Judul Tujuan Alat dan Bahan Pertanyaan Hasil Diskusi

LEMBAR KERJA SISWA LKS SIKLUS II PERTEMUAN KEDUA

A. Judul

: Sistem Hormon

B. Tujuan

: Melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengerjakan LKS, siswa dapat menjelaskan cara pencegahan pengobatan yang dapat dilakukan penyakit pada sistem hormon.

C. Alat dan Bahan

Bolpoint dan Kertas

D. Pertanyaan

1. Sebutkan 5 cara yang anda ketahui untuk mencegah terjadinya penyakit dalam tubuh manusia 2. Jelaskan cara mencegah penyakit tiroid 3. Jika seseorang yang telah mengalami sindrom cushing bagaimana cara pengobatan penyakit tersebut. Jelaskan 4. Presentasikan hasil diskusi tersebut

E. Hasil Diskusi

1. ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………… ……..…………………………………………………………………… …………..……………………………………………………………… ………………..………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………… …………………………..……………………………………………… ………………………………………………………………………….. 3. ………………………………………………………………………… ……..…………………………………………………………………… …………..……………………………………………………………… ………………..………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………… …………………………..……………………………………………… ………………………………..………………………………………… ……………………………………..…………………………………… …………………………………………..……………………………… ………………………………………………..………………………… …………………………………………………………………………. F. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. Lampiran 7 PEDOMAN KUNCI JAWABAN LKS PERTEMUAN PERTAMA SIKLUS I 1. Pengertian Hormon : adalah cairan atau getah berupa senyawa kimia yang ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, fungsinya pengatur metabolisme jaringan agar homeostatis . Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin 2. Fungsi Hormon : a. Mengontrol pertumbuhan tubuh, b. Mengatur reproduksi, yang meliputi perkembangan sifat kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan, c. Mempertahankan homeostasis keseimbangan keadaan tubuh dengan lingkungan sekitar, dan d. Mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan antara sistem hormon dan saraf. 3. Komponen Penyusun Hormon a. Sel Neurosekretori b. Sel endokrin 4. Perbedaan Sistem saraf dan sistem hormon No. Sistem Saraf Sistem Hormon 1. Sinyal yang dibawa berupa impuls saraf Sinyal yang dibawa berupa cairan hormon 2. Impuls saraf berjalan cepat karena dihantarkan melalui serabut saraf Efek hormon berjalan lambat karena dihantarkan melalui sistem peredaran darah 3. Organ target biasanya khusus, misalnya jika kaki terkena paku, impuls khusus dari kaki akan kembali ke kaki Organ target ada yang khusus ada pula yang umum. Misalnya hormon vasopressin berpengaruh pada penyerapan air di ginjal, sedangkan hormon pertumbuhan berpengaruh ke seluruh tubuh 4. Tanggapan organ target berlangsung cepat Tanggapan organ target ada yang cepat, ada yang lambat. 5. Mekanisme kerja hormon dikenal sebagai homeostasis Kerja hormon berdasarkan konsep klasik: a. Pencernaan dan berfungsi metabolik yang terkait , hormon yang mengendalikan pencernaan ini adalah hormon sekretin, gastrin, insulin,glukagon,tiroksin,dan hormon dari korteks adrenal. b. Osmoregulasi, pengeluaran dan metabolisme air dan garam, hormon yang mengendalikan prolaktin, vasopresin, aldosteron dan ADH antidiuretikk hormon. c. Metabolisme kalsium, hormon yang mengendalikan yaitu hormon dari paratiroid berupa parathormon dan hormon kalsitonin dari adrenal. PEDOMAN KUNCI JAWABAN LKS PERTEMUAN KEDUA SIKLUS I 1. 9 kelenjar endokrin dan Fungsi dari masing-masing kelenjar endokrin tersebut. No Nama Kelenjar Endokrin Fungsi

