J. Kerangka Berpikir Penelitian
Pokok pikiran yang mendasari penelitian ini dalam pembelajaran materi sistem hormon adalah : 1 bagaimana cara terbaik yang ditempuh
agar kompetensi materi sistem hormon dapat dicapai 2 bagaimana cara tepat untuk mengetahui bahwa kompetensi materi sistem hormon telah
berhasil? Untuk meraih apa yang diinginkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM harus memiliki kesiapan perencanaan dalam KBM.
Sehingga kondisi pendidikan sekarang sangatlah berkembang dengan adanya berbagai cara atau metode yang diterapkan untuk meraih kualitas akhir serta
tipe penilaian yang baik dalam KBM. Salah satu model yang baik digunakan untuk keberhasilan kegiatan
belajar, tentunya dengan materi yang sesuai adalah model pembelajaran snowball throwing. Model pembelajaran snowball throwing dapat diterapkan
dengan materi sistem hormon karena model pembelajaran ini pada dasarnya sangat baik digunakan untuk konsep mata pelajaran yang membutuhkan cara
berpikir cepat dan membimbing siswa untuk bagaimana bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas yang diberikan, sehingga diharapkan adanya
motivasi siswa dalam belajar yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa, sehingga ke depannya diharapkan adanya peningkatan kualitas
pendidikan.
Bagan 2.1. Alur Pikir Penelitian
Observasi
Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Rendah
Model Pembelajaran kurang bervariasi
Sarana media pembelajaran kurang memadai
Dibutuhkan Model Pembelajaran yang Tepat
Tipe Pembelajaran
Metode
Proses
Menyenangkan Tidak Menyenangkan
Snowball Throwing
Kerjasama, Percaya Diri, Persaingan Sehat
Hasil Belajar dan Motivasi Meningkat
K. Hipotesis Penelitian
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada materi sistem hormon dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode kooperatif tipe
snowball throwing. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc
Taggart. Model Kemmis Dan Mc Taggart ini merupakan pengembangan dari Kurt Lewin yang menjadi dasar bagi penelitian tindakan dalam bentuk lain.
Model Kurt Lewin hampir sama dengan model Kemmis dan Mc. Taggart karena sama-sama dalam satu siklus yang terdiri dari empat komponen yang
meliputi perencanaan planning, tindakan acting, observasi observing, dan refleksi reflecting.
B. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta di Jln. Catur Tunggal, Depok, Sleman, DI. Yogyakarta.