Teknik Analisa Data METODE PENELITIAN

motivasi diperoleh dari penilaian observer terhadap kegiatan siswa dan proses pembelajaran serta penilaian aktifitas di dalam kelas selama mengikuti proses pembelajaran di dalam kelompok. Observasi dilakukan dengan terbuka, dimana dalam penelitian kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya ditengah-tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka. Interaksi antara peneliti terjadi secara wajar. 3 Wawancara Pada teknik ini peneliti berhadapan langsung dengan responden atau narasumber. Pada wawancara ini peneliti menanyakan informasi yang ingin diperoleh dari responden secara sepihak. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas atau tidak berstruktur, yaitu responden siswa tidak diberikan pilihan jawaban, sehingga responden bebas mengemukakan jawabanya. Dasar pemilihan responden berdasarkan hasil post-test dengan kategori nilai tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara yang digunakan sebagai data tambahan dalam penelitian dan dilakukan diakhir siklus kedua.

F. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data nilai hasil post-test, observasi terhadap proses pembelajaran dan motivasi siswa, dan angketkuisioner motivasi siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif kemudian diolah menjadi data deskriptif. Analisis data yang diolah terdiri dari : 1. Analisis Kuantitatif a. Analisis Hasil Test Kognitif 1 Test diadakan pada setiap siklus untuk mengetahui dan mengukur kemampuan pemahaman siswa terhadap materi. Adapun teknik penskoran test tersebut adalah : Nilai = � ℎ � � � ℎ � 2 Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dapat diketahui dari persentasi hasil post-test pada tiap siklus, yang dilakukan dengan menggunakan rumus perbandingan jumlah siswa yang menjawab benarmencapai KKM X dengan jumlah siswa keseluruhan N dikalikan 100. Perhitungan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM : �� = � � X = Jumlah siswa yang mencapai KKM N = Jumlah seluruh siswa 3 Skor rata-rata kelas dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut : Skor rata-rata = ∑ ℎ � ∑ � b. Hasil AngketKuisioner dan Observasi Motivasi Siswa a Pemberian Skor Data respon dari angket kuisioner siswa dianalisis menggunakan satuan persentase : Motivasi : Observasi : 40 Angket : 60 Skor observasi 40 diberikan karena tingkat obyektifitas dan cara penilaian menurut peneliti masih kurang, hal ini dikarenakan observer yang mengobservasi siswa berbeda-beda sehingga penilaiannya juga berbeda. Sedangkan Untuk angketkuisioner dengan skor 60 lebih besar dari pada persentase observasi karena kuisioner atau angket ini di isi dijawab langsung oleh siswa dalam bentuk pernyataan positif dan negatif. Angket atau kuisioner yang diisi oleh siswa dibuat berdasarkan skala Likert dengan empat alternatif jawaban. Terdapat dua jenis pernyataan di dalam angket yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan penskoran dapat dilihat pada Tabel 3.1. dibawah ini : Tabel 3.1. Kisi-kisi Penskoran kuisioner Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jawaban SS S TS STS SS S TS STS Skor 4 3 2 1 1 2 3 4 Tabel 3.2. Kisi-kisi item kuisioner Aspek Penelitian Indikator Nomor Item + Nomor Item - Skor Maksimal Motivasi Adanya hasrat dan keinginan berhasil 1,2, 10 7, 9, 11 32 Adanya dorongan dan Kebutuhan dalam belajar 4, 5, 12 3,6 Adanya kegiatan menarik dalam belajar 8,13,15 14 Tabel 3.3. Kisi-kisi Penskoran observasi Skor Keterangan 1 Tidak baik 2 Cukup baik 3 Baik 4 Sangat baik Observasi delakukan secara Individu dengan kriteria sebagai berikut : Skor 1 tidak baik : Jika motivasi peserta didik tidak aktifkurang aktif dalam belajar Skor 2 cukup baik : Jika motivasi peserta didik cukup baik dan cukup aktif dalam belajar Skor 3 baik : Jika motivasi peserta didik baik dan aktif dalam belajar Skor 4 sangat baik : Jika motivasi peserta didik sangat baik dan aktif dalam Belajar. Tabel 3.4. Kisi-kisi item observasi Aspek Penelitian Indikator Nomor Item + Nomor Item - Skor Maksimal Motivasi Kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar. 1A Keaktifan siswa saat proses belajar mengajar. 1B, 1D, 1E, 2C 1C Ketertarikan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan metode snowball throwing 2A, 2B, 2E 2D Motivasi siswa dilihat dari kuisioner dan observasi. Skor yang diperoleh dari kuisioner dan observasi di gabungkan dengan proporsi 40 untuk observasi dan 60 untuk kuisioner, dengan perhitungan sebagai berikut : Persentase kuisioner siswa = � � � � Persentase observasi siswa = � � � Skoring motivasi total : = 4 � �� � � + 6 � � � � � � b Mengkategorikan Motivasi Siswa dari Kuisioner dan Observasi Menurut Arikunto dalam Bawuk T. 2006 parameter persentase sikap dan perilaku siswa motivasi dan pedoman untuk melihat kategori siswa dapat dilihat dari table 3.5. berikut ini : Tabel 3.5. Kategori Motivasi Siswa Kualifikasi Skor yang diperoleh Kategori 81 - 100 Sangat tinggi 61 - 80 Tinggi 41 - 60 Cukup 21 - 40 Rendah 0-20 Sangat Rendah c Menghitung persentase motivasi siswa Selain menggunakan perhitungan satuan persentase, data respon siswa dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa perindividu, yaitu jumlah skor yang dicapai oleh siswa yang termotivasi kategori tinggi sampai sangat tinggi M dibagi jumlah skor seluruh siswa N. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut : = ∑ M ∑N 2. Analisisis Kualitatif a Analisis Data Test Data kuantitatif berupa angka yang diperoleh dari penelitian berupa nilai, persentase KKM dan nilai rata-rata diinterpretasikan dan dijabarkan secara deskriptif dengan analisis kualitatif. b Analisis Data Kuisioner Data kuantitatif berupa persentase tingkat motivasi akan dideskripsikan secara kualitatif selanjutnya diperoleh data kesimpulan. c Analisis Data Observasi Data kuantitatif berupa angka yang diperoleh dari penelitian diinterpretasikan dan dijabarkan secara deskriptif dengan analisis kualitatif. d Analisis Data Wawancara Data hasil wawancara harus dianalisis terlebih dahulu sehingga diketahui pokok – pokok jawaban yang jawaban yang dinginkan.

G. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATA PEMBELAJARAN IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 34

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman pada materi sistem imun.

0 1 280

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem.

1 6 289

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI Haryani.

0 0 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TALAMAU Listia Ariska

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

0 0 17