C. Aspek Pengambilan Keputusan Yang dilaksanakan Oleh Kepala Puskesmas Pada Puskesmas Tandun
a. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak mengikutsertakan staf dalam mengambil keputusan yang dapat dibuktikan
dengan 5 responden 45,4. Alasannya tidak karena menurut responden kepala puskesmas Tandun dalam mengambil keputusan masih ada sifat individualisme.
b. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak
menggunakan analisa yang tepat dan mendalam dalam membuat keputusan yang dapat dibuktikan dengan 5 responden 45,4. Alasannya adalah karena menurut
responden pimpinan puskesmas tidak begitu menganggap penting analisa sebelum membuat keputusan.
c. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Tandun tidak
menjalankan komunikasi yang baik dalam pengambilan keputusan yang dapat dibuktikan dengan 5 responden 45,4. Alasannya adalah karena selama ini
pimpinan puskesmas Tandun tidak memperhatikan begitu penting komunikasi dalam membantu peningkatan kinerja.
d. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun kadang-
kadang melibatkan dan mengajak staf dalam merumuskan tujuan yang dapat dibuktikan dengan 6 responden 54,5. Alasannya adalah menurut responden
Universitas Sumatera Utara
karena pimpinan puskesmas Tandun dalam merumuskan tujuan program terkadang tidak mengerti tentang begitu pentingnya melibatkan staf dalam
merumuskan tujuan karena pimpinan terkadang tak begitu mengerti menetapkan
perumusan tujuan yang penting.
e. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak bersifat
sahabat yang dapat dibuktikan dengan 6 responden 54,5 . Alasannya adalah karena menurut responden pimpinan puskesmas masih menggunakan
komunikasi pimpinan puskesmas dalam menyampaikan pesan kurang begitu paham staf maksud tujuan akhir dari cara komunikasi pimpinan.
f Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak
mengambil keputusan sendiri dalam pengambilan keputusan yang dapat dibuktikan dengan 7 responden 63,6. Alasannya adalah karena menurut
responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah telah mengadakan
pendekatan secara personal pada stafnya dalam menyelesaikan kegiatan.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil wawancara di lapangan, terdapat 4 responden dari 11 responden yang menyatakan pengambilan keputusan
yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan pada pernyataan dari 4 responden tersebut 2 responden yang motivasi kerjanya rendah,
menyatakan bahwa aspek pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tandun dalam kategori kurang baik disebabkan karena mereka
mengatakan kepala puskesmas tidak menggunakan analisa yang tepat dan mendalam
Universitas Sumatera Utara
dalam membuat keputusan, serta tidak menjalankan komunikasi yang baik dalam pengambilan keputusan. Kemudian responden juga mengatakan bahwa kepala
puskesmas Tandun terkadang dalam pengambilan keputusan kurang memahami tentang program terutama program basix six 6 program pokok puskesmas.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata aspek pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tandun
yang menyatakan dalam kategori baik, hanya 3 responden 27,2 dari 11 responden,. Kemudian dari 3 responden tersebut terdapat 3 responden yang motivasi
kerjanya tinggi. Hal ini disebabkan karena staf puskesmas Tandun menyatakan cukup baik adalah karena sebagian besar staf puskesmas sebanyak 6 responden
54,5 Tandun menilai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Tandun dalam melaksanakan kegiatan pengambilan keputusan mengikutsertakan staf dalam
merumuskan tujuan, dan juga kepala puskesmas Tandun telah mengikutsertakan staf
dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil analisis statistik uji Chi Square menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel tentang pengambilan keputusan yang dilakukan kepala
puskesmas pada puskesmas Tambusai, Rambah, Tandun memiliki hubungan dengan motivasi kerja staf pada taraf signifikan 0,018 p0.05.
Hasil penelitian pada aspek pengambilan keputusan secara keseluruhan yang dilaksanakan oleh tiga kepala puskesmas tersebut di atas yaitu puskesmas Tambusai,
puskasmas Rambah dan puskesmas Tandun yang tersebut di atas sejalan menurut P. Siagian 2009 bahwa peranan dalam pengambilan keputusan pada seorang pemimpin
harus sebagai entrepreneur artinya seorang pemimpin diharapkan mampu mengkaji
Universitas Sumatera Utara
terus-menerus situasi yang dihadapi oleh organisasi, untuk mencari dan menemukan peluang yang dapat dimanfaatkan, meskipun kajian ini sering menuntut terjadinya
perubahan dalam organisasi. Peran ini dimainkan melalui pertemuan-pertemuan yang dimaksudkan untuk merumuskan dan menetapkan strategi yang bermuara pada
dirancang dan dimulainya proyek untuk mewujudkannya. Sehingga hal ini sesuai bahwa untuk meningkatkan motivasi kerja staf maka seorang pemimpin dalam
pengambilan keputusan harus mengikutsertakan dan menganalisa situasi secara mendalam melalui komunikasi dalam pertemuan-pertemuan.
