Design Structure Matrix DSM

10. Tindakan Awal 30. Selaput yang Fleksibel 11. Mengamankan Dulu 31. Bahan Berporus 12. Equipotensial 32. Mengubah Warna 13. Cara Lain 33. Homogenitas 14. Lengkungan 34. Membuang dan Menemukan Kembali 15. Dinamika 35. Mengubah Parameter 16. Tindakan Parsial atau Berlebihan 36. Transisi Fase 17. Dimensi Baru 37. Ekspansi Termal 18. Vibrasi Mekanis 38. Oksidan Kuat 19. Tindakan Periodik 39. Atmosfir Pasif 20. Kesinambungan Tindakan yang Berguna 40. Bahan Komposit Sumber: Semyon. D. Savransky 2001

3.5. Design Structure Matrix DSM

9 DSM merupakan salah satu metode yang digunakan untuk tahap dekomposisi. Dekomposisi bertujuan untuk menyederhanakan proses perancangan serta dapat digunakan untuk menemukan prosesaktivitas mana yang dapat dikerjakan secara bersama-sama. Setiap elemen dari sebuah sistem dievaluasi dengan menggunakan matrix sesuai dengan tingkat ketergantungan masing- masing elemen. DSM digunakan untuk memperbaiki proses pengerjaan proyek, menyederhanakan informasi serta untuk mengoptimisasi proses pengerjaan suatu proyek. Design structure matrix atau yang dikenal juga dengan dependency structure matrix adalah suatu bagan yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara tiap aktivitas. Design structure matrix bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah relasi dari tiap aktivitas dalam proses perancangan produk maupun dalam perencanaan proyek. 9 Andrew Kusiak, Concurrent Engineering : Automation, Tools and Techniques. Canada : A Wiley-Interscience Publication, 1993, p. 482. Universitas Sumatera Utara 10 DSM adalah metode dengan model jaringan yang digunakan untuk menggambarkan elemen dalam sistem dan hubungannya yang berfokus pada arsitektur sistem. Aplikasi DSM terutama sekali sangat tepat digunakan pada pengembangan kompleks sistem teknis dan area manajemen teknis. DSM menggambarkan matriks bujur sangkar N x N, mempetakan interaksi dari sejumlah N elemen dalam sistem. DSM merupakan tool yang sangat fleksibel yang telah digunakan untuk memodelkan berbagai tipe dari sistem. DSM dapat menggambarkan berbagai tipe arsitektur berdasarkan tipe sistem yang dimodelkan. Model arsitektur produk salah satu contohnya, elemen DSM yang digunakan merupakan komponen-komponen dari produk, dan interaksi antar komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.5. Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.5. Product Architecture DSM 10 Steven D EppingerTyson R Browning, Design Structure Matrix Methods and Applications, Massachusetts: The MIT Press, 2012, hal :27-31. Universitas Sumatera Utara Keuntungan utama metode DSM dibandingkan dengan metode model jaringan lain adalah format tampilan matriks yang mudah dimengerti. Matriks DSM menyediakan susunan yang rapi, mudah disesuaikan, dan tampilan representatif dari sistem arsitektur yang mudah dibaca. Gambar 3.6. menampilkan model sistem DSM sederhana dari delapan elemen yang disebut binary DSM dan grafik interaksi antar elemen. Tampilan binary DSM dapat dikembangkan dengan berbagai cara termasuk dengan penambahan atribut interaksi seperti jumlah interaksikepentingan, pengaruh, atau kekuatan setiap elemen dengan menggunakan lebih banyak nilai, simbol, dan warna dibandingkan hanya memberi tanda pada setiap kolom diagonal. Pengembangan model DSM tersebut diberi nama Numerical DSM yang dapat dilihat pada Gambar 3.7. Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.6. Binary DSM dan Grafik Interaksi Elemen Universitas Sumatera Utara Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.7. Numerical DSM dengan Nilai dan Warna Arsitektur sistem adalah struktur dari sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan elemen, interaksi antar elemen termasuk lingkungan sistem serta prinsip dalam perencanaan desain dan perubahan. Tipe model DSM terbagi atas empat kategori yaitu: 1. Product architecture mengenai komponen dan interaksinya dalam hubungan fisik termasuk automobiles, aircraft, pembangunan, kapal, komputer, peralatan, mesin, dan sebagainya. 2. Organization architecture berkaitan dengan individu atau kelompok dan interaksinya dalam pekerjaan. 3. Process architecture berkaitan dengan aksi dan interaksi mengenai pekerjaan seperti perancangan atau produksi produk, penyampaian pelayanan, dan eksekusi kode software. 4. Products, organization, dan process adalah tipe dari sistem, dalam waktu yang bersamaan sistem ini juga digunakan untuk menggabungkan ketiga bagian tersebut. Universitas Sumatera Utara Tipe dari model DSM dapat dilihat pada Gambar 3.8. DSM Models Static Architecture Temporal Flow Multi Domain Product Architecture DSM Organizational Architecture DSM Process Architecture DSM Product + Organization + Process DSM Subsystem Components Functions Departments Teams Individuals Subprocess Activities Parameters Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.8. Empat Tipe Model DSM Dua kategori hubungan lain yang penting dalam model sistem DSM yaitu hierarki vertikal dan lateral horizontal. Hubungan hierarki berawal dari dekomposisi atau breakdown dari sistem menjadi elemen. Hubungan lateral, berawal dari interaksi antar elemen seperti aliran material atau informasi pada level yang sama. Kategori hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 3.9. Universitas Sumatera Utara Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.9. Dekomposisi Model DSM dengan Tree Diagram, High Level DSM, dan Lower Level DSM

3.6. Pembuatan Kuisioner

Dokumen yang terkait

Penerapan Concurrent Engineering Tools Dan Design Structure Matrix Pada Perancangan Produk Ban

12 131 58

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Prioritisasi Tugas Pada Proses Perancangan Produk Dengan Menggunakan Metode quality Function Deployment dan Design StrQcture Matrix

3 43 138

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Design Structure Matrix (DSM) Untuk Perancangan Produk Springbed di PT Ivana Mery Lestari Matras

10 66 170