Uji Hipotesis Metode Analisis Data

52 Uji one sample t-test pada dimensi conscientiousness didapat nilai signifikansi sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini, dapat dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 21 dan skor mean empirik sebesar 26,67. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih kecil daripada skor mean empirik. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki conscientiousness yang tergolong tinggi. Uji one sample t-test pada variabel OCB didapat nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini, dapat dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 69 dan skor mean empirik sebesar 106,09. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih kecil daripada skor mean empirik. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki OCB yang tergolong tinggi.

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi Penelitian

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal Santoso, 2010. Pengujian ini dilakukan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS for 53 windows versi 16.0. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Neuroticism .066 206 .031 .983 206 .014 Extraversion .068 206 .023 .991 206 .197 Openness to Experience .093 206 .000 .987 206 .064 Agreeableness .108 206 .000 .982 206 .011 Conscientiousness .087 206 .001 .979 206 .004 OCB .074 206 .008 .988 206 .080 Pada tabel 11 dalam kolom Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat bahwa dimensi neuroticism memiliki nilai signifikan p sebesar 0,031 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada dimensi neuroticism tidak normal. Gambar 6. Histogram dimensi Neuroticism