7, 12 17, 2 27 9, 14 19, 2 29 Metode dan Alat Pengumpulan Data

49

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Berdasarkan data penelitian, diperoleh deskripsi umum subjek penelitian yang meliputi usia, jenis kelamin, dan masa kerja. Deskripsi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik Jumlah Prosentase Usia 20-40 tahun 146 70,87 41-65 tahun 60 29,13 Jenis Kelamin Laki-Laki 73 35,44 Perempuan 133 64,56 Masa Kerja 5 tahun 77 37,38 5-10 tahun 47 22,81 10 tahun 82 39,81 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa usia subjek paling banyak berada pada usia 20-40 tahun dengan jumlah 146 subjek. Jenis kelamin subjek paling banyak yaitu perempuan dengan jumlah 133 subjek. Selain itu, subjek paling banyak memiliki masa kerja 10 tahun dengan jumlah 82 subjek.

C. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian menunjukkan perbedaan data teoritik dan data empirik dari dua variabel dalam penelitian ini. Berdasarkan penghitungan data penelitian diperoleh skor mean teoritik dan skor mean empirik. Mean teoritik merupakan rata-rata skor yang diperoleh dari penghitungan secara 50 manual berdasarkan skor maksimal dan skor minimal pada skala penelitian. Rumus untuk menentukan mean teoritik dengan cara berikut ini: Mean empirik merupakan rata-rata skor yang diperoleh dari penghitungan data statistik dalam program SPSS for windows versi 16.0 berdasarkan skor yang dimiliki oleh subjek penelitian. Berikut ini hasil dari penghitungan data teoritik dan data empirik: Tabel 10. Deskripsi Data Penelitian Variabel SD MT ME Sig. Neuroticism 4,92 28 27,00 0,004 Extraversion 5,45 28 35,20 0,000 Openness to Experience 3,46 21 26,87 0,000 Agreeableness 3,40 21 26,15 0,000 Conscientiousness 3,96 21 26,67 0,000 OCB 10,22 69 106,09 0,000 Keterangan: SD = Standar Deviasi MT = Mean Teoritik ME = Mean Empirik Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa berdasarkan uji one sample t-test pada dimensi neuroticism memiliki nilai signifikansi sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini, dapat dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 28 dan skor mean empirik sebesar 27. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih besar daripada skor mean empirik. Jadi dapat