- Sebanyak 4 responden 36,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Tambusai tidak ada usaha memberikan teguran atau sanksi kepada staf yang sering
mangkirabsen, 3 responden 27,2 mengatakan kadang-kadang, dan 4 responden 36,4 mengatakan ya.
Dari tabel 4.18. di atas dapat diketahui bahwa, sebanyak 6 responden 54,5 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Tambusai tidak memberikan
dorongan semangat terhadap menyelesaikan semua pekerjaan yang ada. Dari tabel 4.18. juga dapat diketahui bahwa ada sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan
bahwa pimpinan puskesmas Tambusai tidak melaksanakan kegiatan supervise berkala untuk mengetahui permasalahan dan hambatan stafnya dalam menyelesaikan
tugasnya. Secara persentasi menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut
kemampuan kepala puskesmas Tambusai dalam melakukan actuating pada peranan kepemimpinannya sebagian besar responden menilai bahwa kepala puskesmas cukup
baik dalam melakukan actuating sebanyak 5 responden 45,4, sementara yang menilai dalam kategori kurang baik 3 responden 27,3, dan yang menilai baik juga
3 responden 27,3. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi penilaian responden mengenai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Tambusai dalam
perencanaan dapat dilihat pada tabel 4.19. tersebut di atas.
b. Aspek Actuating Pada Puskesmas Rambah
Dari tabel 4.18. yang tersebut di atas dapat diketahui keterangan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
- Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak mengadakan pendekatan secara pribadi untuk memberi motivasi bagi stafnya
yang kurang produktif, 3 responden 27,3 mengatakan kadang-kadang, dan 3 responden 27,3 mengatakan ya.
- Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak memberikan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
pendidikan dan latihan atau promosi jabatan bagi stafnya yang ada dinilai produktif, 3 responden 27,3 mengatakan kadang-kadang 3 responden 27,3 mengatakan ya.
- Sebanyak 4 responden 36,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak selalu mengadakan komunikasi 2 arah dengan stafnya, dalam menanggapi
keluhan, 4 responden 36,4, dan 3 responden 27,2 mengatakan ya. - Sebanyak 6 responden 54,5 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah
tidak menanyakan tentang apa yang diharapkan stafnya atas pekerjaan yang dilakukannya, 3 responden, 27,3 mengatakan kadang-kadang, dan 2 responden
18,2 mengatakan ya. - Sebanyak 6 responden 54,5 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah
tidak selalu menjadi panutan staf baik dari segi motivasi semangat kerja atau prilaku dikantor, 3 responden 27,3 mengatakan kadang-kadang 2 responden 18,2
mengatakan ya. - Sebanyak 4 responden 36,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah
tidak selalu memeriksa atau mengoreksinya hasil kerjaan stafnya, 4 responden 36,4 mengatakan kadang-kadang, dan 3 responden 27,2 mengatakan ya.
Universitas Sumatera Utara
- Sebanyak 8 responden 72,7 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak selalu memberikan dorongan semangat terhadap menyelesaikan semua
pekerjaan yang ada, 1 responden 9,1 mengatakan kadang-kadang dan 2 responden 18,2 mengatakan ya.
- Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak mengadakan bimbingan dan pengarahan secara berkala melalui rapatpertemuan
rutin lokakarya mini setiap bulannya kepada stafnya, 4 responden 36,4 mengatakan kadang-kadang, dan 2 responden 18,2 mengatakan ya.
- Sebanyak 7 responden 63,6 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak melaksanakan kegiatan supervise berkala untuk mengetahui permasalahan dan
hamabatan stafnya dalam menyelesaikan, 2 responden 18,2 mengatakan kadang- kadang, dan 2 responden 18,2 mengatakan ya.
- Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak ada usaha memberikan teguran atau sanksi kepada staf yang sering
mangkirabsen, 3 responden 27,3 mengatakan kadang-kadang, dan 3 responden 27,3 mengatakan ya.
Secara persentasi menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut kemampuan kepala puskesmas Rambah dalam melakukan actuating pada peranan
kepemimpinannya sebagian besar responden menilai bahwa kepala puskesmas cukup baik dalam melakukan actuating, sebanyak 5 responden 45,4, sementara yang
menilai dalam kategori kurang baik 3 responden 27,3, dan yang menilai baik hanya 3 responden 27,3. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi penilaian
Universitas Sumatera Utara
responden mengenai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Rambah dalam perencanaan dapat dilihat pada tabel 4.19. tersebut di atas.
c. Aspek Actuating Pada Puskesmas Tandun