Define Architecture Functions Assaign Sub-Teams Membangun

5.2.2.1. Define Architecture Functions Assaign Sub-Teams Membangun

Matriks Design Deployment Pembuatan matriks Design Deployment didasarkan pada QFD fase 1 hasil revisi dengan TRIZ. Tahapan dalam pembangunan matriks Design Deployment yaitu sebagai berikut: 1. Penetapan Karakteristik Teknis Karakteristik teknik dalam penentuan spesifikasi part diperoleh dari besarnya nilai tingkat kesulitan pada QFD fase 1 hasil revisi dengan TRIZ. Nilai prioritas karakteristik teknik diperoleh dari pengurutan nilai persentase tingkat kesulitan. Tujuan penentuan prioritas karakteristik teknik adalah sebagai dasar dalam penentuan part kritis. Karakteristik teknik produk, tingkat kesulitan, dan prioritas pemilihan dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22. Prioritas Karakteristik Teknis No Karakteristik Teknis Tingkat Kesulitan Prioritas 1 Kesesuaian struktur antar komponen 4 2 2 Keakuratan geometri komponen 3 6 3 Adaptabiliy of manufacturing system 3 4 4 Standarisasi struktur komponen 4 1 5 Ease of manufaturing and disassemble 3 7 6 Durability 3 5 7 Design idea of shape 3 3 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2. Penentuan Part Kritis Langkah berikutnya dalam membangun matriks design deployment adalah menentukan part kritis dari produk spring bed 6 feet yang didasarkan pada prioritas karakteristik teknik. Karakteristik teknik yang menjadi dasar Universitas Sumatera Utara penentuan kategori part kritis yaitu standarisasi struktur komponen. Part kritis diperoleh dari analisis terhadap standarisasi struktur komponen pada bagian-bagian desain produk spring bed 6 feet yang kritis dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23. Karakteristik Part Part Kritis Desain Sekunder Dimensi headboard Dimensi rangka kayu atas Dimensi rangka kayu samping Dimensi rangka kayu bawah Dimensi slats Dimensi post Densitas Busa Ketebalan Busa Komposisi busa Elastisitas per Diameter per Tinggi per Kekuatan benang jahit kain Dimensi kain Sumber : Hasil Pengolahan Data

