Konsep T.R.I.Z.

3.4.2. Konsep T.R.I.Z.

8 Dua kontradiksi yang seringkali menjadi permasalahan utama adalah adanya faktor yang mendukung dan menentang. T.R.I.Z. memiliki 3 tahapan dan 3 macam tools yang dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan yang ada, menganalisa kemungkinan kegagalan yang akan terjadi, dan memberikan pola- pola prinsip masalah lainnya. Tools yang digunakan adalah Matrik Kontradiksi, Standar Karakteristik sejumlah 39 standar, dan Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip. Tahapan penyelesaian, T.R.I.Z. memiliki pola yang harus diikuti, dimulai dengan mengidentifikasi masalah yaitu mencari tahu segala kemungkinan faktor-faktor yang menjadi masalah, pola berikutnya adalah mengklasifikasikan masalah dengan menentukan faktor yang mendukung dan faktor yang menentang ke dalam Standar Karakteristik sejumlah 39 standar serta menggunakan matrik kontradiksi untuk mencari solusi dari faktor yang mendukung dan faktor yang menentang, pola berikutnya adalah menggunakan Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip dan dari Prinsip Kreatif tersebut kemudian akan ditemukan solusinya. Tahapan T.R.I.Z. dapat dilihat pada Gambar 3.4. 8 Ibid Universitas Sumatera Utara SPECIFIC PROBLEM Spesific problem didapat dari Perbaikan produk dengan menggunakan metode DFMA GENERAL PROBLEM Spesific problem dijadikan general problem dan dicari kontradiksi teknisnya dengan menggunakan tools The 39 Engineering Parameter GENERAL SOLUTION Mencari solusi dengan menggunakan tools kontradiksi dan tools the 40 inventive principles SPECIFIC SOLUTION Dicari Solusi yang paling sesuai Sumber: Semyon. D. Savransky 2001 Gambar 3.4. Tahapan Metode T.R.I.Z. Berdasarkan pada Gambar 3.5. dapat diketahui bahwa ada empat tahapan yang dilakukan pada metode TRIZ. Tahapan dari TRIZ yaitu: 1. Penentuan Spesific Problem Spesific Problem merupakan dasar permasalahan spesifik yang terjadi. Pada spesific problem ini dibedakan atas 2 bagian yaitu improving parameters dan worsening parameters. Improving parameters merupakan suatu respon yang ingin diperbaiki namun dapat menimbulkan masalah lain. Worsening parameters merupakan suatu respon yang dapat menjadi lebih buruk ketika masalah tersebut diselesaikan 2. Penentuan General Problem Langkah selanjutnya setelah tahap penguraian spesific problem selesai dilaksanakan, maka tahapan selanjutnya adalah pengubahan spesific problem menjadi general problem.General Problem ini dirumuskan dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan The 39 paramater of TRIZ. Parameter tersebut ditemukan oleh Althsuller pada saat ia meneliti ribuan paten dengan menganalisa masalah- masalah secara teknik. Standar Karakteristik atau parameter masalah merupakan alat bantu pemikiran untuk mengubah pola berpikir dalam mengubah masalah yang spesifik ke masalah yang umum. Setiap faktor permasalahan dikarakteristikkan ke dalam Standar Karakteristik sejumlah 39 standar seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Standar Karakteristik 1. Berat Benda Bergerak 21. Kecepatan Penggunaan Tenaga 2. Berat Benda Stasioner 22. Kehilangan Tenaga 3. Panjang Benda Bergerak 23. Kehilangan Substansi 4. Panjang Benda Stasioner 24. Kehilangan Informasi 5. Luas Benda Bergerak 25. Kehilangan Waktu 6. Luas Benda Stasioner 26. Kuantitas Substansi 7. Volume Benda Bergerak 27. Realibilitas 8. Volume Benda Stasioner 28. Ukuran Akurasi 9. Kecepatan 29. Presisi Manufaktur 10. Gaya Force 30. Gangguan Eksternal Pada Obyek 11. Tekanan StressPressure 31. Gangguan yang Disebabkan Obyek 12. Bentuk 32. Kemudahan Manufaktur 13. Stabilitas Komposisi 33. Kemudahan Operasi 14. Kekuatan 34. Kemudahan Perbaikan 15. Durasi Benda Bergerak 35. Adaptabilitas atau Kecanggihan 16. Durasi Benda Stasioner 36. Kompleksitas Alat 17. Temperatur 37. Kesulitan Mendeteksi dan Mengukur 18. Intensitas Iluminasi 38. Tahapan Otomatis 19. Penggunaan Energi Benda Bergerak 39. Produktivitas 20. Penggunaan Energi Benda Stasioner Sumber: Semyon. D. Savransky 2001 3. Penentuan General Solution Universitas Sumatera Utara General problem atau masalah yang telah digeneralisasi diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan general solution berdasarkan The 40 principle for Sollution in TRIZ.General solution dapat diketahui dari kontradiksi yang terjadi adalah dengan menggunakan interactive matrix. Interactive matrix akan memberikan beberapa alternatif-alternatif solusi. Matrik jembatan yang menghubungkan tiap-tiap karakteristik Standar Karakteristik sejumlah 39 standar yang mengalami kontradiksi untuk diproses lebih lanjut dan mendapatkan solusi terbaik sesuai prinsip-prinsip Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip yang disarankan 4. Penentuan Solusi Penentuan solusi berdasarkan pada prinsip kreatif yang berjumlah 40 prinsip yang bertujuan memberikan solusi- solusi untuk mengatasi kontradiksi yang terjadi antar karakteristik. Prinsip Kreatif merupakan tools utama dalam metode T.R.I.Z. yang diterapkan untuk menyelesaikan semua masalah secara kreatif. Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Prinsip Kreatif 1. Segmentasi 21. Skipping 2. Ekstraksi 22. Blessing in Disguise 3. Kualitas Lokal 23. Umpan Balik 4. Asimetri 24. Perantara 5. Merger 25. Self Service 6. Universal atau Multiguna 26. Copy 7. Nested Doll 27. Benda Murah Berumur Singkat 8. Anti Berat 28. Subtitusi Mekanik 9. Anti-Tindakan Awal 29. Pneumatik dan Hidrolik Tabel 3.3. Prinsip Kreatif Lanjutan Universitas Sumatera Utara 10. Tindakan Awal 30. Selaput yang Fleksibel 11. Mengamankan Dulu 31. Bahan Berporus 12. Equipotensial 32. Mengubah Warna 13. Cara Lain 33. Homogenitas 14. Lengkungan 34. Membuang dan Menemukan Kembali 15. Dinamika 35. Mengubah Parameter 16. Tindakan Parsial atau Berlebihan 36. Transisi Fase 17. Dimensi Baru 37. Ekspansi Termal 18. Vibrasi Mekanis 38. Oksidan Kuat 19. Tindakan Periodik 39. Atmosfir Pasif 20. Kesinambungan Tindakan yang Berguna 40. Bahan Komposit Sumber: Semyon. D. Savransky 2001

3.5. Design Structure Matrix DSM

Dokumen yang terkait

Penerapan Concurrent Engineering Tools Dan Design Structure Matrix Pada Perancangan Produk Ban

12 131 58

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Prioritisasi Tugas Pada Proses Perancangan Produk Dengan Menggunakan Metode quality Function Deployment dan Design StrQcture Matrix

3 43 138

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Design Structure Matrix (DSM) Untuk Perancangan Produk Springbed di PT Ivana Mery Lestari Matras

10 66 170