puskesmas Rambah, dan puskesmas Tandun berada dalam kategori cukup baik. Sedangkan pada puskesmas Tandun dalam kategori baik.
6.1.5. Peranan kepemimpinan kepala puskesmas pada aspek motivator yang di
laksanakan kepala puskesmas pada puskesmas Tambusai. a. Aspek motivator pada puskesmas Tambusai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek motivator yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tambusai berada dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat
dibuktikan dari 11 responden ada sebanyak 7 responden 63,6 menilai atau mengatakan bahwa aspek motivator yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas
Tambusai dalam kategori cukup baik, dan hanya sebanyak 2 responden 18,2 menilai kurang baik kepala puskesmas Tambusai dalam aspek motivatorya.
b. Aspek motivator pada puskesmas Rambah Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek motivator yang dilaksanakan oleh
kepala puskesmas Rambah berada dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat diketahui pada hasil penelitian dari 11 responden ada sebanyak 7 responden
63,6 menilai atau mengatakan bahwa aspek motivator yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Rambah dalam kategori cukup baik, dan hanya sebanyak 2
responden 18,2 menilai kurang baik kepala puskesmas Tambusai dalam aspek motivatorya.
c. Aspek motivator pada puskesmas Tandun Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek motivator yang dilaksanakan oleh
kepala puskesmas Tandun berada dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat diketahui pada hasil penelitian dari 11 responden ada sebanyak 6 responden
Universitas Sumatera Utara
54,5 menilai atau mengatakan bahwa aspek motivator yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tandun dalam kategori cukup baik, dan hanya sebanyak 3
responden 27,3 menilai kurang baik kepala puskesmas Tambusai dalam aspek motivatorya.
Hasil penelitian pada aspek motivator secara umum yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas pada ketiga puskesmas tersebut di atas yaitu pada puskesmas
Tambusai, puskesmas Rambah, dan puskesmas Tandun berada dalam kategori cukup baik.
6.1.6.
Peranan kepemimimpinan kepala puskesmas pada aspek actuating yang di laksanakan kepala puskesmas pada puskesmas Tambusai.
a. Aspek actuating pada puskesmas Tambusai Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek actuating yang dilaksanakan oleh
kepala puskesmas Tambusai berada dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dari 11 responden ada sebanyak 5 responden 45,4 menilai atau
mengatakan bahwa aspek actuating yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tambusai dalam kategori cukup baik, dan hanya sebanyak 3 responden 27,3
menilai kurang baik kepala puskesmas Tambusai dalam aspek actuatingnya. . b. Aspek actuating pada puskesmas Rambah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek actuating yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Rambah berada dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat
dibuktikan dari 11 responden ada sebanyak 5 responden 45,4 menilai atau mengatakan bahwa aspek actuating yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas
Universitas Sumatera Utara
Rambah dalam kategori cukup baik, dan hanya sebanyak 3 responden 27,3 menilai kurang baik kepala puskesmas Rambah dalam aspek actuatingnya.
c. Aspek actuating pada puskesmas Tandun Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek actuating yang dilaksanakan oleh
kepala puskesmas Tandun berada dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dari 11 responden ada sebanyak 6 responden 54,4 menilai atau
mengatakan bahwa aspek actuating yang dilaksanakan oleh kepala puskesmas Tandun dalam kategori cukup baik, dan hanya sebanyak 3 responden 27,3
menilai kurang baik kepala puskesmas Tandun dalam aspek actuatingnya. Hasil penelitian pada aspek actuating secara umum yang dilaksanakan oleh kepala
puskesmas pada ketiga puskesmas tersebut di atas yaitu pada puskesmas Tambusai, puskesmas Rambah, dan puskesmas Tandun berada dalam kategori
cukup baik.
6.1.7. - Secara umum Aspek pengambilan keputusan yang dilakukan kepala