5.1.2 Hubungan Peranan Kepemimpinan Dilihat dari Aspek Perencanaan Kepala Puskesmas dengan Motivasi Kerja Staf pada Puskesmas
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012 A. Aspek Perencanaan Yang dilaksanakan Oleh Kepala Puskesmas Pada
Puskesmas Tambusai
a. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak atau kadang-kadang sebelum membuat perencanaan melakukan analisa situasi yang
dapat dibuktikan dengan pernyataan 4 responden 36,4. Alasannya adalah bahwa menurut responden pimpinan puskesmas Tambusai kurang mengerti
pemahaman tentang analisa situasi hal ini dapat dibuktukan juga karena masih jarangnya menggunakan analisa situasi dalam proses perencanaan karena
Universitas Sumatera Utara
langsung menyerahkannya perencanaan pada pemegang program tanpa ada pengarahan kepada staf untuk membuat analisa situasi dalam perencanaan.
b. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak
melakukan pengkajian tentang minat, bakat, dan kemampuan masing- masing staf yang dapat dibuktikan dengan pernyataan dari 5 responden 45,4.
Alasannya adalah karena menurut responden pimpinan puskesmas tidak begitu pernah memikirkan tentang minat, bakat dan kemampuan masing- masing staf.
c. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak
membuat perencanaan bagi pengembangan karir dan pendidikan bagi stafnya. Alasannya adalah menurut responden adalah bahwa pimpinan puskesmas
Tambusai masih cuek dalam hal perencanaan dalam pengembangan karir dan pendidikan stafnya hal ini terbukti ketika ada stafnya ingin mengembangkan
karir melalui proses pendidikannya masih kurang membantu melobikan ke dinas kesehatan dimana urusan tersebut terserah pada masing- masing staf sekolah atau
tidak diserahkan pada stafnya. d. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak pernah mengajukan pengusulan tentang penambahan, mutasi atau pengurangan
stafnya yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 4 responden 36,4 Alasannya adalah karena menurut responden bahwa pimpinan puskesmas
Tambusai masih kurang dalam penglobian dan perencanaan secara tertulis pada
Universitas Sumatera Utara
perencanaan SDM mana harus yang dibutuhkan di puskesmas atau mana yang
tidak dibutuhkan di puskesmas Tambusai.
e. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak menyusun
rencana tepat waktu yang telah ditentukan dan komitmen dalam hal pelaksaaannya dapat dibuktikan dengan 5 responden 45,4 . Alasannya
adalah karena menurut responden pimpinan puskesmas Tambusai tidak menetapkan target waktu yang ketat yang disertai dengan reward dan sanksi bagi
staf yang tidak menjalankan rencana sesuai waktu yang telah ditentukan dalam setiap program kegiatan.
f. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak
merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui loka karya mini setiap bulannya yang dapat dibuktikan dengan 6 responden 54,5. Alasannya
adalah karena responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai dalam merencanakan rapat melalui lokakarya mini pada waktu tertentu saja tidak
konsisten dalam pelksanaanya. g. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui loka karya mini
dengan lintas sektoral setiap tiga bulannya yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden 54,5. Alasannya adalah karena menurut responden
mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai dalam merencanakan rapat melalui
Universitas Sumatera Utara
lokakarya mini setiap tiga bulannya dengan lintas sektoral tidak dipentingkan karena manganggap masalah anggaran juga dalam pertemuan tersebut.
h. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak
melakukan RUKRencana Usulan Kegiatan dengan melibatkan pengelola program yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 5 responden 45,4.