1. Hipotalamus

 Berfungsi penting dalam pengaturan homeostasis.  Mengatur sebagian besar sekresi kelenjar lain disebut Master Endokrin Glands Mengatur hipofisis 2. Pituitari atau Hipofisis  Berfungsi penting dalam koordinasi kimia tubuh.  Anterior hipofise Adenohipofisis, menghasilkan: hormon oksitosin, prolaktin, dll.  Hipofisis bagian tengah berfungsi menghasilkan Melanocyte Stimulating Hormon.  Posterior hipofise Neurohipofisis, menghasilkan 2 hormon yaitu:hormon antidiuretik ADH dan hormon oksitosin. Hormon Oksitosin, berfungsi untuk kontraksi otot uterus dan merangsang produksi air susu ibu. 3. Kelenjar Pineal Berfungsi menghasilkan hormon melatonin.

4. Kelenjar Tiroid

Berfungsi mengahasilkan hormon tiroksin. Yang berfungsi mengatur reaksi metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O 2 dan Co 2 dan mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. 5. Kelenjar Paratiroid Menghasilkan Parathormon yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang. 6. Kelenjar Adrenal Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam. Sedang bagian sumsum medulla menghasilan adrenalin epinefrin yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa. 7. Pankreas  Bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin.  Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen. 8. Ovarium Berfungsi menghasilkan hormon Estrogen dan Progesteron.

