Pengumpulan data sosial ekonomi dan kelembagaan Pengumpulan berbagai data penunjang

36 pasir berlumpur, lempung dan pasir dan pencatatan jenis-jenis fauna yang ditemukan di lokasi penelitian teresterial serta akuatik dilakukan pencatatan. Metode spot check digunakan untuk melengkapi informasi komposisi jenis, distribusi jenis, dan kondisi umum ekosistem mangrove yang tidak teramati pada metode transek-kuadrat. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan memeriksa zona-zona tertentu dalam ekosistem mangrove yang memiliki ciri khusus. Informasi yang diperoleh melalui metode ini bersifat deskriptif.

3.2.2. Pengumpulan data sosial ekonomi dan kelembagaan

Pengumpulan data sosial ekonomi dan kelembagaan pada penelitian ini menggunakan metode wawancara secara mendalam depth interview, diskusi dan kuisioner. Wawancara mendalam depth interview dan diskusi dilakukan terhadap masyarakat lokal, pengelola kawasan lindung dan instansi yang terkait. Wawancara mendalam terhadap masyarakat dilakukan pada tokoh-tokoh lokal. Sementara itu, wawancara dengan pihak pemerintah akan dipilih berdasarkan posisi dan keterlibatan mereka dalam pengelolaan kawasan lindung. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh semua informasi yang diperlukan. Menurut Mulyana 2006, wawancara mendalam atau wawancara tidak terstruktur bersifat lebih luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pada saat wawancara. Termasuk karakteristik sosial budaya dan religi responden yang dihadapi. Kuisioner diberikan kepada petambak dan masyarakat yang sudah lama berdomisili di daerah setempat, sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran secara terperinci mengenai kondisi wilayah kajian. Penentuan responden untuk data social ekonomi menggunakan teknik Penarikan Contoh Sengaja Purpossive Sampling Method . Responden yang diwawancarai terdiri dari: Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Kepala Bappeda dan kepala desa, Aparatur pemerintah desa, dan masyarakat sekitar lokasi. Responden masyarakat yang diamati adalah penduduk dewasa yang berdomisili di dalamsekitar lokasi penelitian yang terkait dengan hutan mangrove, hal ini dikarenakan masyarakat tersebut dianggap mengetahui kondisi dan permasalahan ekosistem mangrove karena sering berinterakasi dengan wilayah mangrove tersebut. 37

3.2.3. Pengumpulan berbagai data penunjang

Pengumpulan berbagai data penunjang pada penelitian ini menggunakan metode penelusuran berbagai pustakadokumen melalui kajian laporan, peraturan perundang-undangan, surat kabar, laporan statistik kabupatenkecamatandesa, dokumen dan arsip kawasan lindung serta peta tematik perkembangan penggunaan lahan di dalam kawasan lindung. Data penunjang yang dikumpulkan meliputi data kondisi fisik wilayah, kebijakan dan program pemerintah serta berbagai data untuk melengkapi data ekosistem mangrove dan tambak, sosial ekonomi dan kelembagaan. Pengumpulan data penunjang dilakukan dengan penelusuran berbagai pustakadokumen dari instansi terkait seperti : Dinas Kehutanan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Bappeda, Badan Pusat Statistik BPS, Badan Pertanahan Nasional BPN, kantor Desa dan lain-lain. Berbagai jenis data dan variabel data yang dikumpulkan beserta metode pengumpulan datanya pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jenis dan variabel data yang dikumpulkan beserta metode pengumpulan datanya. Jenis Data Variabel Data yang Dikumpulkan Metode Pengumpulan Data Data ekosistem mangrove dan tambak - Luas lahan mangrove dan tambak - Perubahan liputan lahan mangrove dan tambak Citra Landsat 7 ETM+ tahun 1991, 2002 dan 2007 dan pengumpulan data penunjang - Struktur dan komposisi mangrove - Aspek fisika kimia mangrove meliputi suhu, salinitas, pH dan jenis substrat - Nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove dan tambak Observasi, kuisioner dan pengumpulan data penunjang Data sosial ekonomi masyarakat - Data penduduk dan riwayatnya - Tingkat pendidikan - Mata pencaharian dan pendapatan penduduk - Tingkat pemanfaatan mangrove oleh masyarakat - Sarana prasarana Pengumpulan data penunjang 38 Tabel 4 lanjutan. Jenis Data Variabel Data yang Dikumpulkan Metode Pengumpulan Data Data pandangan masyarakat terhadap pengelolaan mangrove - Identitas responden umur, pendapatan, tingkat pendidikan dan pekerjaan - Pemahaman terhadap hutan mangrove dan manfaatnya - Partisipasi dalam pelestarian hutan mangrove - Pandangan terhadap institusi yang terkait dengan pengelolaan mangrove pemerintah - Pandangan terhadap status lindung mangrove - Pandangan terhadap proses penetapan kawasan mangrove menjadi status lindung - Pandangan terhadap proses penegakan status lindung mangrove oleh institusi pengelola - Pandangan terhadap tambak dan penebangan kayu di dalam kawasan lindung mangrove Kuisioner dan wawancara mendalam Data kelembagaan - Struktur kelembagaan yang ada di masyarakat dan pengelola kawasan lindung. - Sejarah dan pola penguasaan lahan. - Batas juridiksi, property right dan aturan representasi dalam pengelolaan mangrove. - Berbagai situasi sebagai sumber interdependensi dalam kelembagaan pengelolaan ekosistem mangrove Observasi, wawancara mendalam, diskusi dan pengumpulan data penunjang Data fisik wilayah - Batas administratif - Iklim, topografi dan fisiografi - Geologi tanah - Kondisi oseanografi pasut - Penggunaan lahan atau status lahan beserta riwayat dan perubahannya - Tata ruang Observasi dan pengumpulan data penunjang Kebijakan dan program pemerintah - Kebijakan dan program-program pemerintah daerah yang berhubungan dengan pengelolaan ekosistem mangrove - UU, PP, SK, Perda yang terkait dengan pengelolaan ekosistem mangrove wawancara mendalam, diskusi dan pengumpulan data penunjang 39

3.3. Analisis Data