3. Menetapkan Hubungan Antara Karakteristik Part

Penentuan hubungan antara masing-masing karakteristik part yang ada untuk dianalisis apakah antara karakteristik part tersebut terdapat hubungan yang saling bertolak belakang negatif. Penggambarkan tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik teknis yang ada berdasarkan pada simbol berikut: + : menunjukkan hubungan positif kuat - : menunjukkan hubungan positif sedang ∆ : menunjukkan hubungan negatif sedang Universitas Sumatera Utara ▲ : menunjukkan hubungan negatif kuat : menunjukkan tidak ada hubungan Tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik part dapat dilihat pada Gambar 5.9. √ - D im ens i he adboar d D im ens i ra ngka ka yu at as D im ens i ra ngka ka yu sa m pi ng D im ens i ra ngka ka yu ba w ah D im ens i sl at s D im ens i pos t + + - + - + + - + + + D ens it as bus a K et eba la n bus a K om pos is i bus a + + + E la st is it as pe r D ia m et er pe r T inggi pe r K ekua ta n be na ng j ahi t ka in + + + - + + + + - D im ens i ka in Sumber : Hasil Pengumpulan Data Gambar 5.9. Hubungan Antar Karakteristik Part Produk Spring Bed 4. Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Part Produk Dengan Karakteristik Teknis Penentuan Relation Matrix untuk menentukan tingkat hubungan antara karakteristik teknis dan karakteristik part produk. Tingkat hubungan yang Universitas Sumatera Utara dimaksud dimulai dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. Penilaian yang diberikan berdasarkan aturan : - Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat - Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang - Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah - Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali Skor hubungan antara karakteristik teknis dan karakteristik part dapat dilihat pada Gambar 5.10. D im ens i he adboar d D im ens i ra ngka k ayu atas D im ens i ra ngka k ayu sa m pi ng D im ens i ra ngka k ayu ba w ah D im ens i s lat s D im ens i pos t D ens it as bus a K et eba la n bus a K om pos is i bus a E la st is it as pe r D ia m et er pe r T inggi pe r K ekua ta n be n ang j ahi t ka in D im ens i ka in Kesesuaian struktur antar komponen 9 9 9 9 9 3 9 9 9 9 9 Keakuratan geometri komponen 9 9 9 9 9 3 9 1 9 9 9 Adaptabiliy of manufacturing system 1 1 1 1 3 3 9 9 9 3 3 3 3 3 Standarisasi struktur komponen 3 9 9 9 9 3 9 9 9 9 9 9 3 9 Ease of manufaturing and disassemble 9 3 3 3 9 1 3 3 1 3 1 1 9 9 Durability 1 3 3 3 9 9 9 9 9 1 9 9 Design idea of shape 9 3 3 3 1 9 3 3 1 1 1 3 9 1 Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 5.10. Matriks Antara Karakteristik Part Produk Dengan Karakteristik Teknis 4. Membangun Matriks Design Deployment Produk Spring Bed 6 feet Universitas Sumatera Utara Ukuran kinerja yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya untuk pembangunan matriks design deployment yaitu: a. Penentuan tingkat kesulitan Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik part. Contoh perhitungan tingkat kesulitan karakteristik part dimensi headboard yaitu: Bobot untuk dimensi headboard = 4+0+3+3+4+0+0+0+0+0+0+0 = 18 Tingkat Kesulitan 100 x tikTeknis Karakteris Bobot Total Teknis tik Karakteris Tiap Bobot  Tingkat Kesulitan untuk dimensi headboard = 2 56 , 15 100 90 14    b. Penentuan derajat kepentingan Perhitungan derajat kepentingan untuk karakteristik teknis dengan karakteristik part menggunakan rumus : 100 Re x Part tik Karakteris Bobot Total tik Karakteris Bobot x latif n Kepentinga entingan DerajatKep  Derajat Kepentingan untuk dimensi headboard = 8 88 , 7 100 520 9 1 9 3 1 9 9          c. Perkiraan biaya Universitas Sumatera Utara Faktor tingkat kesulitan dijadikan sebagai dasar perkiraan biaya karena semakin sulit suatu karakteristik part dibuat, akan semakin mahal pula alokasi biayanya. Total bobot tingkat kesulitan dari karakteristik part produk yaitu, sebagai berikut : = 2+3+2+3+2+2+1+2+2+2+1+2+2+1=27 Perkiraan biaya untuk dimensi headboard yaitu = 7 4 , 7 100 27 2    Penentuan Tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya dapat dilihat pada Gambar 5.11. Tingkat kesulitan Derajat kepentingan Perkiraan biaya 2 3 2 3 2 7 11 7 11 7 7 8 7 7 7 9 4 1 4 6 2 7 10 2 7 6 2 7 7 1 4 6 2 7 8 2 7 6 2 1 4 8 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.11. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan, dan Perkiraan Biaya QFD fase II produk spring bed 6 feet dapat dilihat pada Gambar 5.12 Universitas Sumatera Utara Kesesuaian struktur antar komponen Keakuratan geometri komponen Adaptability of manufacturing system Standarisasi struktur komponen Ease of manufacturing and disassemble Derajat Hubungan : + = Hubungan positif kuat =4 - = Hubungan positif sedang =3 ∆ = Hubungan negatif sedang =2 ▲= Hubungan negatif kuat =1 0 = Tidak ada hubungan =0 3 4 3 3 Karakteristik Teknik Im por tan ce 9 9 9 4 3 9 9 3 3 1 3 3 9 9 9 9 9 9 3 1 1 1 1 3 3 9 3 9 9 9 3 3 9 3 3 9 1 K ar ak te r is ti k P ar t 9 9 9 9 9 9 9 1 9 1 9 9 9 9 3 3 9 9 9 9 9 3 1 3 3 1 9 9 9 9 3 3 9 3 1 9 Tingkat kesulitan Derajat kepentingan Perkiraan biaya 2 3 2 3 2 7 11 7 11 7 7 8 7 7 7 9 4 1 4 6 2 7 10 2 7 6 2 7 7 1 4 6 2 7 8 2 7 6 2 Durability 3 3 9 3 3 1 9 3 1 3 1 1 3 9 Design idea of shape √ - D im ens i he adboar d D im ens i ra ngka ka yu at as D im ens i ra ngka ka yu sa m pi ng D im ens i ra ngka ka yu ba w ah D im ens i sl at s D im ens i pos t + + - + - + + - + + + D ens it as bus a K et eba la n bus a K om pos is i bus a + + + E la st is it as pe r D ia m et er pe r T inggi pe r K ekua ta n be na ng j ahi t ka in + + + - + + + + - D im ens i ka in 9 9 3 9 9 1 4 8 1 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.12. QFD Fase II Spring Bed 6 feet Pengolahan QFD fase II diperoleh derajat kepentingan tertinggi yaitu pada karakteristik part ketebalan busa. Tingkat kesulitan karakteristik part kemudian akan menjadi input dalam pengolahan Product Architecture – Design Structure Matrix. Universitas Sumatera Utara

5.2.2.2. Generate Concepts Product Architecture

Dokumen yang terkait

Penerapan Concurrent Engineering Tools Dan Design Structure Matrix Pada Perancangan Produk Ban

12 131 58

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Prioritisasi Tugas Pada Proses Perancangan Produk Dengan Menggunakan Metode quality Function Deployment dan Design StrQcture Matrix

3 43 138

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Design Structure Matrix (DSM) Untuk Perancangan Produk Springbed di PT Ivana Mery Lestari Matras

10 66 170