9. Testis

Berfungsi sebagai penghasil spermatozoa dan hormon testoteron Lampiran 8 PEDOMAN KUNCI JAWABAN LKS PERTEMUAN PERTAMA SIKLUS II 1. Penyakit adalah keadaan tidak normal pada badan atau minda yang menyebabkan ketidakselesaan, disfungsi, atau tekananstres kepada orang yang terbabit atau berhubung rapat dengannya. 2. Mekanisme terjadinya penyakit melibatkan berbagai faktor antaralain: penyebab penyakit agen, induk semang hospes, danlingkungan yang dikenal dengan penyebab majemuk suatu penyakit multiple causation of disease sebagai lawan dari penyebabtunggal single causation of disease. Sumber infeksi adalah semua benda termasuk orang atau binatang yang dapat melewatkan atau menyebabkan penyakit pada orang lain. Sumber penyakit ini mencakup juga reservoar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Sumber penularan ialah induk semang penyakit baik manusiaatau hewan yang dapat mengeluarkan benih-benih penyakit danmenularkan penyakit-penyakit tersebut kepada orang lain.Sumber penularan harus dibedakan dari sumber penyakit. 3. Penyakit – penyakit dalam sistem hormon manusia serta penyebabnya a. Hipersekresi hormon Gigantisme yaitu pertumbuhan yang selama masa pertumbuhan dapat menimbulkan pertumbuhan raksasa b. Hiposekresi hormon Drafisme yaitu pertumbuhan yang selama masa pertumbuhan dapat menimbulkan tubuh menjadi cebol atau kerdil. c. Kretinisme yaitu trrjadinya pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental. Iasanya terjadi pada masa kanak-kanak d. Mixudema yaitu terjadinya penurunan metabolisme, berat tubuh bertambah, gerakan lamban, berpikir dan berbicara lamban, kulit tebal dan rambut rontok. e. Penyakit Gondok : adalah penyakit yang terjadi akibat kekurangan iodin dalam waktu yang lama yang mengakibatkakan pembengkakan pada kelenjar tiroid. Akibatnya kelenjar gondok membengkak dan muncullah penyakit gondok. f. Penyakit addison terjadi karena hipofungsi pada kelenjar adrenal. g. Sindrom cushing terjadi karena hiperfungsi pada kelenjar adrenal yang mengakibatkan tumor pada kelenjar adrenal. h. Diabetes melitus adalah penyakit karena kekurangan hormon insulin yang mengakibatkan gula darah tidak dapat diubah menjadi glikogen. PEDOMAN KUNCI JAWABAN LKS PERTEMUAN KEDUA SIKLUS II 1. Cara mencegah penyakit a. Selalu menjaga kebersihan diri. Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam pencegahan penyakit. Menjaga kebersihan diri bisa dilakukan dengan cara mandi minimal 2x sehari dengan menggunakan sabun dan air bersih. b. Menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan tempat tinggal kita merupakan area yang sangat rawan dalam penularan berbagai macam penyakit. Bila kita tinggal di lingkungan yang kotor serta sistem sanitasi yang buruk, sudah bisa dipastikan bahwa kita menjadi rentan tertular berbagai macam penyakit. Langkah konkrit dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan cara membuang sampah pada tempatnya, tidak buang air besar dan kecil di sembarang tempat, menjaga kualitas air yang digunakan untuk mandi, memasak, dan mencuci. c. Selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi tidak harus selalu makanan yang mahal. Yang penting makanan tersebut mengandung gizi serta vitamin yang baik bagi tubuh kita. d. Imunisasi. Walaupun pendapat masyarakat Indonesia mengenai imunisasi sampai saat ini masih terbelah menjadi 2, antara yang pro dan kontra dengan imunisasi, namun dari sudut pandang ilmu kedokteran, imunisasi merupakan langkah yang tepat dalam pencegahan penyakit terutama penyakit - penyakit yang berbahaya dan sifatnya fatal bagi kesehatan manusia. e. Menghindari lingkungan yang menjadi endemi suatu penyakit. Sebisa mungkin kita menghindari untuk tinggal di wilayah yang menjadi endemi bagi penyakit, terlebih bila penyakit tersebut telah ditetapkan sebagai wilayah dengan KLB kasus luar biasa suatu penyakit. f. Memeriksakan kesehatan secara rutin. Ini sangat penting untuk dilakukan sebagai langkah pencegahan penyakit. Semakin dini suatu penyakit bisa diketahui, maka akan semakin mudah proses penyembuhannya. 2. Pencegahan penyakit tiroid dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup iodin, misalnya ikan laut, atau menggunakan garam beriodin. 3. Cara pengobatan penyakit sindrom cushing Pengobatan bergantung pada apakah masalah pada kelenjar adrenal, kelenjar pituitary, atau daerah lain. Operasi atau terapi radiasi kemungkinan dibutuhkan untuk mengangkat atau menghancurkan tumor pituitary. Tumor pada kelenjar adrenalin biasanya adenomas bisa seringkali bisa diangkat dengan cara operasi. Kedua kelenjar adrenalin bisa diangkat jika pengobatan ini tidak efektif atau jika tidak terdapat tumor. Orang yang kedua kelenjar adrenalinnya diangkat, dan banyak orang yang memiliki bagian pada kelenjar adrenalinnya diangkat, harus menggunakan kortikosteroid untuk hidup. Tumor diluar pituitary dan kelenjar adrenalin yang mengeluarkan hormon berlebihan biasanya diangkat dengan cara operasi. Obat-obatan tertentu, seperti metyrapone atau ketoconazole, bisa menurunkan kadar kortisol dan bisa digunakan ketika menunggu pengobatan yang lebih pasti seperti operasi. Lampiran 9 KISI-KISI SOAL PRE-TEST Indikator Aspek In gatan P en ge tahu an Pe m ah am an Pe n er ap an apl ik asi Anal isi s S in te sis E valu asi Menjelaskan pengertian hormon B1 Menjelaskan struktur dan fungsi hormon A1, A2 A4, A13 B3, B5 B2, B4 Menjelaskan proses kerja hormon A12 Mendeskripsikan proses regulasi pada sistem hormon A8 A3, A9, A11 A10 Memprediksi penyebab terjadinya kelainanpenyakit yang terjadi pada sistem endokrin. A5, A14 A6, A7, A15 Keterangan : Simbol A untuk Soal Pilihan Ganda PG Simbol B untuk Soal Uraian PEDOMAN PENSKORAN PRE-TEST

A. Pilihan Ganda

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATA PEMBELAJARAN IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 34

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman pada materi sistem imun.

0 1 280

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem.

1 6 289

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI Haryani.

0 0 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TALAMAU Listia Ariska

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

0 0 17