Uji Asumsi Metode Analisis Data
51
disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki neuroticism yang tergolong rendah.
Uji one sample t-test pada dimensi extraversion didapat nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini, dapat dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 28 dan skor mean empirik sebesar
35,20. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih kecil daripada skor mean empirik. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki
extraversion yang tergolong tinggi. Uji one sample t-test pada dimensi openness to experience didapat nilai
signifikansi sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini,
dapat dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 21 dan skor mean empirik sebesar 26,87. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih kecil
daripada skor mean empirik. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki openness to experience yang tergolong tinggi.
Uji one sample t-test pada dimensi agreeableness didapat nilai signifikansi sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini, dapat dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 21 dan skor mean empirik
sebesar 26,15. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih kecil daripada skor mean empirik. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian
memiliki agreeableness yang tergolong tinggi.
52
Uji one sample t-test pada dimensi conscientiousness didapat nilai signifikansi sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini, dapat dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 21 dan skor mean empirik
sebesar 26,67. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih kecil daripada skor mean empirik. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian
memiliki conscientiousness yang tergolong tinggi. Uji one sample t-test pada variabel OCB didapat nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik. Pada dimensi ini, dapat
dilihat bahwa skor mean teoritik sebesar 69 dan skor mean empirik sebesar 106,09. Hal ini menunjukkan bahwa skor mean teoritik lebih kecil daripada
skor mean empirik. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki OCB yang tergolong tinggi.