dipelajari atau masalah yang sedang dihadapi; 3 gambar harus benar atau autentik, artinya menggambarkan situasi yang serupa, jika dilihat
dalam keadaan yang sebenarnya; 4 kesederhanaan, gambar yang dibuat haruslah sesederhana mungkin. Gambar yang rumit, akan mengalihkan
perhatian anak-anak; 5 gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya; 6 warna walau tidak mutlak dapat meninggikan nilai
sebuah gambar. Tetapi penggunaan warna yang salah akan menghasilkan pengertian yang tidak benar, oleh karena itu sebuah gambar yang hitam-
putih dengan kualitas tinggi akan jauh lebih baik; 7 Ukuran perbandingan sangatlah penting, agar tidak menimbulkan pengertian
yang salah. Selain syarat-syarat pemilihan gambar, ada beberapa kelebihan dari
gambar, yaitu: 1 gambar mudah diperoleh, bisa digunting dari majalah, atau dibuat sendiri. Mudah menggunakannya, dan tidak memerlukan alat
tambahan; 2 penggunaan gambar merupakan hal yang wajar dalam proses belajar tanpa memberi kesan “show” seperti yang sering
dituduhkan kepada penggunaan slaid atau film; 3 koleksi gambar dapat diperbesar terus; 4 mudah mengatur pilihan untuk suatu pelajaran,
untuk penyajian jumlah gambar dapat disesuaikan dengan besarnya koleksi.
2.1.8 Penelitian Tindakan Kelas PTK
Menurut Sanjaya 2009: 26 Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di
dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Dari pengertian PTK tersebut, ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan PTK, yaitu pertama PTK merupakan proses, yang artinya PTK adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan menyadari adanya
masalah, kemudian tindakan untuk memecahkan masalah, dan refleksi terhadap tindakan yang dilakukannya tersebut. Kedua PTK mengkaji
masalah pembelajaran di dalam kelas, yang artinya berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Ketiga yaitu
PTK dimulai dan diakhiri dengan refleksi diri, artinya yaitu yang melaksanakannya adalah guru sendiri. Keempat PTK dilakukan berbagai
tindakan, artinya tidak hanya ingin mengetahui sesuatu, tetapi ada aksi dari guru untuk proses perbaikan. Kelima PTK dilakukan dalam situasi
nyata, artinya aksi yang dilakukan guru dilaksanakan dalam setting pembelajaran yang sebenarnya, tidak mengganggu proses pembelajaran
yang sudah direncanakan.
2.1.9 Kelebihan dan kelemahan PTK
Penelitian PTK mempunyai beberapa kelebihan, yaitu Sanjaya, 2009: 37: pertama, PTK tidak dilaksanakan oleh seseorang saja akan
tetapi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak antara lain guru sebagai pelaksana tindakan sekaligus sebagai peneliti,
observasi baik yang dilakukan oleh guru lain sebagai teman sejawat atau
oleh orang lain. Kedua, kerjasama sebagai ciri khas dalam PTK, memungkinkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih kreatif dan
inovatif, sebab setiap yang terlibat memiliki kesempatan untuk memunculkan pandangan-pamndangan kritisnya. Ketiga, hasil atau
simpulan yang diperoleh adalah hasil kesepakatan semua pihak khususnya antara guru sebagai peneliti dengan mitranya, demikian akan
meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian. Keempat, PTK berangkat dari masalah yang dihadapi guru secara nyata. Oleh karena itu
hasil yang diperoleh dapat secara langsung diterapkan oleh guru. Selain itu, PTK juga mempunyai kelemahan atau keterbatasan,
yaitu Sanjaya, 2009: 38: Pertama, keterbatasan yang berkaitan dengan aspek peneliti atau guru itu sendiri. Kedua, PTK berangkat dari masalah
praktis yang dihadapi oleh guru, dengan demikian simpulan yang dihasilkan tidak bersifat universal yang berlaku secara umum. Ketiga,
PTK adalah penelitian yang bersifat situasional dan kondisional, yang bersifat longgar yang kadang-kadang tidak menerapkan prinsip-prinsip
metode ilmiah secara ajeg.
2.2 Teori Belajar