95 632.47 792.52 3.08 8 244.35 13.09 2003 2 448.71 1 922.04 375.82 681.93 950.79 3.72 9 155.35 13.91 2004 2 343.29 2 424.52 378.72 735.26 1 140.66 0.12 10 167.02 14.77 2005 2 648.19 2 799.50 381.63 792.76 1 368.45 0.46 11 290.48 15.70 Rataan 1 872.49 976.24 377.28 710.60 1 063.11 1.83 5 936.60 9.50 Share 35.96 12.25 9.26 8.83 8.38 0.02 100.00 - rthn 13.29 8.61 1.12 7.93 17.76 16.54 10.71 6.34 Sumber : FAO, 2005 diolah Keterangan : a Persentase terhadap total produksi dunia Dari sisi permintaan impor, dalam periode 1990-2005 Rusia merupakan importir daging ayam ras dunia Tabel 14. Pangsa impor negara ini sebesar 14.76 persen dan cenderung meningkat sebesar 17.27 persen per tahun. Negara importir utama berikutnya adalah Cina dan Jepang dengan pangsa yang hampir sama yaitu berkisar 11.26 -11.10 persen. Pangsa impor daging ayam ras Jerman dan Saudi Arabia juga hampir sama yaitu berkisar 5.57-5.71 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa pangsa impor daging ayam ras hampir terdistribusi merata pada banyak negara. Pangsa impor daging ayam ras Indonesia sama halnya dengan pangsa ekspornya relatif masih sangat rendah terhadap volume impor dunia, sehingga dapat dipastikan adanya perubahan impor daging ayam ras Indonesia tidak berpengaruh banyak terhadap harga daging ayam ras dunia. Tabel 14. Perkembangan Impor Daging Ayam Ras pada Beberapa Negara Importir Utama Dunia, Tahun 1990-2005 000 ton Negara Tahun Cina Jepang Rusia Jerman Saudi Arabia Indonesia Dunia 1990 162.93 291.23 0.00 213.6 210.1 0.12 2 182.60 1991 206.32 347.31 0.00 246.9 244.2 0.17 2 326.70 1992 276.98 393.96 45.7 253.3 174.0 1.18 2 596.30 1993 339.13 390.32 73.9 213.8 168.4 0.48 2 766.00 1994 467.47 444.11 500.6 227.6 140.7 2.00 3 418.80 1995 647.15 535.96 825.4 214.1 262.8 1.48 4 277.00 1996 710.34 546.57 752.0 264.9 230.3 0.49 4 526.00 1997 772.44 496.14 759.6 239.5 209.8 0.45 4 668.70 1998 802.78 497.25 617.3 256.1 272.5 0.35 5 008.70 1999 1 061.03 551.36 131.9 203.6 362.0 8.14 5 546.90 2000 993.78 568.27 580.1 195.4 266.4 14.02 5 971.50 2001 879.85 523.09 1 219.30 232.9 290.3 14.54 6 353.00 2002 498.70 524.44 1 664.10 234.72 298.81 9.49 6 969.88 2003 565.08 466.11 2 271.16 236.55 307.56 17.55 7 646.65 2004 180.73 353.79 3 099.69 238.39 316.57 18.05 8 389.14 2005 121.86 308.74 4 230.45 240.25 325.85 18.79 9 203.73 Total 8 686.57 7 238.65 12 484.70 949.91 1 248.79 107.29 81 851.60 Rataan 542.91 452.42 1783.53 237.48 312.20 6.71 5 115.72 Share 11.26 11.10 14.76 5.57 5.71 0.06 100.00 rthn 13.62 4.76 17.27 -0.46 4.58 24.56 9.70 Sumber: FAO, 2005 diolah

2.2. Kebijakan Pemerintah dalam Kelembagaan Usaha Ternak Ayam Ras