34 -
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Olak-Olak Kubu. -
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Seruat III dan Laut Natuna -
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kubu.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Padang Tikar.
3.2. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari: 1 data ekosistem mangrove, 2 data sosial ekonomi dan, 3 berbagai data penunjang.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi pengamatan langsung di lapangan, kuisioner, wawancara secara mendalam
depth interview, diskusi dan penelusuran berbagai data penunjang.
3.2.1. Pengumpulan data ekosistem mangrove dan tambak
Pengumpulan data ekosistem mangrove dan tambak pada penelitian ini menggunakan metode observasi pengamatan langsung di lapangan, intepretasi
terhadap Citra Landsat 7 ETM+ tahun 1991, 2002 dan 2007 dan kuisioner. Observasi pengamatan langsung di lapangan, dilakukan untuk mengetahui
kondisi dan potensi mangrove dan tambak. Intepretasi terhadap Citra Landsat 7 ETM+ tahun 1991, 2002 dan 2007 dilakukan untuk mengetahui perubahan luasan
mangrove dan tambak. Kuisioner diberikan kepada masyarakat dan petambak yang sudah lama berdomisili di daerah setempat dengan tujuan untuk mengetahui
nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove dan tambak. Penarikan contoh sampel untuk data vegetasi mangrove terbagi atas 6
stasiun yang berbentuk jalur-jalur atau transek di sepanjang garis pantai yang ditentukan secara sengaja purposive sampling sesuai dengan kondisi di lapangan
serta dianggap representative mewakili tegakan mangrove di Desa Dabong Gambar 5. Posisi geografis masing-masing jalur transek adalah sebagai berikut:
- Jalur I, posisi geografis E 109°14’21,26” N -0°35’41,64” 24 plot.
- Jalur II, posisi geografis E 109°19’6,71” N -0°35’31,67” 7 plot.
- Jalur III, posisi geografis E 109°17’17,12” N -0°36’39,67” 32 plot.
- Jalur IV, posisi geografis E 109°14’46,72” N -0°35’56,98” 31 plot.
- Jalur V, posisi geografis E 109°16’18,01” N -0°35’53,23” 12 plot.
- Jalur VI, posisi geografis E 109°18’38,20” N -0°35’39,16” 12 plot.
35 Penentuan sampel untuk data biologi vegetasi digunakan metode transek
kuadrat garis berpetak, yaitu dengan membuat transek garis tegak lurus garis pantai ke arah darat. Panjang garis transek bervariasi menurut ketebalan vegetasi
mangrove keberadaan vegetasi mangrove yang menjadi penghubung teresterial dan perairan. Analisa vegetasi mangrove dilakukan dengan membuat petak-petak
kuadarat 10 x 10 meter untuk pengamatan pohon, petak 5 x 5 meter untuk pengamatan pancang dan petak 2 x 2 meter untuk pengamatan semai yang
diletakkan secara acak disepanjang garis transek. Tujuan dari analisis vegetasi ini adalah untuk mengetahui kerapatan
tegakan mangrove, jenis dan keanekaragaman jenis mangrove. Pengukuran vegetasi dilakukan dengan tiga pola, yaitu: pengambilan data untuk semai
pemudaan tingkat kecambah sampai setinggi 1,5 m, pancanganakan pemudaan dengan tinggi 1,5 m sampai pohon muda yang berdiameter lebih
kecil dari 10 cm, dan pohon dewasa diameter batang pohon 10 cm. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung dan mencatat jumlah masing-
masing spesies yang ada dalam setiap petak dan mengukur diameter pohon. Adapun arah pengamatan tegak lurus dari garis pantai kearah darat Gambar 6.
A: Petak pengamatan semai 2x2m
2
B: Petak pengamatan pancang 5x5m
2
C: Petak pengamatan pohon 10x10m
2
Gambar 6. Skema penempatan petak contoh dalam pengamatan mangrove Data vegetasi yang dicatat terdiri dari jumlah pohon, pancang dan semai
serta jenis pohon, data diameter pohon dan tinggi pohon. Sepanjang jalur transek pada saat pengambilan data vegetasi, dilakukan pengkuran parameter-parameter
lingkungan seperti: suhu, salinitas, dan pH di setiap jalur pengamatan. Selain itu dilakukan pengamatan dan pencatatan tipe substrat lumpur, lumpur berpasir,
36 pasir berlumpur, lempung dan pasir dan pencatatan jenis-jenis fauna yang
ditemukan di lokasi penelitian teresterial serta akuatik dilakukan pencatatan. Metode spot check digunakan untuk melengkapi informasi komposisi
jenis, distribusi jenis, dan kondisi umum ekosistem mangrove yang tidak teramati pada metode transek-kuadrat. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan
memeriksa zona-zona tertentu dalam ekosistem mangrove yang memiliki ciri khusus. Informasi yang diperoleh melalui metode ini bersifat deskriptif.
3.2.2. Pengumpulan data sosial ekonomi dan kelembagaan