Generate Concepts Product Architecture

5.2.2.2. Generate Concepts Product Architecture

– Design Structure Matrix Product architecture DSM digunakan untuk menganalisis hubungan komponen rancangan produk dengan proses desain produk. Langkah-langkah pembuatan Product architecture DSM yaitu : 1. Penentuan boundary system dengan mentransformasikan data dari karakteristik part. Nilai importance diperoleh dari tingkat kesulitan dari QFD fase II. Boundary system karakteristik part produk spring bed 6 feet dapat dilihat pada Gambar 5.13. Parts D im ens i he adboar d D im ens i ra ngka k ayu atas D im ens i ra ngka k ayu sa m pi ng D im ens i ra ngka k ayu ba w ah D im ens i s lat s D im ens i pos t D ens it as bus a K et eba la n bus a K om pos is i bus a E la st is it as pe r D ia m et er pe r T inggi pe r K ekua ta n be n ang j ahi t ka in D im ens i ka in Importance 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 Dimensi headboard 2 Dimensi rangka kayu atas 3 Dimensi rangka kayu samping 2 Dimensi rangka kayu bawah 3 Dimensi slats 2 Dimensi post 2 Densitas Busa 1 Ketebalan Busa 2 Komposisi busa 2 Elastisitas per 2 Diameter per 1 Tinggi per 2 Kekuatan benang jahit kain 2 Dimensi kain 1 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.13. Boundary System Karakteristik Part Universitas Sumatera Utara 2. Penentuan interaction strength dan pensimetrian komponen. Nilai kekuatan interaksi antar komponen pada karakteristik part diperoleh dari nilai hubungan karakteristik part pada QFD fase II. Interaction strength dan simetri komponen pada karakteristik part dapat dilihat pada Gambar 5.14. Parts D im ens i he adboar d D im ens i ra ngka k ayu atas D im ens i ra ngka k ayu sa m pi ng D im ens i ra ngka k ayu ba w ah D im ens i s lat s D im ens i pos t D ens it as bus a K et eba la n bus a K om pos is i bus a E la st is it as pe r D ia m et er pe r T inggi pe r K ekua ta n be n ang ja hi t ka in D im ens i ka in Importance 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 Dimensi headboard 2 4 3 3 4 Dimensi rangka kayu atas 3 4 4 4 3 4 Dimensi rangka kayu samping 2 4 4 4 Dimensi rangka kayu bawah 3 3 4 4 3 4 Dimensi slats 2 3 3 4 3 Dimensi post 2 4 4 4 Densitas Busa 1 4 4 Ketebalan Busa 2 4 4 4 Komposisi busa 2 4 4 4 3 Elastisitas per 2 4 4 4 4 Diameter per 1 4 4 Tinggi per 2 4 4 4 3 Kekuatan benang jahit kain 2 3 4 3 4 Dimensi kain 1 4 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.14. Interaction Strength dan Simetri Komponen pada Karakteristik Part Universitas Sumatera Utara 3. Penentuan model’s granularity. Model’s granularity ditentukan untuk memperoleh jumlah nilai karakteristik part pada QFD fase II yang telah dikalikan dengan nilai importance tingkat kesulitan yang diperoleh dari QFD fase II. Perhitungan nilai pada model’s granularity untuk dimensi headboard dengan dimensi rangka kayu atas = 2 x 3 x 4 = 24. Model’s granularity keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.15. Parts D im ens i he adboar d D im ens i ra ngka k ayu atas D im ens i ra ngka k ayu sa m pi ng D im ens i ra ngka k ayu ba w ah D im ens i s lat s D im ens i pos t D ens it as bus a K et eba la n bus a K om pos is i bus a E la st is it as pe r D ia m et er pe r T inggi pe r K ekua ta n be n ang j ahi t ka in D im ens i ka in Importance 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 Dimensi headboard 2 24 18 12 16 Dimensi rangka kayu atas 3 24 24 36 18 24 Dimensi rangka kayu samping 2 24 24 16 Dimensi rangka kayu bawah 3 18 36 24 18 24 Dimensi slats 2 12 18 16 18 Dimensi post 2 16 24 24 Densitas Busa 1 8 8 Ketebalan Busa 2 8 16 16 Komposisi busa 2 8 16 16 12 Elastisitas per 2 16 8 16 16 Diameter per 1 8 8 Tinggi per 2 16 16 8 12 Kekuatan benang jahit kain 2 12 16 12 8 Dimensi kain 1 8 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.15. Model’s Granularity Universitas Sumatera Utara 4. Pengidentifikasian interaksi antar komponen dengan clustering. Clustering bagian terpenting dalam penentuan alokasi optimum dari N komponen ke M clusters. Proses clustering part kritis produk spring bed 6 feet menggunakan software DSM Matrix v1.3. Tampilan matrix DSM Spring bed 6 feet pada software DSM Matrix v1.3 dapat dilihat pada Gambar 5.16. Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.16. Tampilan Matrix DSM Spring Bed 6 feet pada Software DSM Matrix v1.3SM Langkah selanjutnya setelah diperoleh tampilan matrix DSM pembuatan clustering sequence dengan menggunakan tools clustering sequence pada pilihan yang tersedia di software DSM Matrix v1.3 yang dapat dilihat pada Gambar 5.17. Universitas Sumatera Utara Langkah selanjutnya setelah diperoleh tampilan matrix DSM pembuatan clustering sequence dengan menggunakan tools clustering sequence pada pilihan yang tersedia di software DSM Matrix v1.3 yang dapat dilihat pada Gambar 5.17. Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.17. Clustering Matrix DSM Spring Bed 6 feet pada Software DSM Matrix v1.3 Universitas Sumatera Utara Parts K om pos is i bus a K et eba la n bus a D ens it as bus a D im ens i pos t D im ens i he adboar d D im ens i ra ngka k ayu ba w ah D im ens i ra ngka k ayu a ta s D im ens i s la ts D im ens i ra ngka k ayu s am pi ng D ia m te te r pe r T inggi pe r E la st is it as pe r K ekua ta n be n ang j ahi t k ai n D im ens i ka in Komposisi busa 16 8 16 12 Ketebalan Busa 16 8 16 Densitas Busa 8 8 Dimensi post 16 24 24 Dimensi headboard 16 18 24 12 Dimensi rangka kayu bawah 24 18 36 18 24 Dimensi rangka kayu atas 24 24 36 18 24 Dimensi slats 12 18 18 16 Dimensi rangka kayu samping 24 24 16 Diameter per 8 8 Tinggi per 16 8 16 12 Elastisitas per 16 8 16 16 Kekuatan benang jahit kain 12 12 16 8 Dimensi kain 8 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.18. Clustering Analysis for Product Architecture DSM Product platform untuk produk spring bed 6 feet dapat dibangun berdasarkan ilustrasi clustered product architecture DSM. Product platform spring bed 6 feet dapat dilihat pada Gambar 5.19. Universitas Sumatera Utara Spring Bed 6 feet Module 2 Module 3 Module 1 Komposisi busa Ketebalan busa Densitas busa Dimensi post Dimensi headboard Diameter per Kekuatan benang jahit kain Dimensi rangka kayu bawah Dimensi rangka kayu atas Tinggi per Elastisitas per Dimensi slats Dimensi rangka kayu samping Dimensi kain Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.19. Product Platform Spring Bed 6 Feet

5.2.2.3. Physical Modelling dan Evaluate Concepts

Dokumen yang terkait

Penerapan Concurrent Engineering Tools Dan Design Structure Matrix Pada Perancangan Produk Ban

12 131 58

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Prioritisasi Tugas Pada Proses Perancangan Produk Dengan Menggunakan Metode quality Function Deployment dan Design StrQcture Matrix

3 43 138

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Design Structure Matrix (DSM) Untuk Perancangan Produk Springbed di PT Ivana Mery Lestari Matras

10 66 170