Perubahan lingkungan strategis internasional akan berimplikasi terhadap penurunan subsidi dan proteksi serta akan membuat pasar domestik semakin
terintegrasi dengan pasar dunia. Besarnya tarif impor jagung dan daging ayam pada saat ini adalah sebesar 5 persen Depkeu, 2001. Oleh sebab itu perlu
diketahui bagaimana pengaruh perubahan tarif impor terhadap pasar jagung, pakan, dan daging ayam ras.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan keterkaitan pasar
jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia. 2.
Menganalisis dampak perubahan faktor internal dan faktor eksternal terhadap penawaran, permintaan dan harga jagung, pakan dan daging ayam
ras di Indonesia. 3.
Menganalisis dampak perubahan faktor internal dan faktor eksternal terhadap surplus produsen dan surplus konsumen jagung, pakan dan daging
ayam ras serta penerimaan pemerintah di Indonesia.
1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pasar jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia melalui pendugaan respon penawaran dan
permintaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Respon tersebut merupakan cerminan perilaku produsen dan konsumen.
Penawaran jagung domestik merupakan penjumlahan dari produksi jagung domestik dengan selisih volume ekspor dan impor jagung. Oleh karena itu, dari
sisi penawaran jagung domestik dilakukan pendugaan penawaran jagung yang
berasal dari produksi domestik maupun dari impor. Dari sisi permintaan dilakukan pendugaan yang meliputi: 1 permintaan jagung untuk industri pakan, 2
permintaan jagung untuk konsumsi langsung dan 3 permintaan jagung untuk industri pangan. Sehingga total permintaan jagung merupakan penjumlahan dari
ketiga jenis permintaan tersebut. Pada pasar pakan ayam ras pendugaan dilakukan pada: 1 produksi pakan
ayam ras, 2 permintaan pakan ayam ras dan 3 harga pakan ayam ras domestik. Pada pasar daging ayam ras pendugaan dilakukan pada: 1 produksi daging ayam
ras, 2 permintaan daging ayam ras, 3 penawaran daging ayam ras, yang merupakan penjumlahan dari produksi daging ayam ras dengan selisih ekspor
impor daging ayam ras. Oleh sebab itu, dari sisi penawaran daging ayam ras dilakukan pendugaan penawaran daging ayam ras yang berasal dari ekspor
maupun impor, 4 harga daging ayam ras domestik, 5 ekspor impor daging ayam ras, 6 harga daging ayam ras impor dan 7 harga daging ayam ras dunia.
Model yang dibangun kemudian divalidasi untuk simulasi faktor-faktor internal dan eksternal, dengan tujuan untuk melihat dampak dari perubahan
faktor-faktor internal dan eksternal terhadap pasar jagung, pakan dan daging ayam ras serta sejauh mana pengaruhnya terhadap perubahan surplus produsen, surplus
konsumen dan penerimaan pemerintah. Keterbatasan dari penelitian ini adalah: 1 tidak memasukkan pasar bibit
ayam DOC di dalam model. Mengingat adanya keterbatasan ketersediaan data DOC, hanya variabel harga saja yang dapat dimasukkan dalam model. Selain itu
pangsa DOC dalam biaya produksi daging ayam relatif rendah, yaitu hanya sekitar 13 persen, 2 tidak mendisagregasi pola pemeliharaan ayam yaitu dari peternakan
rakyat dan swasta, karena data daging ayam yang ada tidak dapat dipisahkan menurut pola pemeliharaannya, 3 tidak mendisagregasi daging ayam menurut
jenisnya yaitu daging ayam ras dan buras, karena ketersediaan data untuk daging ayam buras sangat terbatas, 4 hanya mengkaji pasar pakan untuk ternak ayam
ras, serta tidak mempelajari perilaku ekspor dan impor negara eksportir dan importir utama dunia dan 5 tidak mempelajari pasar pakan dunia, mengingat
dalam pasar dunia komoditas yang diperdagangkan belum dalam bentuk pakan, melainkan masih dalam bentuk komponen pakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA