H. Media Pembelajaran
Snowball Throwing, Papan tulis, Powerpoint dan LKS.
I. Sumber Belajar
1. Priyadi ,Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarata: Yudhistira
2. Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi 2B Semester II. Jakarta : Erlangga
3. LKS 1 2 dilengkapi dengan kunci jawaban
J. PENILAIAN
Jenis Penilaian :
1. Ranah Kognitif
: Soal post-test bentuk soal pilihan ganda dan uraian singkat
2. Ranah Afektif
: Lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan lembar kuisionerangket
Instrumen Penilaian : Soal, Kunci jawaban, Rubrik Penilaian dan
Pedoman Skoring Terlampir.
Lampiran 4
HANDOUT MATERI SISTEM HORMON
A. Hormon
Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin disebut pula kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran tersendiri. Sekresi kelenjar endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon
yang dihasilkan dikembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah. Hormon tersebut akan mempengaruhi jaringan dan organ sasaran atau organ
target. Dengan demikian sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar. Selain
dihasilkan dari kelenjar endokrin , hormon adapula yang dihasilkan dari sel- sel saraf tertentu yang disebut neurosekretori. Hormon yang dihasilkan
disebut neurohormon. Hormon siproduksi berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya,
kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon lain.
Tabel 1. Perbedaan Sistem Saraf Dan Sistem Hormon
No. Sistem Saraf
Sistem Hormon
1. Sinyal yang dibawa berupa impuls
saraf Sinyal yang dibawa berupa cairan
hormon 2.
Impuls saraf berjalan cepat karena dihantarkan melalui serabut saraf
Efek hormon berjalan lambat karena dihantarkan melalui sistem
peredaran darah
3. Organ target biasanya khusus,
misalnya jika kaki terkena paku, impuls khusus dari kaki akan
kembali ke kaki Organ target ada yang khusus ada
pula yang
umum. Misalnya
hormon vasopressin berpengaruh pada penyerapan air di ginjal,
sedangkan hormon pertumbuhan berpengaruh ke seluruh tubuh
4. Tanggapan
organ target
berlangsung cepat Tanggapan organ target ada yang
cepat, ada yang lambat.
Mekanisme kerja hormon yang demikian itu dikenal sebagai homeostasis
. Homeostasis berarti “penyeimbangan” berdasarkan cara kerja umpan balik. Mekanisme Homeostasis berlaku bagi semua kegiatan kelenjar
hormon. Di dalam tubuh manusia terdapat 9 kelenjar endokrin yang penting,
yaitu hipotalamus, putuitari, pineal, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium pada wanita dan testis pada laki-laki.
1. Hipotalamus
Hipotalamus terletak di otak depan dan berfungsi penting dalam pengaturan homeostasis. Hipotalamus mempunyai sel-sel saraf khusus
yang memproduksi neorohormon. Neorahormon ada yang berfungsi sebagai hormon penggiat faktor penggiat dan adapula yang berfungsi
sebagai faktor penghabat.
Tabel 2. Hormon dan fungsinya pada Hipotalamus
No. Hormon yang dihasilkan
Fungsi 1.
Hormon penggiat
kortikotropic atau cocticotrophic releasing factor
CRF Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi
adrenococtricotrophic hormon
ACTH 2.
Hormon penggiat hormon tumbuh atau growth hormon releazing
factor GRF Merangsang pengeluaran hormon
tumbuh somatotrophic
hormon STH
3. Hormon penggiat tirotrofik atau
thyrophic releazing factor TRF Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi thiroid stimulating hormon TSH
4. Hormon penggiat hormon FSH
atau folicle stimulating hormon releazing factor FRF
Merangsang lobus
anterior, mensekresi
folicle stimulating
hormon FSH 5.
Hormon penggiat hormon LH atau Luteinizing
Hormon releazing
factor LRF Merangsang
lobus anterior
mensekresi Luteinizing Hormon LH
Neorohormon yang bekerja sebagai faktor penghambat, misalnya prolactin inhibiting factor PIF yang berfungsi menghambat
pengeluaran prolaktin. Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan faktor penggiat. Hormon ini diangkut oleh neurit sel-sel
neorosekresi ke dalam hipofisis bagian belakang. Hormon-hormon tersebut adalah vasopresin mempengaruhi pengeluaran air pada urin
dan oksitosin mempengaruhi kontraksi uterus.
2. Kelenjar Putuitary Atau Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak didasar otak besar. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi 3 bagian lobus yaitu bagian anterior, tengah
dan posterior. Lobus tengah terdapat dalam kelenjar hipofisis bayi tetapi pada orang dewasa hanya merupakan sisa. Meskipun berukuran kecil
kelenjar hipofisis berperan penting dalam koordinasi kimia tubuh. Kelenjar ini
sering disebut “ master of glands” atau kelenjar raja karena sekresi digunakan untuk mengontrol kegiatan kegiatan kelenjar endokrin
lainnya. Hipofisis bagian anterior disebut adenohipofisis. Hipofisis
bagian tengah hanya aktif dimasa bayi dan menghasilkan hormon melanocyte stimulating hormon MSH yang berfungsi untuk mensintesis
melanin. Melanin adalah pigmen kulit yang berwarna hitam pada kulit.
Tabel. Hormon Dan Fungsi Hormon Yang Dihasilkan Hipofisis Anterior
Hormon yang Dihasilkan Fungsi
Hipofisis anterior : Somatotriphic Hormone STH
Mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan
hormon ini
mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat
mengakibatkan kekerdilan Thyrotrophic Hormone TH
atau hormon perangsang tiroid Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroksin Adrenocorticotrophic hormone
ACTH Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal
dalam menghasilkan hormon glukokortiroid Follicle stimulating hormone
FSH berarti
hormon perangsang pembentuk folikel
Wanita: mengatur perkembangan ovarium, berpengaruh terhadap pemasakan folikel
calon pembentuk gamet. Pria: mengatur perkembangan testis dan
spermatogenesis Luteinizing Hormone LH
Wanita: mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum badan kuning
pada pembentukan ovum dari folikel pada ovarium.
Pria: mengatur sekresi dari hormon testoteron dan oldesteron pada testis
Prolactin Hormone PRL Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu
dan memelihara korpus luteum, dan mengatur produksi
hormon progesteron
yang dikeluarkan korpus luteum.
Hipofisis bagian tengah: Melanocyte
Stimulating Mensintesis melanin pigmen warna
Hormon yang Dihasilkan Fungsi
Hormone MSH Hipofisis posterior:
Antidiuretic Hormone ADH Mencegah pengeluaran urin terlalu banyak,
menimbulkan kontraksi otot usus, kandng kemih, dan kantong empedu.
Menyempitkan pembuluh darah. Oksitosin
Mempengaruhi pengeluaran
air susu,
kontraksi uterus pada saat melahirkan, membantu
transpor sperma,
dan mempengaruhi pengeluaran hipofisis anterior.
Hipofisis bagian posterior disebut neorohipofisis. Lobus posterior dari kelenjar hipofisis menghasilkan 2 jenis hormon yaitu
hormon antidiuretic ADH dan hormon oksitosin.
Kelainan hormon Pertumbuhan STH a.
Hipersekresi hormon pertumbuhan selama masa pertumbuhan dapat menimbulkan pertumbuhan raksasa. Keadaan ini disebut gigantisme.
Hipersekresi setelah masa pertumbuhan dapat menimbulkan pertumbuhan pada bagian tertentu yaitu pada bagian tulang rawan
yang membentuk tulang sejati. Misanya terjadi pemanjangan ujung jari tangan, kaki, muka dan rahang. Kondisi ini disebut akromegali.
b. Hiposekresi hormon pertumbuhan selama masa anak-anak dapat
menimbulkan tubuh cebol. Ini dikenal sebagai putuitary drawfism.
3. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal terletak pada otak tengah. Kelenjar ini menghasilkan melanonin. Konsentrasi melatonin dalam darah naik turun
sesuai siklus diurnal. Kadar melatoni paling tinggi terjadi dimalam hari sehingga membuat kita menjadi mengantuk sedangkan di siang hari
kadarnya hanya sedikit. Kelenjar pineal diduga membantu mengatur
siklus proses fisiologi siang dan malam sehingga mempengaruhi pola tidur, selera makan, dan suhu tubuh.
4. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri trakea. Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah
hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis yaitu hormon tirotropik. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur
reaksi metabolisme karbohidrat, mengartur penggunaan O2 dan CO2, mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental.
Kekurangan hormon tiroksin pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan kretinisme yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil dan
kemunduran mental. Kekurangan hormon tiroksin pada orang dewasa mengakibatkan
mixudema, dengan
gejala proses
metabolisme menurun,berat tubuh bertambah, gerakan lamban, berbikir dan berbicara
lamban, kulit tebal dan rambut rontok. Kelebihan tiroksin pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit
grave disease gondok eksoftalmus. Tanda-tanda penyakit tersebut adalah mata menonjol,
mudah gugup, denyut nadi bertambah, mata lebar, nadi dan napas cepat serta tidak teratur dan insomnia. Selain nafsu makan meningkat tetapi
diiringi menurunnya berat badan karena meningkatnya metabolisme dan gangguan pencernaan.
Tiroksin mengandung banyak iodin. Kekurangan iodin dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar tiroid.
