Pembuatan Kuisioner Metode Penentuan Ukuran Sampel

Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.9. Dekomposisi Model DSM dengan Tree Diagram, High Level DSM, dan Lower Level DSM

3.6. Pembuatan Kuisioner

11 Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Pada penelitian, penggunaan kuesioner merupakan hal yang sangat pokok dalam pengmpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevann dengan tujuan dengan cara mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang dipilih. Syarat pengisian kuesioner adalah pertanyaan harus jelas dan mengarah ketujuan penelitian. 11 Opcit. Rosnani Ginting. hlm : 67-80 Universitas Sumatera Utara Kuesioner dapat dibedakan berdasarkan : 1. Berdasarkan cara menjawab a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri tanpa dibatasi oleh apapun. b. Kuesioner tertutup, yang telah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada. 2. Berdasarkan jawaban yang diberikan a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya atau memberikan informasi mengenai perihal pribadi. b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden memberikan respon tentang perihal orang lain. 3. Berdasarkan bentuknya a. Kuesioner pilihan ganda, yaitu sama seperti kuesioner tertutup, dimana terdapat pilihan jawaban. b. Kuesioner isian, yaitu sama seperti kuesioner terbuka, berbentuk essay. c. Check List, yaitu sebah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda Check List pada klom yang sesuai. d. Rating Scale, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

12

3.7.1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Validitas suatu alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Validitas merupakan aspek kecermatan pengukuran. Alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Skor pada tes diberi lambang x dan skor pada kriterianya mempunyai lambang y maka koefisien antara tes dan kriteria itu adalah r xy inilah yang digunakan untuk menyatakan tinggi-rendahnya validitas suatu alat ukur.Koefisien validitas hanya mempunyai harga yang positif. Nilai koefisien validitas yang semakin tinggi mendekati angka 1 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya, namun dalam kenyataanya suatu koefisien validitas tidak akan pernah mencapai angka maksimal atau mendekati angka 1. Koefisien validitas yang tinggi lebih sulit untuk dicapai daripada koefisien reliabilitas. Tidak semua pendekatan dan estimasi terhadap validitas tes akan menghasilkan suatu koefisien. Koefisien 12 Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian,Edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009, hal : 215-244. Universitas Sumatera Utara validitas diperoleh hanya dari komputasi statistika secara empiris antara skor tes dengan skor kriteria yang besarnya disimbolkan oleh r xy tersebut. Uji validitas berguna untuk mengetahui bahwa ada atau tidak dari pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuangdiganti karena dianggap tidak relevan. Cara untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut : Item Instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung r tabel maka instrumen dinyatakan valid.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini berupa kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown berikut: �11 2. �� 1 + �� Universitas Sumatera Utara Keterangan : r 11 adalah nilai reliabilitas r b adalah nilai koefisien korelasi Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 cukup baik, di atas 0,8 baik. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka hasil penelitiannya tidak akan valid dan reliable. Sugiyono menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan reliable dengan instrumen yang valid dan reliable bahwa penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Contoh penelitian tidak valid yaitu jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih. Penelitian reliableterjadi bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, misalnya jika dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah.

3.8. Teknik Sampling

13 Teknik-teknik pengambilan sampel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Probability sampling 2. Nonprobability sampling 13 Ibid Universitas Sumatera Utara Teknik-teknik sampling ini harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, situasi yang berbeda membutuhkan teknik sampling yang berbeda pula.

