4. Jenis Tanah Nilai Manfaat Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove

77

4.5. 4. Jenis Tanah

Karakteristik tanah merupakan satu dari berbagai faktor lingkungan penting yang secara langsung mempengaruhi produktivitas dan struktur mangrove. Metode untuk mempelajari karakteristik tanah dikonsentrasikan pada sifat-sifat fisik dan kimia tanah seperti pH, Eh, salinitas dan ukuran partikel. Ukuran partikel tanah dapat diketahui melalui metode hydrometer method, yaitu menentukan prosentase pasir, debu dan liat dari tanah mangrove dengan menggunakan perbedaan rata-rata endapan dari partikel tanah dari suspensi di air English et al. 1994. Tanah-tanah di hutan mangrove Indonesia umumnya terdiri atas tanah yang bertekstur halus, mempunyai tingkat kematangan yang rendah, memiliki kadar garam dan alkalinitas yang tinggi dan sering mengandung lapisan sulfat asam atau bahan sulfidik cat blay. Kandungan liat atau debu umumnnya tinggi, kecuali tanah-tanah mangrove di pulau-pulau karang yang banyak mengandung pasir atau pecahan batu karang Hardjowigeno 1986 in Hilmi dan Kusmana 1999. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa jenis tanah yang terdapat di lokasi penelitian adalah jenis tanah berlumpur dan lumpur berpasir. Tanah berlumpur terdapat hampir disemua wilayah penelitian terutama di area sekitar muara sungai Kubu dan sungai Sembuluk. Jenis tanah pasir berlumpur hanya sedikit dijumpai dilokasi penelitian yaitu di pantai pulau Dabong dan pulau Tiga bagian luar yang berhadapan dengan laut serta pantai yang terletak antara sungai Mariam dan sungai Sembuluk sebelah kanan pulau Dabong. Hal ini sesuai dengan pendapat Kristijono in Hilmi dan Kusmana 1999, mengemukan bahwa jenis tanah pada hutan mangrove umumnya aluvial biru sampai coklat keabuan. Tanah ini berupa lumpur kaku dengan persentase liat yang tinggi, bervarisai dari tanah liat biru yang kompak dengan sedikit atau tanpa bahan organik, sampai lumpur coklat hitam yang mudah lepas kareana banyak mengandung bahan organik.

4.6. Nilai Manfaat Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove

Ekosistem mangrove di kawasan pesisir Dabong telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama masyarakat asli yang secara turun-temurun telah lama berinteraksi dengan hutan mangrove yang ada di sekitar 78 tempat tinggalnya seperti sebagai tempat untuk mencari hasil ikan dan hutan. Oleh karena itu, setiap aktifitas pemanfaatan sumberdaya dari ekosistem mangrove perlu dikaji secara cermat demi peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan hak pemanfaatan bagi generasi yang akan datang. Nilai manfaat total ekosistem mangrove di pesisir Dabong terdiri dari 4 empat kategori, yaitu : 1 nilai manfaat langsung, 2 nilai manfaat tidak langsung, 3 nilai manfaat pilihan, dan 4 nilai manfaat keberadaan. Penaksiran nilai manfaat ekosistem mangrove berpedoman pada keadaan di lokasi penelitian dan didukung oleh berbagai data sekunder. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi di lapangan, nilai manfaat ekosistem mangrove di Pesisir Dabong dijabarkan pada sub-bab berikut ini.

4.6. 1. Nilai Manfaat Langsung Direct Use Value