Empat Dimensi Implementasi Concurrent Engineering

maka rancangan itu akan siap diproduksi, handal, dan tentunya dengan kualitas yang baik. Perbedaan antara konsep sequential engineering dengan concurrent engineering atau sering juga disebut juga dengan serial engineering dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Perbedaan Sequential Engineering dengan Concurrent Engineering Sequential Engineering Concurrent Engineering Fungsi-fungsi organisasi Terpisah-pisah menurut aliran fungsinya Terintegrasi pada tahap perancangan Aliran informasi Bertahap-tahap Saling berkaitan Pengambilan keputusan Setelah pengujian produk Seluruh tahapan pengembangan produk Sumber : Chanan Syan 1994

3.1.2. Empat Dimensi Implementasi Concurrent Engineering

3.1.2.1.Dimensi Organisasi 4 Budaya dan kebijakan organisasi yang telah ada di perusahaan sering bertentangan dengan concurrent engineering dimana otoritas kesesuaian berpengaruh terhadap tanggung jawab internal perusahaan. Kesuksesan lingkungan concurrent engineering hanya dapat terjadi dengan pengaturan organisasi dan kebijakan perusahaan yang mendukung penerapan lingkungan tersebut. Manager memiliki peranan penting dalam lingkungan perusahaan untuk mempersiapkan perubahan budaya perusahaan, termasuk menciptakan lingkungan concurrent engineering di perusahaan. 4 Donald E Carter Barbara Stilwell Baker, Concurrent Engineering : The Product Development Enviroment for the 1990s. Massachusetts : Addison-Wesley Publishing Company, 1992, h. 37. Universitas Sumatera Utara 3.1.2.2.Dimensi Infrastruktur Komunikasi Kunci kedua dalam lingkungan concurrent engineering adalah infrastruktur komunikasi berupa sistem, peralatan, dan software sebagai fasilitas transfer informasi terkait dengan produk. Concurrent engineering membutuhkan satu atau beberapa tim gabungan guna membagi informasi dalam pengintegrasian lingkungan pengembangan produk. 3.1.2.3.Dimensi Kebutuhan Kunci ketiga dalam lingkungan concurrent engineering adalah kebutuhan. Concurrent engineering memperluas interpretasi terhadap kebutuhan yang termasuk seluruh atribut produk yang mempengaruhi kepuasan konsumen, termasuk kebutuhan rancangan dan seluruh internal kebutuhan. 3.1.2.4.Dimensi Pengembangan Produk Perusahaan dan produk yang dihasilkan, dimensi ini memberikan kestabilan karena mengintegrasikan proses pengembangan total produk dari mulai konsep rancangan hingga bagian manufaktur dan bagian pendukung lainnya. Metode manajemen pada konsep rancangan produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen adalah Quality Function Deployment QFD. Tujuan yang hendak dicapai oleh concurrent engineering adalah memberikan pengaruh yang signifikan dalam siklus perancangan dan pengembangan produk yang baru sehingga dapat mengurangi 30 – 70 dari total waktu siklus pengembangan. Concurrent engineering penting diperhatikan untuk Universitas Sumatera Utara memberikan effect jangka panjang dalam sebuah bisnis pada semua level strategis. Perusahaan yang memimpin dalam penerapan inovasi produk selalu menempatkan pengembangan produk sebagai sebuah strategi proses yang menjadi kunci rahasia dalam strategi bersaing.

3.1.3. Fase Pengembangan Produk Pada Concurrent Engineering

Dokumen yang terkait

Penerapan Concurrent Engineering Tools Dan Design Structure Matrix Pada Perancangan Produk Ban

12 131 58

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Prioritisasi Tugas Pada Proses Perancangan Produk Dengan Menggunakan Metode quality Function Deployment dan Design StrQcture Matrix

3 43 138

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Design Structure Matrix (DSM) Untuk Perancangan Produk Springbed di PT Ivana Mery Lestari Matras

10 66 170