3.8.1. Probability Sampling

Pengambilan sampel secara acak random adalah teknik pengambilan sampel dimana semua unsur yang ada di populasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil sebagai sampelmewakili populasinya. Terdapat beberapa teknik Random Sampling, antara lain: 1. Simple Random Sampling Simple Random Samplingmerupakan teknik pengambilan sampel acak secara sederhana. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan bantuan tabel bilangan acak. Setiap item dalam populasi diberi nomor sedemikian rupa, kemudian nomor-nomor dipilih dari tabel bilangan random. Nomor pada item yang sesuai dengan nomor yang terpilih pada tabel bilangan random akan diambil sebagai sampel dan demikian seterusnya sampai jumlah sampel yang dikehendaki terpenuhi. 2. Stratified Random Sampling Pengambilan sampel pada teknik sampling ini populasi dibatasi menjadi beberapa lapisan atau strata, dan kemudian diambil contoh acak sederhana dari setiap lapisan. Semua sampel acak sederhana dari semua lapisan itu menyusun sampel acak berlapis. Populasi yang dibatasi itu harus relatif homogen dalam setiap lapisan. Misalnya untuk meneliti pendapatan guru di Universitas Sumatera Utara suatu kota mungkin akan lebih baik bila populasinya dibatasi menurut spesialisasi dan dalam setiap spesialisasi diambil contoh acak sederhana. Tujuannya adalah agar keragaman pendapatan dalam setiap spesialisasi itu jauh lebih kecil daripada keragaman pendapatan dalam seluruh populasi. 3. Cluster Sampling Teknik pengambilan sampel ini, mengambil beberapa kelompok secara acak dari populasi, dan mengambil semua, atau sebagian unsur yang dipilih secara acak dari setiap kelompok yang terpilih untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel kelompok lebih efisien dalam biaya bila populasinya tersebar luas. Misalnya dalam suatu penelitian mengenai kebiasaan merokok di suatu kecamatan, akan jauh lebih murah biaya yang dikeluarkan bila mewawancarai dan mengumpulkan data dari orang-orang yang tinggal relatif berdekatan dalam daerah yang terambil secara acak, daripada mengambil contoh acak sederhana dari seluruh orang di kecamatan tersebut. 4. Systematic Sampling Teknik ini memiliki konsep bahwa hanya individu pertama yang terpilih secara acak sedangkan individu lain dipilih menurut pola tertentu. Individu yang berikutnya ditarik dengan interval sampel total populasi dibagi dengan jumlah sampel yang ingin diambil. Universitas Sumatera Utara

3.9.2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak semua unsur didalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk tertarik sebagai sampel. Pengambilan sampel secara nonprobability sampling terdiri atas : 1. Accidental Sampling Teknik ini mengambil sampel berdasarkan pada orang yang pertama kali dijumpai oleh pengambil sampel. 2. Purposive Sampling Teknik ini mengambil sampel dimana sampel tersebut dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang diinginkan oleh pengambil sampel. 3. Snowball Sampling Teknik ini mengambil sampel berdasarkan konsep bola salju dimana sampel diperoleh berdasarkan suatu informasi dari seorang individu terhadap individu lain. 4. Quota Sampling Teknik ini mengambil sampel yang ditentukan oleh si pengumpul data dan sebelumnya telah ditentukan jumlah yang akan diambil. Pengumpul data berhenti melakukan pengambilan datajika jumlah tersebut sudah dicapai dan selanjutnya hasil itu dipresentasikan. Universitas Sumatera Utara

3.9. Metode Penentuan Ukuran Sampel

14 Sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat mewakili populasi maka dapat ditentukan ukuran sampel yang dihitung dengan menggunakan Rumus Slovin,yaitu : � = � + �� Dimana : n = jumlah sampel N= jumlah populasi e = persentase kelonggaran ketelitian presisi karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. 14 Opcit. Ginting, Rosnani. Hlm 71-79 Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Ocean Centra Furnindo yang memproduksi produk spring bed. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km 17,5 Medan- Binjai. Penelitian dilaksanakan pada Agustus 2013 - November 2013.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek tertentu. Penelitian deskriptif ini berbentuk action reasearch yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah atribut dari produk spring bed yang dibutuhkan oleh konsumen dan proses perancangan produk spring bed 6 feet di PT Ocean Centra Furnindo. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penerapan Concurrent Engineering Tools Dan Design Structure Matrix Pada Perancangan Produk Ban

12 131 58

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Prioritisasi Tugas Pada Proses Perancangan Produk Dengan Menggunakan Metode quality Function Deployment dan Design StrQcture Matrix

3 43 138

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Design Structure Matrix (DSM) Untuk Perancangan Produk Springbed di PT Ivana Mery Lestari Matras

10 66 170