4.5. Defenisi Variabel Operasional
Variabel operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan cara penentuan variabel dan pengukuran suatu variabel. Defenisi variabel operasional
yaitu suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan varaibel yang sama. Defenisi operasional penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Defenisi Variabel Operasional Penelitian No
Variabel Defenisi
Alat Ukur
1 Karakteristik
Sandaran spring bed
Atribut sandaran spring bed yang berkenaan dengan
manfaat fungsi utama yang diinginkan responden
a. Observasi b. Studi literatur
c. Kuesioner d. Wawancara dengan konsumen
2 Karakteristik
Matras spring bed
Atribut matras spring bed yang berkenaan dengan
manfaat fungsi utama yang diinginkan responden
a. Observasi b. Studi literatur
c. Kuesioner d. Wawancara dengan konsumen
3 Karakteristik
Divan spring bed
Atribut divan spring bed yang berkenaan dengan
manfaat fungsi utama yang diinginkan responden
a. Observasi b. Studi literatur
c. Kuesioner d. Wawancara dengan konsumen
4 Prioritas
karakteristik teknis
Tingkat kepentingan karakterisitk teknis
berdasarkan hubungan antara kebutuhan konsumen dan
karakteristik teknis. a. Observasi
b. Studi literatur c. Wawancara dengan perusahaan
5 Part Kritis
Bagian-bagian desain yang kritis terhadap produk spring
bed a. Observasi
b. Studi literatur c. Kuesioner
d. Wawancara dengan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Defenisi Variabel Operasional Penelitian No
Variabel Defenisi
Alat Ukur
6 Model
Clustering Jenis pengelompokkan
model dari komponen- komponen yang
mempengaruhi rancangan produk spring bed
a. Observasi b. Studi literatur
c. Wawancara dengan perusahaan
7 Perbaikan
konsep rancangan
spring bed 6 feet
Perencanaan aktivitas perancangan produk spring
bed 6 feet a. Observasi
b. Studi literatur c. Wawancara dengan
perusahaan
Sumber :Sukaria Sinulingga 2011
4.6. Kerangka Berpikir Penelitian
Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedianya sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis.
Kerangka berpikir inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian.
Kerangka berpikir penelitian ini antara lain menentukan daftar kebutuhan konsumen terhadap atribut produk spring bed yang terbagi atas 3 bagian utama
yaitu karakteristik matras, divan, dan sandaran spring bed. Kebutuhan konsumen akan mempengaruhi penentuan karakteristik teknik produk spring bed yaitu
persyaratan kemampuan teknis perusahaan dalam perancangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang diperoleh dengan cara wawancara dengan
pihak manajemen perusahaan. QFD fase I kemudian digunakan untuk memperoleh prioritas karakteristik teknis berdasarkan hubungan antara kebutuhan
konsumen dan karakteristik teknis. Part kritis dijadikan sebagai input pada QFD
Universitas Sumatera Utara
fase II untuk menterjemahkan karakteristik teknis. Berdasarkan hubungan karakteristik teknis dengan part kritis diperoleh prioritas part kritis yaitu tingkat
kepentingan part kritis untuk perancangan produk spring bed. Hubungan antar part kritis dan tingkat kesulitan yang diperoleh dari QFD fase II akan menjadi
input dalam penentuan model clustering yaitu jenis pengelompokkan model dari komponen-komponen yang mempengaruhi rancangan produk spring bed. Model
clustering dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan konsep rancangan spring bed 6 feet.
4.7. Rancangan Penelitian