Alasannya adalah karena menurut responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai masih menggunakan format yang lalu dalam merencanakan program
dengan alasan waktu yang mendesak. i. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak melakukan melakukan rancangan standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
tata kerja untuk setiap kegiatan, yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 4 responden 36,4. Alasannya adalah karena menurut responden mengatakan
bahwa pimpinan puskesmas Tambusai tidak memperhatikan pentingnya juklak dan tata kerja serta rancangan standar hal ini terbukti dari hasil wawancar dengan
staf mereka mengatakan kurang diingatkan selalu stafnya untuk pentingnya pembuatan rancangan standard an juklak di masing- program.
j. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak
menetapkan prosedur tetap tiap kegiatan secara lengkap, terinci, dan tertulis yang tertukti dengan pernyataan 5 responden 45,4. Alasannya adalah karena
menurut responden bahwa pimpinan puskesmas Tambusai tidak dengan tegas
Universitas Sumatera Utara
menginstruksikan dengan tegas terhadap pentingnya protap kegiatan yang lengkap, hal ini terbukti dengan di masing-masing program tidak ada uraian
protap yang jelas yang di buat di masing-masing program. k. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak mengajukan perencanaan dan anggaran sesuai dengan realita kebutuhan.
Alasannya menurut responden adalah karena pimpinan puskesmas Tambusai dalam merencanakan kegiatan dan anggaran masih belum semuanya transparan
kepada stafnya masih ada yang dirahasiakan hanya staf tertentu saja yang
mengetahuinya.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata aspek perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tambusai berada dalam
kategori cukup baik. Hal ini dapat di buktikan dengan pernyataan responden dimana terdapat sebanyak 5 responden 45,4 dari 11 responden yang menyatakan
perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tambusai cukup baik. Kemudian dari 5 responden tersebut terdapat 3 responden yang motivasi kerjanya
sedang. Alasan responden yang menyatakan cukup baik karena responden puskesmas Tambusai menilai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Tambusai dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan seperti mengajukan pengusulan tentang penambahan, mutasi atau pengurangan tenaga stafnya, dan juga melakukan Rencana
Usulan Kegiatan RUK dengan melibatkan staf pengelola program.
Hasil penelitian berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata terdapat 3 responden dari 11 responden yang menyatakan perencanaan yang dilaksanakan oleh
Universitas Sumatera Utara
kepala puskesmas kurang baik, dan dari 3 responden tersebut terdapat 2 responden yang motivasi kerjanya rendah, disebabkan karena mereka mengatakan kepala
puskesmas dalam kegiatan perencanaan kurang melakukan analisa situasi, mengidentifikasi masalah, perumusan masalah, prioritas masalah dan alternatif
pemecahan masalah sebelum membuat perencanaan. Selanjutnya responden juga mengatakan kepala puskesmas juga kurang melaksanakan lokakarya mini lintas
sektoral setiap tiga bulan sekali.
B. Aspek Perencanaan Yang dilaksanakan Oleh Kepala Puskesmas Pada Puskesmas Rambah
a. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak atau kadang-kadang sebelum membuat perencanaan melakukan analisa situasi yang
dapat dibuktikan dengan pernyataan 5 responden 45,4. Alasannya adalah bahwa menurut responden pimpinan puskesmas Rambah kurang mengerti
pemahaman tentang pentingnaya penerapan situasi analisi, hai ini dapat diketahui juga dengan tidak dipergunakan analisa situasi karenan mengagap
hanya memakan waktu lama. b. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak melakukan pengkajian tentang minat, bakat, dan kemampuan masing- masing
staf yang dapat dibuktikan dengan pernyataan dari 6 responden 54,5. Alasannya adalah karena menurut responden pimpinan puskesmas tidak begitu
pernah memikirkan tentang minat, bakat dan kemampuan masing- masing staf.
Universitas Sumatera Utara
c. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak
membuat perencanaan bagi pengembangan karir dan pendidikan bagi stafnya, yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 7 responden 63,6. Alasannya
adalah menurut responden adalah bahwa pimpinan puskesmas Rambah masih tidak memperhatikan stafnya dalam pengembangan karir stafnya.
d. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah telah
mengajukan pengusulan tentang penambahan, mutasi atau pengurangan stafnya yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden 54,5 .Alasannya
adalah karena menurut responden bahwa pimpinan puskesmas Rambah dalam tidak begitu memperhatikan tentang perencanaan SDM melalui penambahan atau
pengurangan stafnya.
e. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak menyusun
rencana tepat waktu yang telah ditentukan dan komitmen dalam hal pelaksaaannya dapat dibuktikan dengan 5 responden 45,4 . Alasannya
adalah karena menurut responden pimpinan puskesmas Rambah tidak menetapkan target waktu yang ketat yang disertai dengan reward dan sanksi bagi
staf yang tidak menjalankan rencana sesuai waktu yang telah ditentukan dalam setiap program kegiatan.
f. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak
Universitas Sumatera Utara
merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui loka karya mini setiap bulannya yang dapat dibuktikan dengan 5 responden 45,4. Alasannya
adalah karena responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah dalam merencanakan rapat melalui lokakarya mini pada waktu tertentu saja tidak
konsisten dalam pelksanaanya. g. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui loka karya mini
dengan lintas sektoral setiap tiga bulannya yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 8 responden 72,7. Alasannya adalah karena menurut responden
mengatakan pimpinan puskesmas Rambah dalam merencanakan rapat melalui lokakarya mini setiap tiga bulannya dengan lintas sektoral tidak dipentingkan
karena manganggap masalah anggaran dalam pertemuan tersebut. h. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak melakukan RUKRencana Usulan Kegiatan dengan melibatkan pengelola
program yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden 54,5. Alasannya adalah karena menurut responden mengatakan pimpinan puskesmas
Ramabah masih menggunakan format yang lalu dalam merencanakan program dengan alasan waktu yang mendesak.
i. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak
melakukan melakukan rancangan standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
Universitas Sumatera Utara
tata kerja untuk setiap kegiatan, yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden 54,5. Alasannya adalah karena menurut responden mengatakan
bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak memperhatikan pentingnya juklak dan tata kerja serta rancangan standar hal ini terbukti dari hasil wawancar dengan 5
responden 45,4 mereka mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak memperhatikan pentingnya juklak dalam setiap kegiatan.
j. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak
menetapkan prosedur tetap tiap kegiatan secara lengkap, terinci, dan tertulis yang tertukti dengan pernyataan 5 responden 45,4. Alasannya adalah karena
menurut responden bahwa pimpinan puskesmas Ramabah tidak dengan tegas menginstruksikan dengan tegas terhadap pentingnya protap kegiatan yang
lengkap, hal ini terbukti dengan di masing-masing program tidak ada uraian protap yang jelas yang di buat di masing-masing program.
k. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak
mengajukan perencanaan dan anggaran sesuai dengan realita kebutuhan, yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden54,5 Alasannya menurut
responden adalah karena pimpinan puskesmas Rambah dalam merencanakan kegiatan dan anggaran masih belum semuanya transparan kepada stafnya masih
ada yang tumbang tindih 2 kegiatan pada angaran yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata aspek perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tambusai berada dalam
Universitas Sumatera Utara
kategori cukup baik. Hal ini dapat di buktikan dengan pernyataan responden dimana terdapat sebanyak 5 responden 45,4 dari 11 responden yang menyatakan
perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tambusai cukup baik. Kemudian dari 5 responden tersebut terdapat 3 responden yang motivasi kerjanya
sedang. Alasan responden yang menyatakan cukup baik karena responden puskesmas Tambusai menilai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Tambusai dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan seperti mengajukan pengusulan tentang penambahan, mutasi atau pengurangan tenaga stafnya, dan juga melakukan Rencana
Usulan Kegiatan RUK dengan melibatkan staf pengelola program.
Hasil penelitian berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata terdapat 3 responden dari 11 responden yang menyatakan perencanaan yang dilaksanakan oleh
kepala puskesmas kurang baik, dan dari 3 responden tersebut terdapat 2 responden yang motivasi kerjanya rendah, disebabkan karena mereka mengatakan kepala
puskesmas dalam kegiatan perencanaan kurang melakukan analisa situasi, mengidentifikasi masalah, perumusan masalah, prioritas masalah dan alternatif
pemecahan masalah sebelum membuat perencanaan. Selanjutnya responden juga mengatakan kepala puskesmas juga kurang melaksanakan lokakarya mini lintas
sektoral setiap tiga bulan sekali. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata
aspek perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Rambah berada dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat di buktikan dengan pernyataan responden dimana
terdapat sebanyak 5 responden 45,4 dari 11 responden yang menyatakan perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Rambah cukup baik.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian dari 5 responden tersebut terdapat 4 responden yang motivasi kerjanya sedang. Alasan responden yang menyatakan cukup baik karena responden puskesmas
Rambah menilai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Rambah dalam melaksanakan kegiatan perencanaan karena sebagian besar staf puskesmas Rambah
menilai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Rambah dalam melaksanakan kegiatan perencanaan seperti menyusun rencana selalu tepat waktu yang telah
ditentukan dan komitmen dalam hal pelaksanaannya, dan juga kepala puskesmas Rambah telah mengajukan perencanaan pengusulan tentang penambahan, mutasi atau
pengurangan tenaga stafnya, serta kepala puskesmas baik dan cukup baik dalam hal merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui loka karya mini
setiap bulannya.
