serial. Suatu persamaan dapat dikatakan tidak mengalami masalah autokorelasi pada kondisi nomal yakni taraf nyata 5 persen, dan nilai h hitung berada diantara
-1.96 dan 1.96.
4.5.4. Validasi Model
Untuk mengetahui apakah suatu model cukup valid untuk membuat suatu simulasi alternatif kebijakan dan non kebijakan, maka perlu dilakukan suatu
validasi model dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana persamaan tersebut dapat mewakili dunia nyata.
Kriteria statistika yang digunakan untuk validasi model nilai pendugaan model ekonometrika adalah Root Mean Square Error RMSE, Root Mean Square
Percent Error RMSPE dan Theil’s Inequality Coefficient U. Kriteria-kriteria
tersebut dirumuskan sebagai berikut: RMSE
= ........................................................
63
5 .
1 2
1 ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ −
∑
− T
t a
t s
t
Y Y
T
RMSPE =
........................................... 64
{
5 .
1 2
1 ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ −
∑
− T
t a
t a
t s
t
Y Y
Y T
}
U =
5 .
1 2
1 2
5 .
1 2
1 1
1 ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ +
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
−
∑ ∑
∑
− −
− T
t a
t T
t s
t T
t a
t s
t
Y T
T T
Y Y
T .......................................... 65
dimana: RMSE
= Akar tengah kuadrat galat simulasi Root Mean Square Error RMSPE
= Akar tengah kuadrat persen galat Root Mean Square Percent Error
U = Koefisien ketidaksamaan Theil Theil’s Inequality Coefficient
= Nilai pendugaan model
s t
Y = Nilai pengamatan contoh
a t
Y T = Jumlah pengamatan dalam simulasi
Statistik RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari nilai aktualnya dalam ukuran
relatif persen atau seberapa dekat nilai dugaan tersebut mengikuti perkembangan nilai aktualnya.
Sedangkan nilai statistik U bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model dalam menganalisis simulasi peramalan. Nilai koefisien Theil U berkisar
antara 0 dan 1. Jika U = 0 maka pendugaan model tersebut sempurna dan jika U
= 1 maka pendugaan model naïf. Untuk melihat keeratan arah slope antara nilai aktual dengan hasil yang
disimulasi, ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasinya R
2
. Pada dasarnya semakin kecil nilai RMSPE dan U-Theil’s serta makin besar R
2
, maka pendugaan model semakin baik.
4.5.5. Simulasi Model
Analisis simulasi model dibedakan menjadi simulasi faktor internal dan faktor eksternal. Simulasi model ini dibedakan untuk menerangkan perilaku
penawaran, permintaan, dan harga jagung, pakan dan daging ayam ras terhadap perubahan faktor internal dan eksternal serta dampaknya terhadap surplus
produsen dan konsumen serta penerimaan pemerintah.
4.5.5.1. Simulasi Faktor Internal
Simulasi faktor internal adalah: 1 penurunan tingkat suku bunga bank 30 persen dan depresiasi rupiah 20 persen, 2 peningkatan harga DOC 25 persen dan
penurunan tingkat suku bunga bank 20 persen, 3 peningkatan harga pakan dan DOC masing-masing 25 persen, 4 peningkatan harga jagung, pakan dan daging