Harga Riil Daging Ayam Ras Impor

VI. EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL

6.1. Validasi Model Pasar Jagung, Pakan dan Daging Ayam Ras di

Indonesia Tingkat kevalidan suatu model untuk disimulasi dapat dilihat dari beberapa indikator seperti Root Mean Square Error RMSE, Root Mean Square Percent Error RMSPE dan Theil’s Inequality Coefficient U dan nilai koefisien determinasi R 2 semua peubah endogen, Validasi model pasar jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia dilakukan dengan simulasi dasar untuk periode sampel pengamatan tahun 2000-2005. Validasi ini untuk mengetahui kualitas model dalam menduga perilaku data aktual yang digunakan. Indikatior validasi statistika yang digunakan adalah Root Mean Squares Percentage Error RMSPE untuk mengukur seberapa dekat nilai masing-masing peubah endogen hasil pendugaan mengikuti nilai data aktualnya selama periode pengamatan. Selain itu digunakan statistika proporsi bias UM, proporsi regresi UR, proporsi distribusi UD, dan juga Theils Inequality Coeficient U. Hasil validasi berdasarkan kriteria-kriteria di atas disajikan pada Tabel 30. Terdapat 23 persamaan yang membentuk model, 22 persamaan 95.65 yang memiliki nilai RMSPE dibawah 50 persen dan 1 persamaan 4.35 mempunyai nilai RMSPE di atas 100 persen. Artinya nilai prediksi dapat mengikuti kecenderungan data historisnya dengan baik. Sedangkan berdasarkan nilai U Theil, 23 persamaan 100 memiliki nilai U Theil di bawah 0.2. Artinya simulasi model mengikuti data aktualnya dengan baik. Tabel 30. Hasil Pengujian Validasi Model Pasar Jagung, Pakan dan Daging Ayam Ras di Indonesia, Tahun 2000-2005 Peubah Mean Error RMS Error Corr R Bias UM Reg UR Dist UD Var US Covar UC U PJI 0.293 2.397 0.866 0.013 0.047 0.940 0.002 0.985 0.011 SJI 0.188 2.766 0.897 0.006 0.328 0.666 0.146 0.848 0.013 DJI -2.576 3.878 0.901 0.457 0.030 0.514 0.113 0.430 0.020 DJP -9.833 15.388 -0.820 0.457 0.484 0.060 0.007 0.536 0.083 HJDR 14.979 16.241 0.972 0.879 0.098 0.023 0.109 0.012 0.071 MJI -1.084 12.619 0.874 0.000 0.840 0.160 0.661 0.339 0.063 MJW -0.004 0.196 0.994 0.000 0.975 0.025 0.958 0.042 0.001 XJW 0.079 0.082 1.000 0.925 0.008 0.067 0.008 0.067 0.000 HJWR 14.318 35.163 0.887 0.234 0.736 0.030 0.665 0.101 0.159 PPD -22.320 22.460 0.983 0.954 0.023 0.023 0.028 0.018 0.126 SPI -15.688 15.805 0.987 0.954 0.023 0.023 0.027 0.019 0.087 DPI 4.811 11.704 0.649 0.186 0.718 0.096 0.496 0.318 0.056 HPDR 4.371 6.336 0.925 0.450 0.320 0.230 0.436 0.114 0.029 PDD -4.154 8.551 0.921 0.272 0.034 0.693 0.126 0.602 0.047 SDD -4.008 8.422 0.921 0.260 0.037 0.703 0.132 0.608 0.047 HDDR 9.984 11.660 0.951 0.695 0.000 0.305 0.005 0.301 0.053 DDD -6.468 8.258 0.596 0.617 0.067 0.316 0.001 0.383 0.043 MDI 6.473 27.527 0.510 0.007 0.030 0.963 0.537 0.456 0.089 XDI -29.199 248.656 0.807 0.021 0.017 0.962 0.204 0.775 0.196 HDMR -5.784 18.684 0.976 0.033 0.878 0.089 0.817 0.150 0.073 MDW 0.004 0.043 1.000 0.007 0.072 0.921 0.074 0.919 0.000 XDW -0.002 0.013 1.000 0.021 0.298 0.681 0.298 0.681 0.000 HDWR 2.485 9.097 0.797 0.018 0.035 0.947 0.265 0.717 0.051 Apabila dilihat dari proporsi bias terdapat 15 Persamaan 65.22 memiliki nilai UM lebih kecil dari 0.3. Sedangkan bila dilihat dari proporsi regresi terdapat 15 persamaan 65.22 yang memiliki nilai UR lebih kecil dari 0.3. Dan ada 6 persamaan 26.09 yang memiliki UD lebih besar dari 0.7, sehingga dengan demikian bias error yang terjadi dalam simulasi model lebih banyak disebabkan oleh faktor non sistemik unsystemic error. Berdasarkan semua kriteria di atas maka dapat disimpulkan bahwa model yang dibangun cukup valid untuk melakukan simulasi alternatif kebijakan dan non kebijakan melalui simulasi historis.