Hasil penelitian juga menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata terdapat 3 responden dari 11 responden yang menyatakan perencanaan yang
dilaksanakan oleh kepala puskesmas kurang baik, dan dari 3 responden tersebut terdapat 1 responden yang motivasi kerjanya rendah, disebabkan karena mereka
mengatakan kepala puskesmas dalam kegiatan perencanaan kurang melakukan mengidentifikasi masalah, prioritas masalah dan alternatif pemecahan masalah
sebelum membuat perencanaan, kurang merencanakan pertemuan lokakarya mini lintas program setiap bulannya, dan lokakarya mini lintas sektoral setiap tiga bulan
sekali, melaksanakan rancangan standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan tata kerja untuk setiap kegiatan, pengajuan perencanaan kegiatan dan anggaran sesuai
dengan realita, menetapkan prosedur tetap protap tiap kegiatan secara lengkap, terinci dan tertulis.
Universitas Sumatera Utara
C. Aspek Perencanaan Yang dilaksanakan Oleh Kepala Puskesmas Pada Puskesmas Tandun
a. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak atau kadang-kadang sebelum membuat perencanaan melakukan analisa situasi yang
dapat dibuktikan dengan pernyataan 4 responden 36,4. Alasannya adalah bahwa menurut responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak
mengerti pemahaman tentang analisis situasi terbukti dengan pimpinan puskesmas tak pernah membicarakan tentang analisa situasi sebelum membuat
perencanaan. b Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak melakukan pengkajian tentang minat, bakat, dan kemampuan masing- masing
staf yang dapat dibuktikan dengan pernyataan dari 7 responden 63,6. Alasannya adalah karena menurut responden pimpinan puskesmas tidak begitu
pernah memikirkan tentang minat, bakat dan kemampuan masing- masing staf. c. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak membuat perencanaan bagi pengembangan karir dan pendidikan bagi stafnya,
yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 8 responden 72,7. Alasannya adalah menurut responden adalah bahwa pimpinan puskesmas Tandun masih
tidak memperhatikan stafnya dalam pengembangan karir stafnya.
Universitas Sumatera Utara
d. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun telah
mengajukan pengusulan tentang penambahan, mutasi atau pengurangan stafnya yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden 54,5. Alasannya
adalah karena menurut responden bahwa pimpinan puskesmas Tandun dalam tidak begitu memperhatikan tentang perencanaan SDM melalui penambahan atau
pengurangan stafnya.
e. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak menyusun
rencana tepat waktu yang telah ditentukan dan komitmen dalam hal pelaksaaannya dapat dibuktikan dengan 6 responden 54,5 . Alasannya
adalah karena menurut responden pimpinan puskesmas Rambah tidak menetapkan target waktu yang ketat yang disertai dengan reward dan sanksi bagi
staf yang tidak menjalankan rencana sesuai waktu yang telah ditentukan dalam setiap program kegiatan.
f. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak
merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui loka karya mini setiap bulannya yang dapat dibuktikan dengan 6 responden 54,5. Alasannya
adalah karena responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun dalam merencanakan rapat melalui lokakarya mini pada waktu tertentu saja tidak
konsisten dalam pelksanaanya.
Universitas Sumatera Utara
g. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak
merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui loka karya mini dengan lintas sektoral setiap tiga bulannya yang dapat dibuktikan dengan
pernyataan 7 responden 63,6. Alasannya adalah karena menurut responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun dalam merencanakan rapat melalui
lokakarya mini setiap tiga bulannya dengan lintas sektoral tidak dipentingkan karena manganggap masalah anggaran dalam pertemuan tersebut.
h. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak
melakukan RUKRencana Usulan Kegiatan dengan melibatkan pengelola program yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden 54,5.
