Statistik RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari nilai aktualnya dalam ukuran
relatif persen atau seberapa dekat nilai dugaan tersebut mengikuti perkembangan nilai aktualnya.
Sedangkan nilai statistik U bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model dalam menganalisis simulasi peramalan. Nilai koefisien Theil U berkisar
antara 0 dan 1. Jika U = 0 maka pendugaan model tersebut sempurna dan jika U
= 1 maka pendugaan model naïf. Untuk melihat keeratan arah slope antara nilai aktual dengan hasil yang
disimulasi, ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasinya R
2
. Pada dasarnya semakin kecil nilai RMSPE dan U-Theil’s serta makin besar R
2
, maka pendugaan model semakin baik.
4.5.5. Simulasi Model
Analisis simulasi model dibedakan menjadi simulasi faktor internal dan faktor eksternal. Simulasi model ini dibedakan untuk menerangkan perilaku
penawaran, permintaan, dan harga jagung, pakan dan daging ayam ras terhadap perubahan faktor internal dan eksternal serta dampaknya terhadap surplus
produsen dan konsumen serta penerimaan pemerintah.
4.5.5.1. Simulasi Faktor Internal
Simulasi faktor internal adalah: 1 penurunan tingkat suku bunga bank 30 persen dan depresiasi rupiah 20 persen, 2 peningkatan harga DOC 25 persen dan
penurunan tingkat suku bunga bank 20 persen, 3 peningkatan harga pakan dan DOC masing-masing 25 persen, 4 peningkatan harga jagung, pakan dan daging
ayam ras masing-masing 25 persen dan 5 penghapusan tarif impor jagung dan daging ayam ras serta depresiasi rupiah 20 persen.
Penurunan tingkat suku bunga bank 30 persen. Suku bunga bank merupakan faktor input bagi usaha yang menggunakan jasa bank untuk
mendapatkan modal. Dalam upaya memacu produksi jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia, penurunan suku bunga sebesar 30 persen diduga dapat
merangsang peningkatan produksi jagung, pakan dan daging ayam ras. Depresiasi rupiah 20 persen. Berubahnya nilai tukar RpUSD berdampak
pada perubahan harga impor pada pasar jagun dan daging ayam. Pada analisis ini depresiasi rupiah yang terjadi sebesar 20 persen, atas dasar pertimbangan bahwa
dalam periode 2000-2005 rupiah terdepresiasi stabil pada kisaran 20 persen. Peningkatan harga jagung 25 persen. Pada saat terjadi krisis moneter tahun
1997, pemerintah didesak oleh IMF untuk menghapuskan subsidi sektor pertanian. Pada tahun 1998 pemerintah mulai menghapus subsidi pupuk yang
menyebabkan harga pupuk meningkat, khususnya TSP dan urea yang diperlukan dalam produksi jagung.
Peningkatan harga pakan 25 persen. Kenaikan harga jagung akibat penghapusan subsidi pupuk akan mengakibatkan kenaikan harga pakan, karena
komposisi jagung sangat besar dalam proses pembuatan pakan. Simulasi peningkatan harga pakan 25 persen dinilai relevan dilakukan mengingat trend
harga input juga mengalami peningkatan dari tahun 2000-2005. Peningkatan harga DOC 25 persen. Kenaikan harga jagung dan pakan juga
turut berperan dalam kenaikan harga DOC, karena usaha pembibitan DOC juga tergantung dari pakan yang dikonsumsi oleh ayam ras dalam menghasilkan DOC.