Skema Penelitian LANDASAN TEORI

33

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan negatif antara dimensi neuroticism dan OCB. 2. Terdapat hubungan positif antara dimensi extraversion dan OCB. 3. Terdapat hubungan positif antara dimensi openness to experience dan OCB. 4. Terdapat hubungan positif antara dimensi agreeableness dan OCB. 5. Terdapat hubungan positif antara dimensi conscientiousness dan OCB. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses dalam memperoleh hasil terhadap rumusan masalah menggunakan data berupa angka sebagai alat penelitian Darmawan, 2013. Penelitian korelasional merupakan tipe penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang didapatkan melalui koefisien korelasi Priyatno, 2014. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel dimensi kepribadian big five dan variabel OCB.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Kepribadian Big Five, yaitu dimensi neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness 2. Variabel Tergantung : OCB Organizational Citizenship Behavior 35

C. Definisi Operasional

1. Kepribadian Big Five

Kepribadian big five merupakan sifat dasar karyawan yang terdiri dari lima dimensi, yaitu: a. Neuroticism Dicirikan dengan rasa cemas, khawatir, kecewa, marah b. Extraversion Dicirikan dengan akrab, menikmaati kebersamaan dengan orang lain, senang mengobrol, dan ekspresif c. Openness to Experience Dicirikan dengan karyawan kreatif, mencoba hal baru, dan berpikiran luas d. Agreeableness Dicirikan dengan kepedulian pada orang lain, keterlibatan pada relasi interpersonal, kepercayaan, dan mudah memberi maaf e. Conscientiousness Dicirikan dengan tekun, seorang yang teliti, membuat perencanaan lebih dulu, dan dapat diandalkan Pengukuran mengenai kepribadian big five menggunakan skala kepribadian big five yang disusun oleh peneliti berdasarkan kelima dimensi tersebut. Semakin tinggi skor pada masing-masing dimensi di dalam skala kepribadian big five, maka menunjukkan semakin tinggi pula masing-masing dimensi kepribadian big five. Sebaliknya, semakin rendah 36 skor pada masing-masing dimensi di dalam skala kepribadian big five, maka menunjukkan semakin rendah pula masing-masing dimensi kepribadian big five.

2. OCB Organizational Citizenship Behavior

OCB merupakan suatu tindakan atau perilaku karyawan secara sukarela tanpa perintah dari pihak luar dalam membantu rekan kerja menyelesaikan pekerjaan meskipun di luar dari deskripsi pekerjaan tetapi merupakan wujud kontribusi karyawan bagi perusahaan agar berkembang secara efektif dan efisien. OCB terdiri dari 5 dimensi, yaitu: a. Altruism Merupakan perilaku menolong karyawan lain kerja yang sedang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan perusahaan. b. Conscientiousness Merupakan perilaku karyawan dalam upaya melakukan suatu hal yang melebihi harapan perusahaan seperti mematuhi kebijakan perusahaan dalam mempertahankan jadwal kerja, kehadiran, dan taat peraturan. c. Sportmanship Merupakan perilaku karyawan memberikan toleransi terhadap keadaan atau situasi yang kurang ideal dan kurang nyaman di tempat 37 kerja dengan lebih menekankan aspek positif perusahaan daripada aspek-aspek negatifnya seperti mengajukan keluhan atau protes. d. Courtesy Merupakan perilaku karyawan dalam menjaga hubungan baik dengan karyawan lain agar terhindar dari masalah-masalah interpersonal. e. Civic Virtue Merupakan perilaku karyawan yang mencerminkan tanggung jawab pada perusahaan tempat bekerja. Pengukuran mengenai OCB menggunakan skala OCB yang disusun oleh peneliti berdasarkan kelima dimensi tersebut. Semakin tinggi skor total pada skala OCB, maka menunjukkan semakin tinggi tingkat OCB yang dimiliki oleh karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala OCB, maka menunjukkan semakin rendah pula tingkat OCB yang dimiliki oleh karyawan.

D. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap yang bekerja di lembaga atau perusahaan instansi pemerintah, kantor, perusahaan, instansi pendidikan, dll. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah convenience sampling yaitu teknik pengambilan informasi kepada subjek dengan pertimbangan mudah dijumpai atau diakses 38 yang sesuai dengan karakteristik sampel penelitian Asra, Abuzar, dan Sutomo, 2014.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran alat ukur yang terdiri dari skala Kepribadian Big Five dan skala OCB. Skala digunakan sebagai alat ukur untuk mengungkap aspek perilaku yang diwakili melalui aitem dari indikator perilaku yang telah disusun Periantalo, 2015. Skala dalam penelitian ini adalah skala Kepribadian Big Five dan skala OCB.

1. Skala Kepribadian Big Five

Skala kepribadian big five yang digunakan merupakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan 5 dimensi yaitu neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. Dalam mengukur setiap aitem, peneliti menggunakan skala Likert dimana subjek diminta untuk menentukan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan Noor, 2011. Dalam skala ini, subjek akan diminta memberi tanda pada salah satu dari enam pilihan jawaban yang tersedia yaitu “Sangat Setuju” SS ,”Setuju” S, “Agak Setuju” AS, “Agak Tidak Setuju” ATS, “Tidak Setuju” TS, dan “Sangat Tidak Setuju” STS. Penilaian untuk jawaban SS adalah 6, S adalah 5, AS adalah 4, ATS adalah 3, TS adalah 2, dan STS adalah 1 untuk aitem favorable. Pada