Pembengkakan ini terjadi karena kelenjar harus bekerja keras agar produksi tiroksi terjamin. Akibatnya kelenjar gondok mengembang dan
munculah penyakit gondok. Penyakit ini sering dijumpai di daerah- daerah yang kekurangan iodin misalnya didaerah pegunungan atau
perbukitan. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup iodin misalnya ikan laut atau menggunakan
garam beriodin.
5. Kelenjar anak gondok Paratiroid
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat sepasang kelenjar kecil yaitu kelenjar anak gondok atau paratiroid. Kelenjar ini menghasilkan
hormon paratiroid yang berfungsi mengatur kandungan ion fosfat PO4 dan ion kalsium Ca dalam darah dan tulang. Kerja hormon ini dibantu
oleh vitamin D. Kekurangan hormon ini mengakibatkan tetani dengan gejala kejang pada tangan dan kaki, gelisa, sukar tidur dan kesemutan.
Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosforus dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan kembali ke dalam
serum darah. Akibatnya tulang penderita muda sekali patah dan di dalam urin banyak mengandung kapur dan fosforosus sehingga dapat
menimbulkan batu ginjal dan kekegalan ginjal.
6. Kelenjar anak ginjal adrenal atau suprarenalis
Kelenjar anak ginjal kelenjar adrenal atau suprarenalis terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri atas dua
bagian, yaitu bagian luar yang berwarna kekuningan yang disebut korteks dan sebelah bagian dalam yang disebut medula. Setiap bagian tersebut
menghasilkan hormon yang berbeda. Salah satu hormon yang dihasilkan adalah hormon adrenalin. Hormon adrenalin berfungsi mengubah gula
otot glikogen menjadi gula darah glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Namun tujuannya sama, yaitu untuk
mengatur kadar gula dalam darah agar tetap normal atau stabil.
Tabel 3. Hormon pada Kelenjar Adrenal Nama Kelenjar
Hormon Fungsi Hormon
Adrenal medula Adrenal epinefrin
Mempercepat kerja
jantung, menaikkan
tekanan darah,
mempercepat pengubahan glikogen menjadi
glukosa pada
hati, menaikkan
gula darah,
dan
mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.
Noradrenalin nor
epinefrin Menurunkan tekanan darah dan
denyut jantung. Biasanya hormon adrenalin dan
nonadrenalin bekerja
secara antagonis.
Adrenal korteks Glukokortikoid
kortisol, kortikosteron
Menurunkan metabolisme protein dan
lemak, serta
mengurangi kekebalan.
Aldosteron mineral kortikoid
Regulasi Na
+
dan K
+
, meningkatkan metabolisme hidrat
arang, menahan Na
+
dan Cl
-
dalam tubuh, dan regulasi air.
Hormon adrenalin diedarkan ke seluruh tubuh untuk mengubah glikogen menjadi glukosa. Selain itu hormon adrenalin juga
mengakibatkan saluran bronkiolus melebar, pupil mata melebar, kelopak mata terbuka lebar dan diikiuti dengan rambut berdiri.
Hipofungsi kurang
berfungsi kelenjar
adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala timbul kelelahan, nafsu
makan berkurang, mual, muntah, terasa sakit di dalam tubuh, dan meningkatnya pigmen melanin pada kulit. Hiperfungsi kelenjar adrenal
mengakibatkan tumor kelenjar adrenal yang menyebabkan penyakit sindrom cushing dengan gejala yang terlihat badan gemuk, anggota gerak
kurus, wajah seperti “bulan purnama” adanya “punuk lembu” di punggung, dan perutnya mengantung. Selain itu kulit wajah memerah,
kulit yang menutup perut membentuk garis-garis, hipertensi dan mudah stres.
7. Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebagau pulau langerhans. Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini membantu mengubah gula menjadi glikogen pada hati dan otot lurik.
Kekurangan hormon ini mengakibatkan gula darah tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga menyebabkan timbulnya
kencing manis diabetes melitus. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikkan gula
darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
8. Kelenjar ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari dan terletak di kanan dan kiri uterus. Selain menghasilkan ovum sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan yaitu hormon estrogen dan progesteron.
a. Estrogen, dihasilkan oleh folikel Graaf. Pembentukan estrogen
dirangsang oleh FSH. Fungsi hormon estrogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku
seksual. b.
Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesteron dirangsang oleh LH. Fungsi hormon ini adalah untuk
memelihara kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
9. Testis
Testis adalah organ reproduksi laki-laki. Testis berfungsi sebagai penghasil spermatozoa dan hormon testoteron. Sekresi hormon
ini dirangsang oleh LH. Sekresi hormon testoteron akan bertambah pada masa pubertas. Hormon testoteron berpengaruh terhadap perkembangan
ciri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA LKS SIKLUS I
PERTEMUAN PERTAMA
A. Judul