puskesmas Tambusai cukup baik dalam melakukan perencanaan sebanyak 5 responden 45,4, sementara yang menilai dalam kategori kurang baik 3 responden
27,3, dan yang menilai baik juga 3 responden 27,3. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi penilaian responden mengenai peranan kepemimpinan kepala
puskesmas Tambusai dalam perencanaan dapat dilihat pada tabel 4.11. tersebut di atas.
b. Aspek Perencanaan Pada Puskesmas Rambah
Dari tabel 4.10. yang tersebut di atas dapat diketahui keterangan sebagai berikut: - Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
Rambah tidak melakukan analisis situasi sebelum membuat perencanaan, 3 27,3 responden mengatakan kadang-kadang, dan 3 responden 27,3 mengatakan ya.
- Sebanyak 6 responden 54,5 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak pernah melakukan pengkajian tentang minat, bakat, dan kemampuan
masing-masing staf, 2 responden 18,2 mengatakan kadang-kadang, dan 3 responden 27,3 mengatakan ya.
- Sebanyak 7 responden 63,6 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak membuat perencanaan pengembangan karir dan pendidikan bagi
stafnya, 2 responden 18,2 mengatakan kadang-kadang, dan 2 responden 18,2 mengatakan ya.
- Sebanyak 3 responden 27,3 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak pernah mengajukan pengusulan tentang penambahan, mutasi atau
pengurangan tenaga stafnya, 2 responden 18,2 mengatakan kadang-kadang, 6 responden 54,5 mengatakan ya.
Universitas Sumatera Utara
- Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak menyususn rencana selalu tepat waktu yang telah ditentukan dan
komitmen dalam hal pelaksanaannya, 4 responden 36,4 mengatakan kadang- kadang, 2 responden 18,2 mengatakan ya.
- Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak merencanakan rapatpertemuan rutin intern pada stafnya melalui
lokakarya mini setiap bulannya, 2 responden 18,2 mengatakan kadang-kadang, dan 4 responden 36,4 mengatakan ya.
- Sebanyak 8 responden 72,7 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak merencanakan rapatpertemuan dengan lintas sektoran dalam
membahas program melalui loka karya mini setiap tiga bulan, 1 responden 9,1 mengatakan kadang-kadang, dan 2 responden 18,2 mengatakan ya
- Sebanyak 6 responden 54,5 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak melakukan Rencana Usulan Kegiatan RUK dengan melibatkan staf
pengelola program, 2 responden 18,2 mengatakan kadang-kadang, dan 3 responden 27,3 mengatakan ya.
- Sebanyak 6 responden 54,5 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak melaksankan rancangan standar pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
tata kerja untuk setiap kegiatan, 3 responden 27,3 mengatakan kadang-kadang, dan 2 responden 18,2 mengatakan ya.
- Sebanyak 5 responden 45,4 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak menetapkan prosedur tetap protap tiap kegiatan secara lengkap,
Universitas Sumatera Utara
terinci dan tertulis, 3 responden 27,3 mengatakan kadang-kadang, dan 3 responden 27,3 mengatakan ya.
Sebanyak 6 responden 54,5 mengatakan bahwa pimpinan puskesmas Rambah tidak dalam pengajuan perencanaan dan kegiatan dan anggaran sesuai
dengan realita kebutuhan, 4 responden 36,4 mengatakan kadang-kadang 1 responden 9,1 mengatakan ya.
Secara persentasi menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut kemampuan kepala puskesmas Rambah dalam melakukan perencanaan pada peranan
kepemimpinannya sebagian besar responden menilai bahwa kepala puskesmas Rambah cukup baik dalam melakukan perencanaan, sebanyak 5 responden 45,4,
sementara yang menilai dalam kategori kurang baik 3 responden 27,3, dan yang menilai baik juga 3 responden 27,3.
Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi penilaian responden mengenai peranan kepemimpinan kepala puskesmas Rambah dalam perencanaan dapat dilihat
pada tabel 4.11. tersebut di atas.
c. Aspek Perencanaan Pada Puskesmas Tandun