Menurut Landy dan Conte 2004 ketika dimensi tersebut

24 di tempat kerja hingga bersedia mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan karyawan lain Purba dan Seniati, 2004. Hal ini dapat membuat OCB karyawan tergolong tinggi. Karyawan yang bersedia berkorban bagi kepentingan karyawan lain dapat disebut sebagai OCB Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ et al. 2006 Organizational Citizenship Behavior OCB adalah sebuah bentuk perilaku yang dipilih secara bebas oleh individu dan tidak secara langsung berkaitan dengan sistem penghargaan namun dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi sebuah perusahaan. Organizational Citizenship Behavior OCB memiliki lima dimensi yaitu altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, dan civic virtue. Altruism merupakan perilaku menolong karyawan lain yang sedang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan perusahaan. Conscientiousness merupakan perilaku karyawan dalam upaya melakukan suatu hal melebihi yang diharapkan oleh perusahaan seperti mematuhi kebijakan perusahaan dalam mempertahankan jadwal kerja, kehadiran, dan taat peraturan. Sportsmanship merupakan perilaku karyawan memberikan toleransi terhadap keadaan atau situasi yang kurang ideal dan kurang nyaman di tempat kerja dengan lebih menekankan aspek positif perusahaan daripada aspek-aspek negatifnya seperti mengajukan keluhan atau protes. Courtesy merupakan perilaku karyawan dalam menjaga hubungan baik dengan rekan kerja agar terhindar dari masalah-masalah interpersonal. 25 Dan civic virtue merupakan perilaku karyawan yang mencerminkan tanggung jawab pada perusahaan tempat bekerja Organ et al., 2006. Dimensi kepribadian big five yang kedua, yaitu extraversion yang berkaitan dengan jiwa sosial, mudah bergaul, dan ketertarikan pada relasi dengan orang lain maupun peristiwa lingkungan sekitar DeRaad dan Perugini, 2002. Karyawan dengan extraversion yang tinggi cenderung memiliki jiwa sosial dan senang terlibat bersama orang lain. Keadaan semacam ini dapat menciptakan hubungan pertemanan yang terjalin harmonis dan memberikan kesempatan lebih banyak bagi karyawan untuk secara sukarela memberikan bantuan kepada karyawan lain Organ et al., 2006. Selain itu, karyawan cenderung memiliki kepedulian yang baik kepada karyawan lain maupun perusahaan Wikantari, 2014. Hal ini membuat OCB karyawan tergolong tinggi. Sedangkan karyawan dengan extraversion rendah cenderung senang bekerja sendiri dan kurang terlibat dalam relasi interpersonal. Karyawan cenderung tidak memiliki keinginan untuk menawarkan bantuan kepada karyawan lain King et al., 2005. Hal ini membuat OCB karyawan tergolong rendah. Openness to Experience berkaitan dengan kemampuan intelektual, daya imajinasi, dan kreativitas DeRaad dan Perugini, 2002. Karyawan dengan openness to experience tinggi cenderung berpikiran terbuka dan kreatif. Hal ini membuat karyawan memunculkan ide dan usaha untuk melakukan hal yang melebihi harapan perusahaan Ahmadizabeh et al., 2013. Hal ini membuat OCB karyawan tergolong tinggi. Sebaliknya, karyawan dengan 26 openness to experience rendah cenderung memiliki minat yang sempit. Hal ini membuat karyawan tidak memiliki minat dan usaha untuk melakukan sesuatu melebihi dari yang diharapkan perusahaan conscientiousness. OCB karyawan dapat dikatakan tergolong rendah. Agreeableness berkaitan dengan hubungan interpersonal individu sebagai bagian dalam kelompok sosial DeRaad dan Perugini, 2002. Karyawan dengan agreeableness tinggi cenderung empatik, hangat, dan bersahabat. Hal ini membuat karyawan memiliki kesediaan untuk membantu karyawan lain maupun atasan dalam urusan pekerjaan dan bertoleransi pada situasi yang dirasakan kurang nyaman di tempat kerja Purba dan Seniati, 2004. Hal ini membuat OCB karyawan tergolong tinggi. Sedangkan karyawan dengan agreeableness rendah cenderung menjaga jarak dengan lingkungan sekitar dan lebih sedikit memiliki teman. Hal ini membuat karyawan kurang peduli pada karyawan lain yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan sehingga menghambat karyawan untuk bersedia memberikan bantuan kepada karyawan lain King et al., 2005. Dengan demikian, OCB karyawan dapat dikatakan tergolong rendah. Conscientiousness berkaitan dengan prestasi sebagai sesuatu yang penting dalam lingkungan pekerjaan, kualitas perencanaan, dan dorongan penyelesaian tugas DeRaad dan Perugini, 2002. Karyawan dengan conscientiousness tinggi cenderung memiliki perencanaan yang baik dan dapat diandalkan. Hal ini membuat karyawan cenderung sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya hingga sukarela mengambil tanggung jawab