Alasannya adalah karena menurut responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah masih menggunakan format yang lalu dalam merencanakan program
dengan alasan waktu yang mendesak. i. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tandun tidak melakukan melakukan rancangan standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
tata kerja untuk setiap kegiatan, yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 4 responden 36,4. Alasannya adalah karena menurut responden mengatakan
bahwa pimpinan puskesmas Tadun tidak memperhatikan pentingnya juklak dan tata kerja serta rancangan standar hal ini terbukti dari hasil wawancar dengan 5
Universitas Sumatera Utara
responden 45,4 mereka mengatakan pimpinan puskesmas Tidak tidak memperhatikan pentingnya juklak dalam setiap kegiatan.
j. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak
menetapkan prosedur tetap tiap kegiatan secara lengkap, terinci, dan tertulis yang tertukti dengan pernyataan 5 responden 45,4. Alasannya adalah karena
menurut responden bahwa pimpinan puskesmas Ramabah tidak dengan tegas menginstruksikan dengan tegas terhadap pentingnya protap kegiatan yang
lengkap, hal ini terbukti dengan di masing-masing program tidak ada uraian protap yang jelas yang di buat di masing-masing program.
k. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Rambah tidak
mengajukan perencanaan dan anggaran sesuai dengan realita kebutuhan, yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 6 responden54,5 Alasannya menurut
responden adalah karena pimpinan puskesmas Rambah dalam merencanakan kegiatan dan anggaran masih belum semuanya transparan kepada stafnya masih
ada yang tumbang tindih 2 kegiatan pada angaran yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan, ternyata aspek perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tandun berada dalam
kategori cukup baik. Hal ini dapat di buktikan dengan pernyataan responden dimana terdapat sebanyak 6 responden 54,5 dari 11 responden yang menyatakan
perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tandun cukup baik. Kemudian dari 6 responden tersebut terdapat 4 responden yang motivasi kerjanya
Universitas Sumatera Utara
sedang. Alasan responden yang menyatakan cukup baik karena sebagian besar staf puskesmas menilai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Tandun dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan seperti melakukan analisa situasi sebelum membuat perencanaan, dan juga baik dan cukup baik dalam mengajukan pengusulan
tentang penambahan, mutasi atau pengurangan tenaga stafnya.
Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, terdapat 2 responden dari 11 responden yang menyatakan perencanaan yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas
kurang baik, dan dari 2 responden tersebut terdapat 1 responden yang motivasi kerjanya rendah, disebabkan karena mereka mengatakan kurang melaksanakan
rancangan standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan tata kerja untuk setiap kegiatan, pengajuan perencanaan kegiatan dan anggaran sesuai dengan realita,
menetapkan prosedur tetap protap tiap kegiatan secara lengkap, terinci dan tertulis. Kemudian responden juga mengatakan Kepala puskesmas masih menggunakan
protap rancangan standart dalam pengajuan rancangan program masih menggunakan rancangan yang lama hanya menggantinya atau merubahnya sedikit.
Berdasarkan hasil analisis statistik uji Chi Square menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel tentang perencanaan yang dilakukan kepala puskesmas pada
puskesmas Tambusai, Rambah dan Tandun memiliki hubungan dengan motivasi kerja staf pada taraf signifikan 0,001 p0.05.
Hasil penelitian aspek perencanaan yang tersebut di atas sejalan dengan pendapat Asrul Azwar 1994 adalah bahwa perencanaan adalah hal yang sangat
strategis dan berperan serta terpenting dalam setiap menjalankan kegiatan dalam hal ini peranan kepemimpinan yang lain akan berjalan ketika perencanaan planning
Universitas Sumatera Utara
telah selesai dilaksanakan. Selanjutnya hal ini sesuai bahwa untuk meningkatkan motivasi kerja staf maka seorang pemimpin dalam menjalankan perencanaan harus
membuat perencanaan secara mendalam baik rencana kegiatan maupun anggaran sesuai dengan kebutuhan.
5.1.3 Hubungan Peranan Kepemimpinan Dilihat dari Aspek Pengawasan Kepala Puskesmas dengan Motivasi Kerja Staf pada Puskesmas
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012 A. Aspek Pengawasan Yang dilaksanakan Oleh Kepala Puskesmas Pada
Puskesmas Tambusai
a. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa
sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak selalu mengadakan pengawasan langsung dalam setiap pekerjaan yang dapat
dibuktikan dengan pernyataan 6 responden 54,5. Alasannya adalah bahwa menurut responden mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak
memperhatikan setiap pekerjaan karena pimpinan puskesmas Tambusai tidak memperhatikan kerja staf hanya memberikan segala urusan program kepada
pemegang program. b.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian besar responden mengatakan pimpinan puskesmas Tambusai tidak
memberikan bimbingan dan pekerjaan yang sulit pada stafnya yang dapat dibuktikan dengan pernyataan 5 responden 45,4. Alasanya adalah menurut
resposden mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Tambusai tidak memahami setiap program puskesmas secara mendalam.
Universitas Sumatera Utara
c. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan wawancara di lapangan bahwa sebagian